Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KESABARAN NABI AYYUB DIUJI IBLIS


KompasNusantara - Rasulullah ﷺ bersabda :
“Barangsiapa bersabar atas keburukan kelakuan istrinya maka Allah ﷻ akan memberi pahala kepadanya seperti pahala yang pernah diberikan Allah ﷻ kepada Nabi Ayyub عليه السلام atas cobaan yang diterimanya. Dan barangsiapa bersabar atas keburukan kelakuan suaminya maka Allah ﷻ memberi pahala kepadanya seperti pahala yang pernah diberikan kepada Asiyah istri Fir’aun”.

Perlu diketahui, bahwa cobaan yang diberikan Allah ﷻ kepada Nabi Ayyub عليه السلام adalah terdiri dari empat macam cobaan.

Meliputi; cobaan atas kebangkrutan (pailit) kekayaannya, kematian semua anak-anaknya, kerusakan pada tubuhnya dan diasingkan oleh masyarakat kecuali hanya istrinya saja yang setia menemani.

Kehancuran harta kekayaan Nabi Ayyub عليه السلام terdiri dari unta, sapi, kambing, gajah, khimar (keledai).

Kekayaan lain milik beliau adalah 500 hektar tanah persawahan, semuanya digarap oleh 500 orang, pada setiap orang mempunyai anak dan istri.

Pengikut Beliau terdiri dari 3 golongan semua telah beriman dan masih berusia muda.

Iblis yang diberikan kekuasaan oleh Allah ﷻ dapat naik turun dari bumi ke langit sewaktu dikehendaki, mempunyai maksud naik ke langit.

Tiba-tiba Iblis mendengar para malaikat memohon ampunan untuk Nabi Ayyub عليه السلام Saat itu juga timbullah rasa dengki di dalam hatinya.

Ia memohon kepada Allah ﷻ : “Ya Tuhan, sekarang ini aku memang telah menyaksikan sendiri hamba-Mu, Ayyub, sangat rajin bersyukur seraya memuji kepada-Mu. Tetapi kalau Engkau memberi cobaan kepadanya tentu dia tidak akan bersyukur dan tidak pula mentaatinya”.

Allah ﷻ berfirman kepada Iblis:
“Baik, silakan kamu menggodanya. Sekarang aku beri kekuasaan kepadamu untuk menguji Ayyub عليه السلام melalui harta kekayaannya”.

Iblis pun berangkat. Ia mengumpulkan semua anak buahnya yang terdiri dari syaitan dan jin.

Ia berkata kepada mereka: “Sekarang aku telah diberi wewenang untuk menguji Ayyub عليه السلام melalui hartanya.”

Lebih lanjut Iblis berkata lagi: “Ifrit, sekarang kau kuberi tugas membakar tempat penggembalaan unta-unta milik Ayyub عليه السلام dan sekaligus membunuh semua unta-unta itu. “Laksanakan!” jawab Ifrit.

Iblis datang menemui Ayyub عليه السلام, ketika itu Beliau sedang melaksanakan shalat. Iblis berkata kepadanya:

“Tempat penggembalaan unta-untamu terbakar, dan seluruh unta milikmu ikut terbakar pula.”

Apa kata Nabi Ayyub عليه السلام :
“Alhamdulillah, Allah ﷻ sendiri yang memberikan kekayaan itu kepadaku dan hanya Dia saja yang berhak mengambilnya kembali.”

Iblis tidak berhenti sampai disitu. Ia meningkat lagi pada kekayaan yang lain.

Ia hancurkan semua kambing milik Nabi Ayyub عليه السلام beserta tempat penggembalaannya.

Ia datang lagi ke tempat Nabi Ayyub عليه السلام seraya memberitahukan peristiwa itu.

"Angin panas telah menghancurkan kebunmu, tidak ada yang tersisa sedikitpun.” kata Iblis sehabis merusak semua kebun milik Nabi Ayyub عليه السلام.

Apa kata Nabi Ayyub عليه السلام:
“Alhamdulillah”. Kemudian Beliau memuji Allah ﷻ dan menyanjung-Nya.”

Usaha Iblis belum berhenti sampai disitu. Ia kembali menghadap Allah ﷻ seraya memohon agar diberi kekuasaan (wewenang) untuk menguji Nabi Ayyub عليه السلام melalui anak-anaknya.

Allah ﷻ berfirman: “Silakan, pergilah. Aku memberi kekuasaan penuh kepadamu untuk menguji Ayyub melalui anak-anaknya”.

Iblis pun berangkat. Yang dituju adalah gedung (rumah) tempat anak-anak Nabi Ayyub عليه السلام. berlindung di bawahnya. Gedung itu diguncang lalu hancur lebur menindih habis anak-anak Nabi Ayyub عليه السلام, semuanya mati.

Iblis lalu memberitahu Nabi Ayyub عليه السلام tentang bencana yang menimpa anak-anaknya.

Apa reaksi Beliau?.

Nabi Ayyub عليه السلام malah beristighfar memohon ampun kepada Allah ﷻ.

Usaha Iblis tetap tidak menghasilkan apapun untuk merubah ketaatan Nabi Ayyub عليه السلام. Beliau tetap taat kepada Allah ﷻ dan bersyukur kepada-Nya.

Iblis kembali menghadap Allah ﷻ seraya memohon agar diberi kekuasaan (wewenang) untuk mengujinya lagi.

Allah ﷻ berfirman kepadanya:
“Silakan. Aku beri kekuasaan kepadamu untuk menguji melalui tubuh, lisan dan akalnya. Tetapi bukan hatinya.”

Iblis segera berangkat untuk menggoda Nabi Ayyub عليه السلام. Sesampai ke tempat yang dituju, ternyata Beliau sedang bersujud.

Iblis datang dari arah kepala Beliau, lalu meniup kedua lubang hidungnya dengan sekali tiup. Seketika itu, badan Nabi Ayyub عليه السلام terasa gatal-gatal. Makin lama terasa semakin gatal.

Nabi Ayyub عليه السلام menggaruk-garuk bagian-bagian tubuh yang gatal dengan ujung-ujung jemarinya. Tetapi belum juga hilang gatal-gatal itu.

Nabi Ayyub عليه السلام mencoba menggaruk-garuknya dengan kain kasar. Belum juga hilang gatal-gatal itu. Lalu menggunakan kerewang (pecahan genting) dan batu. Beliau tidak henti-hentinya menggaruk badannya hingga melepuh, sehingga bernanah dan berbau busuk. 

Masyarakat sekitarnya menganggap berbahaya terhadap penyakit yang sedang dialami Nabi Ayyub عليه السلام. Mereka sepakat mengasingkan Beliau keluar daerah. Beliau terusir ke tempat yang kotor. Mereka membuatkan untuk Beliau sebuah gubuk yang hanya ditemani istrinya yang bernama Rahmah.

Meskipun demikian istri beliau, Rahmah, selalu setia melayaninya. Ia berbuat baik sekali kepadanya. Ia perlakukan suaminya penuh kasih sayang. Kebutuhan-kebutuhan makan dan minumnya selalu diperhatikan.
Kaum Nabi Ayyub عليه السلام yang mendeportasi dirinya terdiri dari tiga golongan. Namun begitu semuanya masih tetap dalam keimanan semula. Mereka tidak meninggalkan agamanya.

Semoga bermanfaat

Sumber: Kitab Uqudu Lujjain Karya Syekh Nawawi al-Bantani.
close