Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Tragis Barseso, Ahli Ibadah yang Meninggal Dalam Keadaan Kafir


KompasNusantara - Ibnu Abbas berkata bahwa ada seorang ahli zuhud yang bernama Barseso, dia beribadah dalam kuil selama tujuh puluh tahun yang tidak pernah bermaksiat sedikitpun, lalu iblis ingin menggoda dengan ilmu hilah (rekayasa), maka pada suatu saat dia mengumpulkan para pembesar setan dan dia berkata, “Adakah di antara kalian yang mampu merusak Barseso?” Setan putih berkata kepada iblis, ‘Saya sanggup merusaknya.”

Lalu dia berangkat ke tempat Barseso dengan mengenakan pakaian ulama dan mengenakan sesuatu di kepalanya kemudian datang ke kuil Barseso dan memanggilnya, tetapi dia tidak menjawabnya. Dia tidak berhenti dari ibadah kecuali setiap sepuluh hari sekali dan tidak berbuka kecuali setiap sepuluh hari sekali, tatkala setan putih tidak mampu mengambil perhatian Barseso, maka dia berpura-pura shalat dan beribadah di dalam kuil itu, maka setelah Barseso selesai dari shalat dan ibadahnya dan ingin beranjak keluar dia melihat setan putih itu tampil seperti ulama yang sedang shalat dan beribadah dalam bentuk yang sangat bagus, setelah melihat keadaannya seperti itu, maka Barseso berkata kepadanya, “Kamu tadi memanggilku sementara aku sedang sibuk shalat, apa yang kamu perlukan?” Dia menjawab, “Saya ingin bersamamu untuk belajar ilmu dan menirukan amalanmu serta kita bersama beribadah sehingga aku bisa mendoakanmu dan kamu juga mendoakanku.” Barseso berkata, “Saya tidak bisa bersamamu, jika kamu seorang Mukmin, maka kamu akan mendapatkan bagian dari doaku yang saya tujukan kepada semua orang Mukmin.” Kemudian dia beranjak shalat dan meninggalkan setan itu. Maka setan itu pun beranjak shalat dan setelah itu Barseso tidak menoleh kepadanya selama empat puluh hari.

Setelah Barseso selesai dari shalat dia melihat setan dalam keadaan berdiri sedang shalat. Tatkala dia melihat kesungguhannya, maka dia berkata kepadanya, “Apa yang kamu butuhkan?” Setan menjawab, “Saya ingin kamu memberi izin kepadaku untuk naik di kuil bersamamu.” Lalu dia memberi izin dan naik di kuil dan beribadah bersama Barseso beberapa waktu dan tidak berbuka dan tidak berhenti dari ibadah kecuali setiap empat puluh hari bahkan terkadang hingga sampai delapan puluh hari.

Tatkala Barseso melihat kesungguhan dia dalam beribadah, Barseso merasa rendah hati di hadapannya dan dia sangat kagum terhadap kehebatan ibadah setan putih itu. Dan setelah lama beribadah bersama Barseso, setan berkata kepadanya, “Saya ingin pergi, karena saya mempunyai teman selain kamu, dan saya mendapat berita bahwa kamu lebih baik daripadanya, ternyata saya mendapatkan sesuatu yang tidak sesuai dalam perkiraan saya sebelumnya.” Kemudian Barseso merasakan sesuatu dalam hatinya perkara yang besar sehingga dia tidak mau berpisah dengannya karena dia dianggap lebih baik ibadahnya daripada dirinya.

Pada saat perpisahan setan berkata kepadanya, “Saya punya doa-doa yang ingin saya ajarkan kepadamu dan itu lebih baik daripada yang sekarang kamu lakukan, dengan doa itu Allah akan menyembuhkan orang sakit, terkena musibah dan orang gila.” Barseso berkata, “Saya tidak mau, karena khawatir itu menyibukkan dan saya takut bila orang-orang mengetahui itu, mereka akan menyibukkanku dari beribadah.” Tetapi setan itu terus merayu hingga bisa mengajarkan doa-doa.

