Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Siapakah Bangsa RUM yang Disabdakan Rasulullah SAW di Akhir Zaman


KompasNusantara - Simak informasi siapa yang disebut Bangsa Rum yang akan berkhianat dari Islam kelak di akhir zaman.

Dalam Nubuat Rasulullah SAW tentang akhir zaman, disebutkan bahwa Umat Muslim akan bersekutu dengan 'Bangsa Rum', dan kini sudah terungkap? Begini penjelasan Syekh Imran Hosein.

Bangsa Rum merupakan sebuah bangsa dari keturunan Kekaisaran Romawi yang dinubuatkan oleh Rasulullah SAW Akan bersekutu dengan umat Muslim di akhir zaman.

Sebagaimana dalam ceramahnya, Syekh Imran Hosein juga menjelaskan tentang umat muslim yang akan beraliansi dengan Bangsa Rum di akhir zaman.

Namun, dalam hadist nubuat Rasulullah SAW juga disebutkan adanya perang dengan Bangsa Rum ini jelas Syekh Imran Hosein.
"Dan mereka menyerang anda di bawah 80 bendera," ucap Syekh Imran Husein.

Syekh Imran Hosein menjelaskan bahwa dalam perang dengan Bangsa Rum tersebut, pasukan umat muslim sepertiganya akan melarikan diri, dan Allah SWT tidak akan mengampuninya. Sepertiga lainnya akan gugur sebagai syuhada terbaik, dan sepertiga terakhir akan menang melawan Bangsa Rum.

"Dan kita bingung, bagaimana bisa kita beraliansi dengan orang yang akan menyerang kita? Itu pertanyaannya!" ucap Syekh Imran Hosein.

Syekh Imran Hosein menjelaskan tentang bagaimana permulaan dari Bangsa Rum.

Bangsa Rum bermula dari sebuah kota di Italia, Kota Roma yang merupakan Kota Pagan yang menyembah berhala dan dewi-dewi Yunani, itulah Rum! jelas Syekh Imran Hosein.

Hari ini Bangsa Rum adalah orang Kristen Eropa Barat, dan Rum itu memiliki gereja Katolik Roma dan gereja Protestan.

Selanjutnya Syekh Imran Hosein menyebutkan bahwa Rum saat ini memiliki aliansi besar dengan NATO, dan hari ini Bangsa Rum adalah peradaban Barat modern dari asal-usul pagannya.

Ketika ajaran Kristen masuk ke Bangsa Rum, seorang kaisar muncul bernama Konstantin yang menjadi kaisar pertama yang memeluk agama Kristen.

Kemudian Kaisar Konstantin memisahkan diri beserta Bangsa Rum dan mendirikan kota yang kemudian dikenal dengan Konstantinopel, jelas Syekh Imran Hosein.

"Dan ini menjadi Rum kedua yang dikenal dengan Kekasiran Byzantium, dan itu menjadi persaingan dengan Kekaisaran Persia," jelas Syekh Imran Hosein.

Ketika Al-Qur'an menyebutkan "gholabatirum", itu mengacu pada Rum yang kedua bukan yang pertama.

Selanjutnya saat Sultan Ottoman Muhammad Al-Fatih menaklukan Konstantinopel kurang lebih 600 tahun lalu, kemudian Bangsa Rum meninggalkan Konstantinopel dan kini Rum berada di Rusia.

Syekh Imran Hosein mengatakan bahwa sebetulnya bukan tugas orang Muslim yang menentukan tentang siapa Bangsa Rum yang dimaksudkan dalam nubuat Rasulullah SAW.

"Adalah mereka kristen ortodoks timur, merekalah yang harus menjawab pertanyaan, siapakah Rum saat ini, bukan kita," ucap Syekh Imran Hosein.

"Dan jawaban mereka adalah Moskow," ujar Syekh Imran Hosein melanjutkan.

Syekh Imran Hosein menyebutkan bahwa kita memiliki 3 opsi Bangsa Rum, Rum yang pertama yang saat ini memiliki NATO dan peradaban barat, dan mengobarkan perang kepada Islam atas nama Israel.

Bangsa Rum yang kedua adalah Byzantium, dan Bangsa Rum yang ketiga saat ini ada di Moskow Rusia, jelas Syekh Imran Hosein.

Mengenai aliansi yang disebutkan dalam hadist Rasulullah SAW, Syekh Imran Hosein berpendapat bahwa Rasulullah tidak sedang berbicara tentang Nato, dan dipastikan Rum yang dimaksud itu memang bukan Nato, Barat, AS, Prancis, Inggris, dan seterusnya.

Sebab, peradaban Barat memiliki alinasi Kristen dan Yahudi, dan dalam Al-Qur'an surah Al-Maidah Allah melarang kita untuk beraliansi dengan orang-orang Kristen dan orang Yahudi seperti itu, dimana mereka bersekutu satu sama lain.

Selanjutnya bersekutu dengan Bangsa Rum yang kedua juga tidak mungkin, sebab Rum kedua sudah tidak ada.

Dengan begitu, Syekh Imron Hosein berpendapat aliansi dengan Bangsa Rum ini besar kemungkinan yaitu bersama Rum yang ketiga, yaitu Moskow, Rusia.

Namun, Syekh Imran Hosein menyebutkan adapun serangan yang disebutkan dalam kelanjutan hadist nubuat Rasulullah SAW tersebut, bukan dari Rusia justru dari Nato dan ia datang dengan 80 bendera yang merupakan seluruh aliansinya.

Bahkan sudah terlihat, dengan dibawah 80 bendera aliansinya, mereka menyerang Afganistan, Suriah, Iran, Pakistan, dan untuk menyerang Mesir.

Sebaliknya, Rusia tidak menyiapkan untuk meluncurkan serangan tersebut.

"Adalah Nato yang sedang bersiap untuk meluncurkan 'malhamah' perang besar itu dibawah 80 bendera, dan jadi tidak ada pertentangan disini, bahwa aliansi rum adalah orang yang sama yang akan menyerang kita dibawah 80 bendera," jelas Syekh Imran Hosein.

Sehingga pendapat dari Syekh Imran Hosein terkait hadist nubuat Rasulullah SAW tentang akhir zaman dengan Bangsa Rum, bahwa Bangsa Rum yang akan beraliansi dan menyerang adalah dua Rum yang berbeda, dan hal tersebut dapat dipahami dengan melihat data-data yang ada. Wallahu'alam Bissawab.[]
close