Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

DIBALIK GEMBOK MAKAM NABI MUHAMMAD SAW

Anda tidak asing dengan gambar ini khan?
Ya betul.. Ini adalah gambar pintu rumah Sayyidah Fatimah rodhiyallahu anha yang kini menjadi akses masuk ke Hujrotus Syarif alias Maqbaroh Rasulullah ﷺ‎. 

Di pintu ini terdapat engsel atau gembok yang bertuliskan sebait Sajak Burdah milik Imam Bushiri rohimahullah yang berbunyi:

هو الحبيب الذي ترجى شفاعـته ۞ لكل هولٍ من الأهوال مقتحـــمِ

"Dialah Sang Kekasih Allah yang Syafa’atnya nanti diharapkan untuk setiap ketakutan dan bahaya yang datang menyergap."
( lihat gambar #1 )

PENTING (inti dari postingan ini)
Tahukah anda, ada apa jika gembok tersebut aku angkat keatas dan aku balik?

( gambar #2 )
Inilah jika gemboknya aku balik..

Ternyata ada bait Burdah juga yang tertulis dibesinya:

حَاشَاهُ أَنْ يَّحْرِمَ الرَّاجِيْ مَكَارِمَهُ ۞ أَوْ يَرْجِعَ الْجَارُ مِنْهُ غَيْرَ مُحْتَرَمِ

"Mustahil baginya menolak seseorang yang mengharapkan kemurahannya, atau tetangga yang meminta perlindungannya pulang dengan tidak terhormat."

Jika disambung dengan Bait Sebelumnya :

إِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْ مَعَادِيْ أٰخِذًا بِيَدِيْ ۞ فَضْلً وَإِلاَّ فَقُلْ يَا زَلَّةَ الْقَدَمِ
حَاشَاهُ أَنْ يَّحْرِمَ الرَّاجِيْ مَكَارِمَهُ ۞ أَوْ يَرْجِعَ الْجَارُ مِنْهُ غَيْرَ مُحْتَرَمِ

"Bila di akhirat nanti ia tak menolongku karena kemurahannya, katakanlah padaku, "Wahai orang yang tergelincir kakikanya!"

"Mustahil baginya menolak seseorang yang mengharapkan kemurahannya atau tetangga yang meminta perlindungannya pulang dengan tidak terhormat".

ALLOHUMMA SHOLLI WASALLIM WABAARIK 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD WA'ALAA AALIHI WASHOHBIHI AJMA'IIN

Semoga bermanfaat

Sampaikanlah ilmu ini kepada orang lain. Semoga mempermudah urusanmu di Dunia Akhirat dan Memberatkan timbangan Amal baikmu di Yaumul Mizan.

Riwayat dari Rasulullulah saw. mengatakan:

من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه

“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (H.R. Muslim no. 1893).

Kita menghindari kesia-siaan. Penting untuk menyampaikan kebaikan, namun tidak kalah pentingnya juga untuk memperhatikan cara yang baik dalam menyampaikan kebaikan. Kebaikan harus tersampaikan dengan baik, agar pesannya tidak hilang dalam hiruk-pikuk kehidupan.

Wallahu a’lam bis-shawab.


close