Kisah Malaikat Maut Menangis Ketika Hendak Mencabut Nyawa Seorang Perempuan
KompasNusantara - Malaikat Maut menjadi sosok yang paling dekat dengan kehidupan manusia. Karena ketika ajal telah tiba, Malaikat Maut akan mencabut nyawa setiap manusia.
Ketika menjalankan tugasnya, Malaikat Maut ternyata pernah merasakan kesedihan. Bahkan hingga membuatnya menangis dan terisak.
Dilansir dari channel YouTube Islam Populer dijelaskan jika Malaikat Maut menangis ketika hendak mencabut nyawa seorang perempuan. Dijelaskan jika perempuan itu bukan sosok yang taat beribadah. Saat itu, perempuan itu sedang berada di tengah padang pasir yang tandus.
Meskipun ajalnya telah tiba, Malaikat Maut tak mencabut nyawa perempuan itu. Hal itu dikarenakan sang perempuan tengah mengandung dan hendak melahirkan. Malaikat Maut pada akhirnya menunggu hingga sang perempuan melahirkan di gurun tandus tersebut.
Sang Malaikat Maut mencabut nyawa perempuan tersebut dengan sangat terisak. Dia berkata, “Aku pernah menangis saat akan mencabut nyawa perempuan. Saat itu dia baru saja melahirkan puteranya di padang pasir. Dan aku menangis saat akan mencabut nyawanya, karena mendengar bayi itu menangis dan tidak ada seorangpun di sana yang mengetahui hal tersebut.”
Namun tanpa sepengetahuan Malaikat Maut, Allah SWT menyelamatkan bayi itu dan menjadikan sang bayi sebagai sosok yang sangat beriman kepada Allah SWT.
Disebutkan jika ada percakapan antara Allah SWT dengan Malaikat Maut berkaitan dengan peristiwa itu. Ketika itu, Allah SWT bertanya kepada Malaikat Maut, “Apakah engkau pernah menangis saat mencabut nyawa cucu Adam?”
Maka sang Malaikat Maut menjawab, “Aku pernah menangis, tertawa, dan terkejut serta kaget.”
“Apa yang membuatmu menangis?”
“Aku pernah menangis saat akan mencabut nyawa perempuan hamil di tengah padang pasir yang tandus. Dan ia hendak melahirkan. Maka aku menunggunya hingga sang bayi terlahir. Kemudian aku cabut nyawa perempuan itu sambil menangis karena aku mendengar tangisan bayinya. Namun tidak ada seorangpun di sana yang mengetahui hal itu,” jawab Malaikat Maut.
Lalu Allah SWT bertanya kembali, “Lantas apa yang membuatmu terkejut dan kaget?”
Maka Malaikat Maut menjawab, “Aku terkejut dan kaget saat hendak mencabut nyawa seorang ulama. Saat itu aku melihat cahaya terang benderang dari kamarnya. Setiap kali aku mendekatinya, cahaya itu semakin menyilaukanku, seolah ingin mengusirku. Sehingga aku cabut nyawanya disertai cahaya tersebut.”
Dan Allah SWT kembali bertanya, “Apakah kau tau siapa laki-laki itu?”
"Tidak ya Allah SWT," jawab Malaikat Maut.
Allah SWT kemudian berkata, “Sesungguhnya laki-laki itu adalah bayi dari perempuan yang nyawanya kau cabut di padang pasir yang gersang itu. Dan akulah yang menjaganya dan tak membiarkannya.”