KISAH ABU NAWAS TERTIPU OBAT AJAIB
Suatu hari baginda ingin mengadakan pesta di istananya, ia berencana mengundang semua pembesar-pembesar negeri dan juga pembesar-pembesar negeri tetangga. Tetapi, pesta yang akan diadakan kali ini sangat lah berbeda, karena baginda raja menyelipkan sebuah rencana untuk mengerjai Abu Nawas dan kali ini baginda sangat yakin jika Abu Nawas akan masuk ke dalam perangkap.
Tibalah pada hari yang sudah ditentukan untuk menggelar pesta. Seluruh undangan, termasuk Abu Nawas yang turut di undang berhadir di istana. ketika semua tamu undangan yang hadir sudah berkumpul, baginda memerintahkan pelayan istana untuk membasuh tangan dan kaki para undangan dengan air mawar nan harum. Satu persatu tamu undangan yang hadir telah selesai dibasuh. Kini tinggallah giliran Abu Nawas,tidak pernah menyangka sebelumnya jika pada hari itu ia akan menjadi bahan tertawaan baginda dan pata undangan yang berhadir. Sepertinya baginda memang sudah menyusun rencana tersebut dengan sangat matang. Baginda sengaja memerintahkan kepada para pelayan istana agar Abu Nawas mendapat urutan terakhir. Diam-diam baginda terus memperhatikan Abu Nawas.
Pas ketika giliran Abu Nawas dibasuh tangan dan kakinya, pelayan langsung membasuh dengan air kencing unta yang dicampur dengan bunga-bunga yang sudah disiapkan sebelumnya sesuai perintah baginda.Sontak saja seluruh tamu undangan yang undangan yang hadir merasa tidak nyaman dengan bau yang ditimbulkan dan sibuk mencari sumber bau tersebut. Akhirnya diketahuilah jika Abu Nawas yang menjadi sumber bau yang sangat tidak mengenakkan itu,ia pun dijauhkan dan ditertawakan oleh semua tamu yang hadir termasuk baginda raja sendiri yang senang bukan kepalang karena rencanannya berhasil.
Setelah menanggung tidak sanggup malu yang amat sangat dihadapan para tamu yang hadir, tanpa bicara apa-apa Abu Nawas langsung meninggalkan ruangan tamu menemui pelayan yang telah membuat dia malu tadi. Pelayan tersebut meminta maaf dan mengakui jika itu adalah perintah baginda raja. Mendengar penuturan pelayan, Abu Nawas sangat terkejut, tidak pernah terpikirkan sebelumnya jika baginda akan menggunakan..............Abu Nawas pun bergegas meninggalkan istana dalam keadaan sangat kesal, dalam hati ia bergumam,
"Baiklah, hari ini paduka telah memberiku kuah tak sedap, esok hari aku akan membalasnya dengan isinya."
Setelah kejadian dipermalukan di istana dengan kencing unta, Abu Nawas menaruh rasa kesal yang bukan main terhadap baginda raja, sehingga sejak saat itu ia tidak pernah menginjakkan lagi kakinya di istana.
Karena sudah dua bulan Abu Nawas tidak terlihat di istana, Baginda raja pun merasa rindu akan tingkah polah dan cerita-cerita lucu dari Abu Nawas. Baginda pun mengutus pengawal untuk menghadirkan Abu Nawas ke Istana. Akan tetapi Abu Nawas tidak bersedia memenuhi panggilan baginda dengan alasan sakit parah dengan harapan baginda raja akan menjenguknya.
Khawatir dengan kondisi Abu Nawas, baginda pun menyempatkan diri untuk menengok Abui Nawas dengan diiringi para pengawal dan beberapa pejabat kerajaan.
Pucuk dicinta ulam tiba, begitu mendengar baginda raja menuju ke rumahnya, Abu Nawas langsung memasang aksi cerdasnya. Ia langsung meminta istrinya menyiapkan obat ajaib dengas berbentuk bulatan kecil-kecil.akan tetapi yang diantara bulatan-bulatan obat tersebut sudah diselipkan tinja yang memang sudah dipersiapkan Abu Nawas sebelumnya.
Abu Nawas langsung menuju pembaringan merobohkan badannya, memasang wajah pucat dan berpura-pura lemah lunglai seakan-akan ia benar-benar sakit.
Tidak berapa lama kemudian baginda sudah berada di depan pintu rumah dan langsung menemui Abu Nawas.Kesempatan itu langsung digunakan dengan menelan dua butir ajaib dihadapan baginda. Bagindapun penasaran dan bertanya,
"Wahai Abu Nawas, apa yang kamu telan itu?" Tanya baginda.
"Inilah yang disebut obat ajaib, resepnya hamba peroleh lewat mimpi tadi malam. Jika hamba menelan 2 butir niscaya akan sembuh." Jawab Abu Nawas yang kemudian langsung bisa bangun setelah menelan pil yang kedua.
"Benar kah itu, jika begitu, aku juga mau minum obat ajaib mu itu, barangkali bisa membuat badanku segar bugar setiap hari." Kata baginda bersemangat.
"Baiklah Tuanku, hamba tidak bisa menolak keinginan baginda. Baginda berbaringlah dulu dan pejamkan mata seperti hamba sekarang ini, tidak boleh duduk, apalagi berdiri." Kata Abu Nawas sambil mempraktekkan.
Baginda raja pun segera menuruti perintah Abu Nawas.
Begitu mata Raja terpejam, Abu Nawas cepat-cepat memasukkan butiran kotoran tadi ke mulut baginda raja. Spontan saja baginda raja bangkit membelalakkan matanya.
"Hai Abu Nawas, Sepertinya engkau memberiku makan tinja ya, akan kuhukum berat engkau." Kata baginda.
Abu Nawas pun segera bersimpuh memberi hormat kepada baginda.
"Ampun baginda, apakah baginda masih ingat. Dua bulan yang lalu dalam sebuah pesta di istana baginda telah lebih dahulu memberi hamba kuahnya (kencing Unta), oleh sebab itu untuk membalas kebaikan baginda maka sekarang hamba memberi isinya (kotoran unta), Jikalau bukan karena kejadian itu, hamba tidak akan berani melakukan ini pada baginda. jika baginda bersikeras ingin menghukum hamba, maka kejadian ini akan hamba beritahukan kepada orang lain." Kata Abu Nawas.
merdengar penuturan Abu Nawas, baginda pun merasa risau takut jika orang mengetahui jika ia telah memakan kotoran unta atas perintah Abu Nawas.
"Baiklah Abu Nawas, karena kejahilanku kemarin maka aku memaafkanmu. Tapi engkau tidak boleh memberitahukan siapa-siapa tentang kejadian ini." Kata baginda.
"Ampun Baginda, jika itu yang baginda minta seperti itu, lain lagi ceritanya. Hamba minta 100 dinar sebagai biaya jaga rahasia." Jawab Abu Nawas.
"Dasar kau Abu Nawas." Kata baginda geram.
Baginda pun menyetujui permintaan Abu Nawas dengan menyerahkan pundi uang sebanyak 100 dinar, kemudian pamit pulang menuju istana bersama para pengikutnya.