Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

TW Hydrae B, Planet Asing yang Ditemukan Astronom Indonesia

Ilustrasi sistem bintang TW Hydrae

Astronomi - Walaupun sering gaduh, bangsa kita juga punya prestasi yang membanggakan, khususnya di bidang astronomi. Tahukah Anda kalau ada astronom asal Indonesia bersama timnya yang berhasil menemukan planet asing di luar Tata Surya?

Astronom tersebut bernama Dr. Johny Setiawan. Pada bulan Desember 2007, tim astronom yang dipimpin olehnya dari Max Planck Institute for Astronomy di Heidelberg, Jerman mengumumkan penemuan sebuah planet asing yang mengorbit bintang TW Hydrae, yang selanjutnya planet tersebut dijuluki "TW Hydrae b".

Karakteristik

TW Hydrae b adalah planet ekstrasurya yang mengorbit bintang muda jenis T Tauri yang berjarak sekitar 176 tahun cahaya (atau hampir 1,665 × 10^16 km) jauhnya di konstelasi Hydra. Planet tersebut diketahui mengorbit bintang induknya pada jarak hampir 22 SA (Satuan Astronomi, 1 SA = 150 juta km).

TW Hydrae b Isn’t a Planet

Pribadi. Planet TW Hydrae b merupakan planet raksasa es dengan radius dan massa yang mendekati planet raksasa es Neptunus. TW Hydrae b mungkin memiliki suhu sekitar -233,2° Celcius. Planet tersebut diperkirakan memiliki massa sekitar 22,72 kali massa Bumi (atau 1,5 kali massa Neptunus) dan radiusnya kemungkinan 4,25 kali radius Bumi.

Seperti telah disinggung di atas, planet ini mengorbit bintang jenis T Tauri (tipe-K) bernama TW Hydrae, sebuah bintang yang memiliki massa 0,8 kali massa Matahari dan radius 1,1 kali radius Matahari. Bintang tersebut memiliki suhu 4000 K dan berusia sekitar 9 juta tahun.

Sebagai perbandingan, Matahari kita saat ini telah berumur 4,6 miliar tahun dan memiliki suhu 5778 K. Luminositas bintang TW Hydrae juga diketahui sekitar 28% luminositas Matahari. Sementara itu, magnitudo tampak bintang TW Hydrae adalah +11,27, membuatnya terlalu redup untuk dilihat dengan mata telanjang.

Cukup membanggakan, bukan? Semoga semakin banyak anak-anak muda Indonesia yang berprestasi, tidak harus di bidang astronomi, bukannya lebih banyak anak muda yang gampang diprovokasi, atau berlarut-larut berdebat bentuk Bumi.
close