Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Ketika Sebuah Gunung Ketakutan dengan Rasulullah Saw


KompasNusantara - Rasulullah SAW tak hanya mampu berdialog dengan binatang saja. Dengan mukjizat yang dimiliki, Rasulullah juga mampu berdialog dengan gunung yang tak bernyawa. Kisah ini merupakan kisah sebuah gunung yang begitu takut kepada Rasulullah. Kisahnya diawali dalam sebuah perjalanan dengan sahabatnya, Rasulullah berjumpa dengan sebuah nenek yang tergeletak dengan kondisi pucat dan lemas.

"Apa yang terjadi dengan engkau wahai ibu?" Tanya Rasulullah. 

Nenek tersebut kemudian menjawab sambil terengah-engah "aku lapar."

Rasulullah kemudian langsung memberikan makanan bekal miliknya yang dibawa, hingga kemudian habislah bekal itu. Setelah itu, Rasulullah melanjutkan kembali perjalanan. Saat itu Rasulullah pun sempat kehabisan tenaga setelah melewati gurun pasir dan terik panas matahari yang membuat dahaga hebat.

Sesampainya di sebuah pegunungan, Rasulullah merasa sangat haus karena perjalanan jauh yang ia tempuh. Ia pun meminta sahabatnya untuk mencari minuman dan buah untuk mengisi perut. Setelah itu ditelusuri gunung tersebut dan sahabat Rasulullah hanya menemukan buah dan tidak menemukan sumber air.

"Ya Rasulullah, aku tidak mendapati air di gunung ini, padahal aku sudah mengelilinginya namun belum aku temukan juga."

Mendengar penjelasan dari sahabatnya itu, Rasulullah kemudian bersabda, "Hai Uqail, bagilah gunung itu dan sampaikanlah salamku kepadanya serta katakan jika padamu ada air berilah aku minum."

Mendengar jawaban Rasulullah yang tidak masuk akal itu, membuat sahabatnya kebingungan. Tapi Mikail tetap pergi melaksanakan perintah dari Rasulullah tersebut. Ia kemudian sempat bertanya dalam hati. "Apakah Rasulullah bersungguh-sungguh dengan ucapannya. Apa yang harus aku lakukan cuma menyampaikan salamnya atau hanya diam dan balik ke beliau lagi?"

Di tengah perjalanan pendakiannya, tiba-tiba sahabat Rasulullah tersebut mendengar  sesuatu yang aneh. Sebuah suara misterius mengatakan kepadanya, "Pergilah mendaki gunung, patuhilah perintah beliau." Ternyata suara tersebut merupakan suara dari malaikat Jibril.

Sabahat itu kemudian mendaki gunung dan menyampaikan salam Rasulullah perihal air yang ia dan Rasulullah butuhkan. Setelah menyampaikan salam Rasulullah, sahabat itu kembali ke tempat Rasulullah berada. Tiba di sana, betapa kagetnya sahabat itu melihat Rasulullah berbicara dengan gunung.

"Wahai tauladanku Muhammad, maafkan aku dikarenakan menghambat perjalanan engkau dengan tidak menyediakan air ketika engkau datang. Aku takut engkau tidak memaafkanku jika itu terjadi pasti aku merasakan panasnya api neraka."

Mendengar suara yang datang dari gunung membuat sahabat takjub dengan Rasulullah dan keagungan Allah. Sahabat begitu takjub dengan gunung ciptaan Allah yang tidak bernyawa namun bisa berbicara dengan Rasulullah.

Sementara itu, Rasulullah membalas perkataan gunung, "Aku akan memaafkan kamu komat tapi bolehkah aku meminta sedikit air untuk membasahi tenggorokanku." 
Kemudian dibalas oleh gunung "Dakilah gunung ini hingga sampai puncaknya. Setelah sampai berjalanlah berbelok menuju tempat yang dipenuhi dengan bebatuan besar yang melingkar di tengahnya terdapat sumber air dan buah-buahan untuk bekal engkau wahai Rasulullah."

Rasulullah dan sahabatnya itu kemudian berjalan mendaki gunung sesuai dengan arahan gunung tadi. Sesampainya di lokasi yang dimaksudkan oleh gunung, sahabat begitu terkejut lantaran tidak pernah mendapati tempat seindah itu. Di sana, ia menemukan sumber air yang jernih hingga banyaknya pohon yang buah segar dan nikmat. 

close