Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

RUMAH RASULULLAH BUKAN ISTANA


KompasNusantara - Rumah tempat tinggal Rasulullah dan Aisyah sama sekali bukan sebuah istana yang megah lagi mewah. Rumah mereka hanya berupa bangunan berisi bilik-bilik kecil di blok Bani Najjar, di sekitar Masjid Nabawi.

Rumah itu dibangun Rasulullah sebagai tempat bernaung bagi diri dan keluarganya. Bangunannya pendek saja dan bahkan mudah roboh.

Bilik Aisyah dibangun Nabi di sebelah timur masjid, sementara pintunya terletak di dalam Masjid Nabawi menghadap ke barat, seolah masjid itulah berandanya.

Nabi biasa melongokkan kepala ke bilik Aisyah saat beliau beriktikaf di masjid, hingga Aisyah menurunkan kepala beliau. Terkadang beliau meminta sesuatu dari Aisyah hanya dengan menjulurkan tangannya kepadanya.

Luas bilik itu sekitar enam atau tujuh dzira'. Dindingnya terbuat dari tanah dan atapnya dari pelepah kurma. Langit-langitnya rendah hingga orang yang berdiri di situ bisa menyentuhnya.

Bagian luar bilik dilapisi dengan kain kasar yang tebal agar terlindung dari hujan. Pintunya tidak terdiri dari dua daun pintu, melainkan hanya satu, terbuat dari kayu jati. Namun, pintu itu tidak satu hari pun pernah menolak kedatangan siapa saja sepanjang hayat Rasulullah.

Di samping bilik terdapat ruang kecil tempat minum yang belakangan dipakai oleh Rasulullah untuk berkontemplasi selama sebulan, yaitu ketika beliau melakukan ila (bersumpah untuk tidak menggauli istri-istrinya).

Perabot dan perkakas yang ada di dalam rumah Nabi hanyalah pembaringan beserta tikarnya, bantal yang terbuat dari kulit berisi serabut, beberapa perkakas atau alat yang tergantung, kantung kulit, bejana air dan kurma, serta mangkuk untuk minum air.

Wallahu a’lam.

Referensi : Sejarah Lengkap Kehidupan Ummul Mu'minin `Aisyah R.A.-Sulaiman an-Nadawi.
close