Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ketika Malaikat Israfil Meminta Doa Azazil


KompasNusantara - Dalam sebuah Kitab, Karya Agung Sang Syeikh Imam Al-Ghazali disebutkan bahwasanya iblis itu dulunya memiliki nama Al-Abid yang artinya ahli ibadah. Pemberian nama Al-Abid ini hanya pada langit pertama, lain hal dengan langit kedua dan seterusnya. Begitu terkenalnya Iblis dengan pemberian, sebutan nama-nama tiap langit karena iblis ketika itu memang hamba Allah SWT yang taat.

Pada langit kedua, iblis disebut dengan Az-Zahid dan di langit ketiga diberi nama Al-Arif. Di langit keempat namanya adalah Al Wali, Pada langit ke lima namanya adalah At-Taqi. Sedangkan nama di langit keenam dan ketujuh adalah Al-Kazin dan Azazil.

Awalnya, iblis termasuk dari salah satu malaikat penghuni surga yang doanya terkenal makbul. Karena doanya yang ampuh tersebut, malaikat-malaikat lain meminta kepada iblis untuk didoakan agar para malaikat tidak tertimpa laknat Allah SWT.

Peristiwa itu terjadi manakala Malaikat Isarfil yang sedang berkeliling mengitari surga mendapati sebuah tulisan.

Tulisan tersebut berbunyi, “Seorang hamba Allah SWT yang telah lama mengabdi akan mendapat laknat Allah SWT dengan sebab menolak perintah Allah.”

Tulisan itu berada di salah satu pintu surga, dan tak pelak lagi tulisan itu telah membuat Malaikat Israfil menangis tersedu. Ia takut sekali, hamba Allah SWT yang dimaksud adalah dirinya.

Tak hanya Malaikat Israfil, para malaikat lain juga turut menangis, dimana malaikat-malaikat lain itu juga memiliki kekuatan sama seperti Malaikat Israfil.

Akhirnya mereka sepakata, untuk mendatangi Iblis (Azazil) dan meminta didoakan agar tidak tertimpa laknat dari Allah SWT.

Pada waktu itu, ketika mendengar penjelasan Israfil, Azazil berkata, “Ya Allah! Hamba-Mu yang manakah yang berani menentang perintah-Mu itu, sungguh aku ikut mengutuknya.”

Azazil lalu memanjatkan doa, “Ya Allah, janganlah Engkau murka atas mereka.”

Selama kurun waktu 120 ribu tahun, Azazil (Iblis), menyandang gelar kehormatan dan kemuliaan, dan hingga tibalah Nabi Adam as diciptakan. Allah SWT menyuruh semua malaikat sujud kepada Adam yang diciptakan sebagai khalifah (pemimoin) di bumi.

Semua malikat segera patuh dan melaksanakan perintah Allah SWT tersebut. Namun Azazil (Iblis) malah membangkang. Di menolak melaksanakan perintah Allah SWT untuk bersujud kepada Adam karena lesombongannya. Sejak saat itulah Iblis dijadikan simbol dari kesombongan, tentang takabur, tentang selalu berbangga diri. Sifat-sifat inilah yang kemudian ditularkan oleh Iblis agar tersesat dari jalan Allah SWT.

Iblis berkata, “Ya Allah, aku (memang) lebih baik dibandingkan Adam. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan Adam Engkau ciptakan dari tanah.”

Karena penolakan itu, Allah SWT berfirman agar iblis keluar dari Surga-Nya.

Sejak Iblis terlempar dari Surga, Iblis membangun singgasana dan istana di lautan. Hal itu dimaksudkan untuk menandingi Arsy Allah SWT yang berada di atas air di langit ke tujuh.

Dalam sebuah riwayat Imam Ahmad ra, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apa yang kamu lihat?”

“Saya melihat singgasana di atas lautan yang dikelilingi oleh beberapa ular,” jawab Ibnu Sayyad.

“Dia telah melihat singgasana iblis,” sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam. (H.R. Ahmad).
close