Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Nabi Ilyas AS Dan Kaum Penduduk Ba'labak

Mengenal Kisah Nabi Ilyas AS dan Silsilah Keluarganya.

KompasNusantara - Mengetahui Nabi Ilyas AS merupakan hal yang patut dilakukan oleh umat muslim. Sebab dengan mempelajari kisah nabi Ilyas bermakna kita telah menambah ilmu pengetahuan tentang sejarah nabi-nabi kita. Nabi Ilyas mempunyai nama lengkap Ilyas AS bin Yasin bin Fanhas bin Alizar bin Harun AS bin Imron. Jadi Nabi Ilyas AS merupakan keturunan keempat dari Nabi Harun. Nabi Ilyas AS diutus pada kaum Bani Isroil di kota Balbek yang masuk wilayah Lebanon. Pada saat itu balbek dipimpin oleh seorang raja bernama Hazqiel.

Nabi Ilyas merupakan seorang nabi dan rasul yang memiliki pengikut. Karena memiliki pengikut, nabi Ilyas mulai berdakwah untuk meninggalkan berhala yang mereka sembah dan menyeru kaumnya untuk menyembah Alloh. Bersama nabi-nabi yang lain Ilyas juga disebutkan dalam Al-qur’an bahwa beliau ialah sosok yang diberi petunjuk, orang yang saleh dan dilebihkan jerajatnya.

Kisah Nabi Ilyas AS mungkin tidak banyak kita dapati didalam Al Qur’an. Terdapat dalam surah Ash Shaffat ayat 123 – 132 yang menjelaskan bahwa Nabi Ilyas di utus kepada kaum penyembah berhala.

“Dan sungguh, Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul. Ketika dia berkata kepada kaumnya, 'Mengapa kamu tidak bertakwa? Patutkah kamu menyembah Ba'al dan kamu tinggalkan sebaik-baik pencipta, Allah, Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu yang terdahulu?' - Ash-Shaffat (37): 123-126

Dalam Firman Alloh disebutkan bahwa kaum Nabi Ilyas menyembah berhala bernama Ba’al. Dipilihlah Nabi Ilyas sebagai penyampai pesan dalam berdakwah menyeru kaumnya ke jalan yang benar. Perjuangan Nabi Ilyas AS dalam mengajak umatnya kepada kebaikan tidaklah mudah. Bahkan setelah azab diturunkan pun, kaumnya mengingkari janji mereka untuk beriman jika Alloh angkat azab mereka.

Di luar sumber Al-Qur'an, Nabi Ilyas juga dikaitkan dengan hal-hal mistik. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa pada setiap tahun saat ibadah haji, Ilyas bertemu Nabi Khidir yang merupakan salah satu nabi yang pernah hidup di bumi. Nabi Khidir juga pernah bertemu dengan Nabi Musa seperti yang pernah dikisahkan dalam al Qur’an.

Sebagian riwayat menyebutkan bahwa Nabi Ilyas juga pernah bertemu Rasulullah Muhammad di luar Makkah dan bersama-sama menyantap hidangan dari langit. Kejadian ini mungkin saja benar sebab kuasa Allah tiada siapa yang menandingi. Allahlah yang Maha Tahu atas segala apa yang pernah terjadi di bumi.

Kisah Nabi Ilyas AS dan Malaikat Maut

Dikisahkan pada saat itu nabi Ilyas AS sedang beristirahat dan datanglah malaikat maut kepada beliau. Malaikat Izroil berkata, "Hai Ilyas, kini sudah tiba waktumu untuk menghadap Allah, maka penuhilah panggilan-Nya.". Mendengar ucapan itu, Nabi Ilyas AS menjadi sangat sedih, bahkan nabi Ilyas AS sampai menangis.

"Mengapa engkau bersedih wahai Ilyas? apakah engkau takut terhadap kematian?" tanya malaikat Izroil.

Nabi Ilyas pun segera menjawab pertanyaan malaikat Izrail "Tidak ada satupun yang aku takutkan, kecuali tidak bisa lagi berdzikir kepada Allah, sementara yang masih hidup tetap bisa berdzikir dan bermunajah kepada Allah.".

Nabi yang Hidup Hingga Akhir Zaman

Mendengar jawaban nabi Ilyas AS terhadap pertanyaan Izrail, maka Allah menurunkan wahyu yang intinya adalah perintah penundaan pencabutan nyawa Nabi Ilyas AS. Hal tersebut karena Allah ingin memberikan kesempatan kepada Nabi Ilyas AS untuk terus berdzikir kepada Allah sampai akhir zaman.

Allah SWT berfirman, "Biarkanlah nabi Ilyas hidup di taman untuk bermunajah dan berdzikir kepada-Ku hingga akhir (kiamat) nanti." 

