Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

7 Manusia Paling Beruntung di Hari Kiamat


KompasNusantara - Ada tujuh golongan manusia paling beruntung saat Hari Kiamat tiba. Kamu bisa jadi salah satunya yang mendapat naungan dari Allah Swt.

Kita tahu hidup manusia di dunia hanya sementara. Tapi sebagai orang beriman, kita yakin dan percaya bahwa hidup yang sementara ini sangat menentukan bagaimana kehidupan setelahnya, bahagia tidaknya kehidupan setelah mati.

Seorang mukmin juga percaya akan adanya Hari Akhir atau Hari Kiamat. Hari berakhirnya seluruh kehidupan di bumi dan alam semesta, di mana tidak ada lagi kesempatan untuk memperbaiki diri, tidak ada lagi pertolongan kecuali dari Allah Swt.

Hanya Allah yang tahu kapan waktunya kiamat terjadi. Yang pasti, kiamat merupakan suatu peristiwa yang amat berat bagi langit dan bumi.

“Mereka bertanya tentang kiamat, kapan waktunya. Katakan, hanya Tuhanku yang tahu. Tak ada yang mengetahui secara jelas waktunya kecuali Dia. Kiamat akan terasa berat bagi langit dan bumi. Kiamat datang kepada kalian secara mendadak.” [QS. Al-A’raf: 187]

Meski terdengar amat mengerikan, namun ada tujuh golongan orang yang paling beruntung dan berbahagia saat Hari Kiamat tiba karena mendapat naungan dari Allah Swt. Dengan izin Allah, tentu kamu bisa menjadi salah satunya dari tujuh golongan ini.

Nabi Muhammad Saw. bersabda,

عن أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال سبعة يظلهم الله في ظله يوم لا ظل إلا ظله الإمام العادل وشاب نشأ في عبادة ربه ورجل قلبه معلق في المساجد ورجلان تحابا في الله اجتمعا عليه وتفرقا عليه ورجل طلبته امرأة ذات منصب وجمال فقال إني أخاف الله ورجل تصدق أخفى حتى لا تعلم شماله ما تنفق يمينه ورجل ذكر الله خاليا ففاضت عيناه.

“Tujuh golongan yang akan mendapat naungan ‘Arsy Allah, di mana tidak ada naungan kecuali hanya naungan Allah. Yaitu, pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah, seorang yang hatinya senantiasa bergantung di masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah. Mereka berkumpul karena Allah dan mereka berpisah juga karena Allah.

Seorang yang diajak wanita untuk berbuat tidak baik, di mana wanita tersebut memiliki kedudukan dan kecantikan, namun ia mampu mengucapkan, ‘sungguh aku takut kepada Allah’, seorang yang bersedekah dan dia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya dan seorang yang mengingat Allah dalam keadaan sendirian sehingga kedua matanya meneteskan air mata.” [HR. Bukhari dan Muslim]

Berdasarkan hadis di atas, ada tujuh golongan manusia beruntung yang kelak akan mendapatkan naungan di Hari Kiamat, sebuah hari yang tidak ada naungan selain naungan Allah Swt. Hari ketika matahari hanya berjarak sejengkal di atas kepala kita, sebuah hari di mana bapak tak lagi mengenali anaknya sendiri dan sebaliknya.

Tujuh golongan itu ialah:

1. Pemimpin yang adil

Yakni, pemimpin yang berdiri di atas kepentingan seluruh rakyatnya. Seorang pemimpin yang membuat program dan kebijakan atas dasar kemashlahatan serta kesejahteraan untuk rakyatnya. Pemimpin yang amanah, tidak korup, dan konsisten menegakkan kebenaran.

2. Pemuda yang mengabdikan dirinya untuk beribadah kepada Allah

Dia tidak terpikat oleh kehidupan duniawi. Seorang pemuda yang secara sadar bahwa waktu harus dia isi dengan kemanfaatan, sehingga ia tidak terjerumus ke dalam dunia foya-foya anak muda pada umumnya.

3. Orang yang hatinya terpaut pada masjid

Setiap mendengar adzan hatinya selalu bergetar. Masjid menjadi rumah keduanya di dunia ini. Senang bersosialisasi dengan orang lain, sebagaimana shalat berjama’ah mengajarkan seseorang untuk hidup bersama-sama. Tidak individualis dan peka terhadap problem orang lain.

4. Dua orang yang saling menyayangi karena Allah

Dua orang yang bersatu dan berpisah karena Allah. Dua orang yang cintanya tidak dilandasi nafsu atau syahwat belaka. Dua orang yang cintanya tidak ditunggai setan. Murni saling mencintai karena Allah Swt.

5. Orang yang menolak perbuatan zina karena takut kepada Allah Swt

Yakni, seseorang yang menolak diajak bermaksiat oleh perempuan yang berderajat tinggi nan cantik, sembari berkata, “aku takut pada Allah.” Artinya, di mana pun dan kapan pun, dia merasa Allah selalu mengawasinya. Tak peduli apakah ia bisa melihatnya atau tidak.

6. Orang yang bersedekah diam-diam dan ikhlas

Seseorang yang bersedekah dengan diam-diam, seolah-olah tangan kirinya tidak tahu apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya. Yakni mereka yang menolak untuk dipuji dan disanjung. Menyimpan perbuatannya hanya untuk disaksikan oleh Allah Swt. Mereka yang ikhlas dalam berbuat dan menolong sesama.

7. Seseorang yang menyepi, berdzikir kepada Allah, lalu menumpahkan air matanya

Orang yang benar-benar sadar bahwa tidak ada sandaran yang paling bisa diandalkan kecuali Allah Swt. Tidak ada tempat bergantung dan tidak ada pertolongan kecuali dari Allah Swt. Seluruh harapan dan doanya selalu dia tujukan kepada Allah Swt.

Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang mendapat naungan Allah di Hari Kiamat kelak.
close