Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

DAYAK PUNAN SUKU MISTERIUS DI RIMBA KALIMANTAN


KompasNusantara - Konon, orang Punan jaman dahulu sangat ditakuti oleh suku Dayak lainnya karena mampu berperang dengan baik. Sebagai “pemburu kepala” atau “ngayau” (dalam bahasa Inggris diistilahkan head hunter) orang Punan sangat ditakuti karena merupakan suku yang berani dan berilmu tinggi dan memenggal, memakan hati dan isi perut lawannya adalah hal yang lumrah mereka lakukan.


Selain sebagai suku yang handal berperang (dan tentunya dengan cara memenggal kepala lawannya), orang Punan juga dikenal merupakan pencari jejak (treckking) terbaik di alam. Jika banyak masyarakat desa yang tersesat atau kehilangan anggota keluarga di dalam hutan, biasanya msyarakat memanggil orang Punan untuk meminta bantuan untuk mencarinya.


Imbalannya, sangat sederhana, mereka hanya meminta garam atau tembakau atau barang-barang kebutuhan sehari-hari. Sungguh menakjubkan, bukan!


Cara berpakaian orang Punan, sebagian besar masih memanfaatkan kulit kayu dengan berbagai aksesoris hiasan seperti dari manik-manik dan dikepala mereka terikat kain layaknya sorban orang arab dengan hiasan layaknya kepala macan atau harimau. Kebiasaan memakan sirih juga menjadi ciri mereka.


Konon, orang Punan mampu berjalan dengan mudah diantara dahan-dahan pohon. Bahkan sebagian tidak menjejak di tanah, karena kelebihan ilmu gaib dan kemampuannya beradaptasi dengan hutan sebagai alamnya.


Bahkan ada yang menyebut, bahwa orang Punan tidak makan garam sehingga tubuh mereka sehat, ringan dan lincah menerobos rimbunan pepohonan.

close