Kisah Kaum Nabi Nuh Tidak Hanya Mengingkari Nabi Nuh Di Dunia Saja, Namun Juga Di Akhirat
KompasNusantara - Kekufuran kaum Nabi Nuh sudah sangat melekat dan berkarat di dalam hati mereka, hingga mereka tak hanya mengingkari Nabi di dunia saja, namun juga di akhirat.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari, dari Musa bin Ismail, dari Abdul Wahid bin Ziad, dari Al A’masy, dari Abu Saleh, dari Abu Said, ia berkata, Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
“(Di akhirat nanti) Nabi Nuh bersama umatnya akan dipanggil menghadap Allah, lalu Allah bertanya kepada Nuh, ‘Apakah kamu telah menyampaikan dakwahmu?’ Nabi Nuh menjawab, ‘Sudah ya Tuhanku.’ Lalu Allah bertanya kepada umatnya, ‘Apakah kalian telah mendengar dakwah dari Nuh?’ Mereka menjawab, ‘Belum, tidak pernah ada seorang Nabi pun yang diutus kepada kami.’ Lalu Allah bertanya kepada Nuh, ‘Siapakah yang menjadi saksimu?’ Nabi Nuh menjawab, ‘Muhammad dan umatnya.’ Lalu umatku pun bersaksi bahwa dakwah itu telah disampaikan kepada mereka.” (HR. Bukhari)
Inilah yang dimaksud firman Allah, “Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ‘umat pertengahan’ agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu." (Al-Baqarah:143).
Pertengahan yang dimaksud pada ayat ini adalah adil terpercaya. Umat inilah yang akan bersaksi atas persaksian Nabi mereka yang jujur dan dapat dipercaya, bahwa Allah benar-benar telah mengutus Nabi Nuh dan Nabi Nuh juga telah benar-benar menyampaikan ajaran yang dibawa olehnya kepada umatnya secara lengkap dan sempurna, tidak ada sama sekali yang ditutup-tutupi karena semua yang akan bermanfaat bagi mereka untuk kehidupan di akhirat telah disampaikan olehnya dan semua yang akan membahayakan bagi mereka juga telah diberitahukan dan diperingatkan kepada mereka.
Wallahu a’lam.
Sumber:
Qashash Al-Anbiyata’, Ibnu Katsir, hlm. 127 (Diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia oleh H. Dudi Rosyadi, Lc.)