Malaikat Izroil pun urung mencabut nyawa Nabi Ilyas AS, sehingga sang nabi tetap hidup sampai akhir zaman. Ada yang mengatakan bahwa baik nabi Ilyas dan nabi Khidir tetap hidup di dunia, namun Allah menjadikannya gaib. Itulah alasannya mengapa manusia tidak bisa melihat, mendengar dan merasakan keberadaan kedua Nabi tersebut.

Kisah Nabi Ilyas AS dan Kaumnya yang Durhaka

Beberapa penafsir Al-Qur'an pernah menyatakan bahwa Nabi Ilyas berdakwah di kota Baalbek atau Ba'labak. Namun, para ulama modern menolak pendapat tersebut. Ulama modern menyebutkan bahwa Ilyas dikaitkan dengan Baalbek di masa lalu lantaran awalan nama kota tersebut adalah Ba'al, yang merupakan nama dewa dan Nabi Ilyas menyeru kepada kaumnya untuk jangan disembah. 

Akan tetapi penduduk kota Balbek tidak menuruti seruan Nabi Ilyas AS, mereka tetap dengan keyakinan lama yaitu menyembah berhala yang disebut Ba’al. mengetahui hal tersebut Nabi Ilyas bahkan telah meninggalkan kaumnya.

Akibatnya Allah menurunkan cobaan berupa kekeringan. Selama beberapa tahun itu, Bani Isroil ditimpa dengan kekeringan yang panjang. Tak ada setetes pun hujan yang turun dalam beberapa tahun tersebut. Banyak ternak dan tanaman yang mati serta jumlah air yang sangat terbatas. Kaum Bani Isroil pun sudah banyak yang mati akibat kelaparan dan kehausan.

Ditengah turunnnya azab Alloh, kaum Nabi Ilyas AS mulai mempertimbangkan seruan sang Nabi. Akhirnya mereka sepakat untuk mencari nabi Ilyas AS dan memohon pertolongan kepadanya agar segera mengakhiri bencana ini. Setelah mencari sekian lama, akhirnya mereka dapat menemukan Nabi Ilyas AS. Mereka meminta agar nabi Ilyas AS memohon kepada Allah untuk menurunkan hujan dan mereka berjanji akan beriman kepada Allah.

Melihat keadaan Balbek yang menderita kekeringan, Nabi Ilyas yang memang mempunyai sifat belas kasih, jatuh iba. Akhirnya, hati nabi Ilyas AS pun luluh melihat penderitaan kaumnya dan segera memohon pertolongan kepada Allah untuk menurunkan hujan. Melihat kesungguhan dari penduduk dan do’a nabi Ilyas, Allah mencabut azab kekeringan tersebut dan kembali menurunkan hujan.

Dicabutnya Azab Alloh atas Kaum Nabi Ilyas AS

Atas seizin Allah, maka hujan lebat pun turun membasahi kota yang menderita kekeringan bertahun tahun itu. Bani Isroil kembali hidup sejahtera dan mereka pun meninggalkan sesembahan mereka yang berupa berhala. Tetapi setelah beberapa tahun berlalu, kaum bani Isroil kembali durhaka dan menjalani kebiasaan menyembah berhala.

Karena hal tersebut, maka Allah kembali menurunkan azab yang lebih dahsyat dari sebelumnya. Bani Isroil terkena serangan penyakit to'uun (kusta) yang menyebabkan mereka semua mati. Nabi Ilyas dan Nabi Ilyasa beserta orang-orang yang beriman telah pergi dari kota tersebut sebelum azab itu turun.
Ada kepercayaan di sebagian kalangan umat Muslim bahwa ada empat orang nabi yang masih hidup sampai sekarang yaitu : Dua hidup di bumi dan dua di langit. Dua nabi yang ada di bumi yang dimaksud adalah Nabi Khidir dan Nabi Ilyas. Sementara dua yang ada di langit adalah Nabi Idris dan Nabi Isa. Allahlah yang Maha Mengetahui.

Demikianlah kisah Nabi Ilyas AS yang dapat kami paparkan. Dibalik setiap kisah selalu ada hikmah yang dapat kita ambil. Begitu pula dengan kisah para nabi, semoga dapat pula kita ambil pelajarannya sehingga kita menjadi pribadi yang lebih baik. Jangan sampai kia mengulangi kesalahan yang sama. Dalam setiap langkah kehidupan tentu ada susah dan senangnya, semoga kesenangan dunia tidak menjadikan kita lalai akan kewajiban sebagai muslim untuk selalu bersyukur atas nikmat Allah. Dan begitu sebaliknya, jika ditimpa kemalangan maka sadarilah bahwa diri ini lemah dan tiada siapa yang boleh menjadi penolong kecuali Allah.

close