Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

SEJARAH PERADAPAN MESOPOTAMIA


KompasNusantara - Mesopotamia adalah wilayah bersejarah di Asia Barat yang terletak di antara dua sungai besar, yaitu Sungai Eufrat dan Tigris.

Wilayah yang sekarang dikenal sebagai Republik Irak ini memiliki tanah yang subur.

Kesuburan tanahnya itulah yang akhirnya menjadi faktor pendukung bagi tumbuhnya peradaban suatu bangsa.

Bahkan peradaban kuno yang tumbuh di Mesopotamia dikenal sebagai peradaban paling awal di Asia Barat dan salah satu yang tertua di dunia.

Bangsa yang pertama kali menguasai wilayah Mesopotamia ialah Bangsa Sumeria.

Selain Sumeria, bangsa-bangsa yang pernah mengembangkan peradabannya di Mesopotamia adalah Akkadia, Babilonia, Assyria, dan Babilonia Baru.

Sebagian besar peradaban yang berkembang di Mesopotamia bergantung pada hasil pertanian. Mereka mengairi tanah pertaniannya dengan membuat saluran air dari Sungai Eufrat dan Tigris.

Hal ini dapat dilihat dari hasil penggalian arkeolog di kota-kota Sumeria.

Letak Mesopotamia
Mesopotamia berasal dari Bahasa Yunani, yaitu mesos yang artinya tengah dan potamus yang berarti sungai.


Jadi, Mesopotamia dapat diartikan sebagai daerah di antara sungai-sungai.

Mesopotamia terletak di antara Sungai Eufrat dan Sungai Tigris, yang sekarang dikenal sebagai Irak.

Wilayah ini berbatasan dengan Teluk Persia dan Iran di sebelah timur dan timur laut, Iran dan Turki di sebelah utara, Syria dan Yordania di sebelah barat, sedangkan pada bagian selatan berbatasan dengan Saudi Arabia dan Kuwait.

Karena Mesopotamia berada di antara dua sungai, bentuk wilayahnya melengkung, menyerupai bulan sabit.

Hal inilah yang membuat sejarawan Amerika, Breasted, menyebut Mesopotamia sebagai daerah bulan sabit yang subur.

Sejarah Peradaban Mesopotamia

Mesopotamia adalah situs perkembangan paling awal Revolusi Neolitik yang berlangsung dari sekitar 10.000 SM.

Di sekitar tahun 5000 SM, di wilayah ini telah terlihat adanya teknologi irigasi yang ikut menentukan sistem pertanian kuno.

Bangsa Ubaid merupakan bangsa pertama yang tinggal di Mesopotamia, tetapi tidak banyak keterangan dari bangsa ini.

Pada masa itu, penduduk Mesopotamia telah hidup makmur karena daerahnya sangat subur untuk bercocok tanam.

Hal itulah yang mendorong bangsa-bangsa lain datang menyerbu untuk menguasai air irigasi dan tanah yang subur.

Bangsa yang pertama kali melakukan invasi adalah Bangsa Sumeria, yang datang dari gurun dan pegunungan di luar Mesopotamia pada 4000 SM.

Setelah itu, datang pula Bangsa Semit, yang telah mengenal dasar-dasar kehidupan politik dan ekonomi pertanian, untuk bergabung dengan Bangsa Sumeria.



Munculnya Peradaban Mesopotamia diawali dengan tumbuhnya peradaban oleh Bangsa Sumeria ini.

Masyarakat Sumeria hidup dengan cara bertani, mereka mengairi tanah garapan dengan membuat saluran air dari Sungai Eufrat dan Tigris.

Hasil pertanian terpenting mereka adalah gandum, jemawut, dan jelai, yang kemudian diangkut menggunakan kereta atau gerobak yang diberi roda.

Oleh karena itu, Bangsa Sumeria terkenal sebagai bangsa yang pertama kali mengenal roda dan gandum.

Bangsa Sumeria kemudian membangun beberapa kota kuno yang terkenal, seperti Ur, Sumer, Ereck, Kish, dan lain-lain.

Kota Ur yang terletak di dekat muara Sungai Eufrat merupakan pusat pengembangan pemerintahan Bangsa Sumeria.

Penguasa mereka mempunyai dua kekuasaan, yaitu sebagai kepala pemerintahan dan kepala raja atau Patesi (Pendeta Raja).

Masyarakatnya menganut kepercayaan Politeisme, dengan Marduk sebagai dewa utamanya.

Selain itu, Bangsa Sumeria telah mengembangkan beberapa penemuan di bidang matematika, tulisan paku, dan membangun Ziggurat (banguan yang tinggi seperti gunung untuk tempat pemujaan).

Memasuki tahun 2350 SM, kekuasaan Bangsa Sumeria berakhir setelah diserang oleh Bangsa Akkadia yang dipimpin oleh Raja Sargon.

Walaupun berada di bawah banyak pemerintahan yang berbeda, kebudayaan Mesopotamia dapat bertahan dan berkembang selama ribuan tahun.

Bahkan Peradaban Mesopotamia kemudian mengilhami beberapa perkembangan paling penting dalam sejarah manusia.

Referensi:
Irfanto, Ari. (2018). Peradaban Kuno di Dunia. Yogyakarta: Istana Media.
Nurhayati, Dewi. (2019). Peradaban Mesopotamia. Semarang: ALPRIN.

close