Kemudian dia pergi dan menemui iblis lalu berkata, “Demi Allah aku telah merusak orang itu.” Ibnu Abbas melanjutkan, lalu setan putih itu pergi dan menganggu seseorang dan mencekiknya, kemudian dia mendatangi keluarganya dalam bentuk orang yang sangat bersih dan berkata, “Sesungguhnya kerabatmu ini kesurupan, apa saya boleh mengobatinya?” Mereka berkata, “Ya, silahkan.” Dia berkata, “Saya tidak kuat menghadapi jinnya, tetapi maukah  aku tunjukkan orang yang apabila berdoa kepada Allah, pasti akan terkabulkan. Maka pergilah kalian kepada Barseso, dia memiliki isim jika dia berdoa kepada Allah pasti dikabulkan.” Mereka pergi kepada Barseso dan meminta doa. Maka Barseso berdoa, lalu setan yang menganggunya pergi.

Setan putih pun melakukan hal yang serupa kepada orang lain dan dia menasehati agar berobat kepada Barseso dan mereka semua sembuh setelah datang kepada Barseso. Kemudian setan putih menganggu seorang gadis salah seorang putri raja Bani Israil yang memiliki tiga saudara laki-laki, dan dulu bapak mereka adalah raja. Setelah bapaknya meninggal yang menjadi penggantinya adalah saudara laki-laki, paman gadis itu juga menjadi raja Bani Israel, lalu setan itu menyiksa dan mencekik gadis tersebut, kemudian setan itu mendatangi keluarga gadis dan mengatakan, “Apakah boleh saya membantu mengobatinya?” Mereka berkata, “Ya, Silahkan.” Dia berkata, “Sesungguhnya saya tidak kuat menghadapi jin yang menganggunya, tetapi saya akan menunjukkan orang yang bisa kalian percaya dan kalian biarkan gadis itu tinggal besamanya, pada waktu setan yang menganggunya muncul dia akan berdoa dan setelah sembuh dia akan menghantarkan gadis itu kembali kepada kalian.” Mereka bertanya, “Siapa dia?” Setan berkata, “Dia adalah Barseso.” Mereka berkata, “Bagaimana dia bisa mengabulkan permintaan kami, sementara dia disibukkan oleh sesuatu yang lebih agung.” Setan berkata, “Kalian harus membangun kuil dekat dengan kuilnya. Jika diterima bagus, jika tidak letakkan saja gadis itu bersama dia di kuilnya, kemudian katakan padanya, ‘Gadis ini kami tinggal sebagai amanat di sisimu, maka jagalah dengan baik.’

Mereka berangkat kepada Barseso dan mengajukan permintaan mereka tetapi ditolak dan dilarang membangun kuil sebagaimana yang diperintah oleh setan putih. Lalu gadis itu ditinggal di tempat kuil Barseso dan mereka mengatakan, “Gadis ini adalah saudara kami,” dan mereka pun langsung meninggalkan tempat itu.

Setelah shalat Barseso melihat seorang gadis yang berparas cantik berada di dekatnya, maka terjatuhlah sesuatu yang ada di tangannya dan dia mulai tergoda, lalu setan muncul dan menganggunya, kemudian Barseso berdoa dengan doa yang diajarkan oleh setan, setan itu pun keluar dari tubuh gadis itu dan pergi. Kemudian dia mulai shalat lagi, setan itu datang kembali dan menganggu gadis tersebut. Maka tidak sengaja tubuh gadis itu terbuka dan setan membisiki Barseso,  “Gaulilah gadis itu dan setelah itu kamu bisa bertaubat.” Sehingga setan berhasil menggodanya lalu dia menggauli gadis tersebut, akhirnya gadis itu hamil, dan mulai kelihatan mengandung. Maka setan berkata kepadanya, “Celaka kamu wahai Barseso, bila perbuatanmu itu terungkap, maukah kamu membunuhnya, dan setelah itu kamu bisa bertaubat. Dan apabila keluarganya menanyakan, katakan kepada mereka bahwa gadis itu dibawa kabur oleh setan yang menganggunya, dan kamu tidak mampu melawannya.”

Maka Barseso masuk ke tempat gadis itu dan membunuhnya, lalu dikuburkan di lereng gunung. Pada saat Barseso mengubur gadis itu, setan datang lalu menarik ujung pakaian gadis dan tidak tertimbun tanah sehingga nampak.

Kemudian Barseso kembali ke kuil dan beribadah, tiba-tiba saudara-saudara gadis itu datang untuk menjenguk adik mereka dan mereka menanyakan keadaannya. Mereka berkata, “Wahai Barseso apa yang telah kamu lakukan terhadap adik kami?” Dia menjawab, “Setannya datang dan aku tidak mampu melawannya.” Maka mereka pun membenarkan ucapannya dan kembali pulang.

