Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Wahyu Dari Allah Kepada Nabi Isa A.S


Ishaq bin Bisyr meriwayatkan, dari Said bin Abi Arubah dan Muqatil, dari Qatadah, dari Abdurrahman bin Adam, dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Allah mewahyukan kepada Isa bin Maryam:

“Wahai Isa, bersungguh-sungguhlah dalam melaksanakan perintah-Ku dan janganlah kamu menjadi orang yang lemah. Patuhilah dan taatilah wahai anak dari seorang perawan suci, sesungguhnya kamu terlahir tanpa seorang bapak, dan Aku menciptakanmu sebagai bukti kebesaran-Ku bagi semesta alam.

Sembahlah Aku dan bertawakallah kepada-Ku, peganglah Kitab Suci yang Aku turunkan kepadamu dengan kuat, lalu terangkanlah Kitab itu kepada penduduk Suryaniyah. Sampaikanlah kepada mereka bahwa Aku adalah Tuhan yang sebenar-benarnya, Aku-lah Yang Memberikan hidup dan mengurusi seluruh alam, Aku-lah Tuhan yang tidak akan pernah tiada.

Percayalah kamu kepada Nabi yang ummi (buta huruf) dari Arab, penunggang onta dan berlilitkan sorban, berpakaian dari kulit domba dan beralas kaki, memegang tongkat dan bermata besar (tidak sipit), berdahi luas dan berpipi halus, berambut gelombang dan berjanggut tebal, beralis menyambung dan berhidung mancung, bergigi rapi dan memiliki rambut di bawah bibir seperti orang Badui.

la berleher seperti teko perak, dan seakan emas mengalir di tulang selangkanya (tulang di atas dada). la memiliki bulu-bulu dari bagian tengah dadanya hingga ke pusatnya, menyambung seperti sebuah tongkat, namun tidak ada helaian rambut di bagian perut dan bagian dadanya yang lain.

Telapak tangan dan kakinya tebal, apabila merapatkannya maka semuanya tertutup rapat, dan apabila berjalan maka ia seperti terlepas dari batu besar dan bergelinding di jalan yang menurun. Air keringat di wajahnya seperti mutiara, dan mengeluarkan aroma harum seperti wangi kesturi.

Tidak seorang pun yang mirip dengannya sebelum itu ataupun sesudahnya. Tingginya cukup, tubuhnya wangi, menikah dengan beberapa wanita, namun hanya memiliki sedikit keturunan, dan keturunannya itu selalu mendapatkan keberkahan, sudah disediakan baginya (keturunan itu) istana di dalam surga yang terbuat dari mutiara kering yang tidak ada kebisingan di dalamnya dan tidak ada pula rasa letih.

Wahai Isa, kamu harus menanggung semua bebannya di Akhir Zaman sebagaimana Zakaria menanggung beban ibumu. Di sisi-Ku ia memiliki kedudukan yang tidak dimiliki oleh siapapun, setiap ucapannya adalah Al-Qur'an, agamanya adalah Islam, m dan Aku adalah yang memberikan keselamatan. Beruntunglah mereka yang hidup pada zamannya, mengikuti kesehariannya, dan mendengar perkataannya.”

Wallahu a’lam.

Sumber:
Kitab Qashash Al-Anbiyaa’ karya Ibnu Katsir, hlm. 987-988 (Diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia oleh H. Dudi Rosyadi, Lc.)

Semoga bermanfaat
~~~~~
Sampaikanlah ilmu ini kepada orang lain. Semoga mempermudah urusanmu di Dunia Akhirat dan Memberatkan timbangan Amal baikmu di Yaumul Mizan.

Riwayat dari Rasulullulah saw. mengatakan:

من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه

“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (H.R. Muslim no. 1893).

Kita menghindari kesia-siaan. Penting untuk menyampaikan kebaikan, namun tidak kalah pentingnya juga untuk memperhatikan cara yang baik dalam menyampaikan kebaikan. Kebaikan harus tersampaikan dengan baik, agar pesannya tidak hilang dalam hiruk-pikuk kehidupan.





close