Pada saat malam hari dalam suasana duka, datang setan kepada saudara gadis yang paling besar dalam mimpinya dan mengatakan, “Sesungguhnya Barseso telah melakukan sesuatu pada adik kamu seperti ini dan menguburnya di tempat ini.” Saudara itu berkata, “Ini adalah mimpi dari setan dan sesungguhnya Barseso lebih baik dari itu.”

Ibnu Abbas mengatakan bahwa mimpi itu terjadi selama tiga malam berturut-turut, tetapi mimpi itu tidak dihiraukan, lalu setan mendatangi kakak yang kedua dalam mimpi dan memberitahukan sesuatu seperti pada kakak yang pertama dan mendatangi lewat mimpi pada kakak yang ketiga seperti itu. Maka kakak yang paling kecil berkata kepada kakak kedua, “Saya mimpi begini.” Kakak kedua berkata, “Saya juga bermimpi seperti itu.” Dan kakak yang pertama, “Saya juga mimpi seperti itu.”

Lalu mereka pergi mendatangi Barseso dan berkata, “Apa yang kamu lakukan terhadap adik kami?” Dia berkata, “Bukankah kalian sudah tahu kemana adikmu,”mereka pun merasa malu dan berkata, “Demi Allah kami tidak menuduhmu.” Lalu mereka kembali pulang. Kemudian setan mendatangi mereka dan berkata, “Sesungguhnya adikmu dikubur di tempat ini dan ujung pakaiannya nampak kelihatan.”

Maka mereka pergi dan ternyata mereka menemukan persis yang mereka lihat dalam mimpi. Lalu mereka pergi kepada budak-budak dan para pembantu mereka dan kemudian pergi ke kuil Barseso dengan membawa kapak dan linggis. Kemudian mereka menghancurkan kuil dan menangkap Barseso lalu dibawa ke hadapan raja dan Barseso mengakui perbuatan yang telah dilakukan. Karena setan mendatanginya dan mengatakan, “Kamu membunuhnya kemudian kamu ingkar, akuilah perbuatan itu.” Setelah Barseso mengakui, langsung sang raja menyuruh untuk membunuhnya dan disalib di kayu.

Pada saat disalib setan putih itu mendatanginya dan mengatakan, “Apakah kamu masih mengenaliku?” Dia berkata, “Tidak.” Dia berkata, “Saya adalah temanmu yang mengajarimu doa-doa sehingga doa kamu terkabulkan.” Celakalah kamu, apakah kamu tidak malu terhadap amanah anak gadis, kamu menyangka bahwa kamu orang yang paling tekun beribadah di kalangan Bani Israil. Apakah kamu tidak malu? Setan terus menghardiknya dan berkata di akhirnya, “Apakah kamu tidak menyadari apa yang telah kamu lakukan sehingga kejahatanmu terungkap dan akan terungkap orang-orang seperti kamu dan jika kamu mati dalam keadaan demikian, maka kamu dan orang-orang seperti kamu tidak akan selamat.”

Barseso berkata, “Apa yang harus saya lakukan?” Setan berkata, “Berikan kepadaku satu perkataan saja, kamu akan saya selamatkan dari perkara yang kamu hadapi dan kamu akan saya lepaskan dan keluarkan dari mereka.” Dia berkata, “Apa yang harus saya perbuat?” Setan itu berkata, “Sujudlah kepadaku.” Dia berkata, “Akan saya lakukan.” Lalu Barseso bersujud kepadanya. Kemudian dia mengatakan, “Wahai Barseso! Inilah yang saya kehendaki darimu dan akhirnya kamu mengikutiku dan kamu kafir terhadap Tuhanmu, sesungguhnya aku berlepas diri dari perbuatanmu dan aku takut terhadap Tuhan semesta alam. Dan kebanyakan setan bisa masuk dan menggoda orang-orang yang sedikit ilmunya.

Allah Ta’ala berfirman dalam QS. Al-Hasyr: 16-17,

“Seperti (bujukan) syaitan ketika dia berkata kepada manusia: “Kafirlah kamu”, maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata: “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah Tuhan semesta alam”. Maka adalah kesudahan keduanya, bahwa sesungguhnya keduanya (masuk) ke dalam neraka, mereka kekal di dalamnya. Demikianlah balasan orang-orang yang dzalim.”

Sumber: Kitab Menelanjangi Setan, Karya: Al-Imam Ibrahim bin Muhammad bin Muflih al-Maqdisi al-Hanbali, Penerjemah: Zaenal Abidin Syamsudin, Lc., Penerbit: Darul Haq

close