Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

NASA Bagikan Suara dari Lubang Hitam Supermasif di Galaksi Bima Sakti


Astronomi - Para ilmuwan di Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) membagikan suara dari lubang hitam supermasif di pusat Galaksi Bima Sakti.

Suara lubang hitam itu telah dirilis NASA, dan ditayangkan melalui akun YouTube Chandra X-ray Observatory pada 12 Mei 2022 lalu.

Dilansir dari Scitech Daily, Suara tersebut merupakan sonifikasi data foto terbaru lubang hitam supermasif di pusat Galaksi Bima Sakti, yang disebut Sagitarius A* (Sgr A*).

Adapun potret lubang hitam Sagitarius A* diambil menggunakan Event Horizon Telescope (EHT), milik NASA.

Untuk diketahui, lubang hitam adalah tempat di ruang angkasa di mana gaya tarik gravitasi sangat kuat sehingga cahaya tidak bisa keluar dari area ini.

NASA menyebut lubang hitam bintang tercipta ketika pusat bintang yang sangat besar jatuh, ataupun runtuh. Ketika ini terjadi, fenomena tersebut menyebabkan supernova, yakni ledakan bintang di luar angkasa.

Mulanya, audio suara lubang hitam yang dirilis NASA itu diperoleh dari data Sagitarius A* yang kemudian diterjemahkan menjadi suara. Tim menggunakan pemindaian seperti radar, di mana proses sonifikasi dimulai dengan posisi pukul 12 kemudian memindai searah jarum jam.

NASA menjelaskan bahwa perubahan volume hasil sonifikasi mewakili perbedaan kecerahan EHT, yang diamati di sekitar lubang hitam Sagitarius A*.

Sementara itu, materi yang lebih dekat ke lubang hitam bergerak lebih cepat sesuai dengan frekuensi suara yang lebih tinggi.

Sonifikasi suara lubang hitam supermasif di Galaksi Bima Sakti ini dilakukan NASA dengan cara khusus agar memungkinkan ilmuwan mendengar data dalam suara stereo 3D, di mana suara terdengar perlahan ke satu telinga. Setelah itu, dapat terdengar ke telinga lainnya.

Rekaman suara lubang hitam di galaksi Perseus

Sebelumnya, NASA juga merilis suara lubang hitam dari pusat kluster galaksi Perseus pada 4 Mei 2022.

Galaksi Perseus merupakan sebuah struktur ruang besar berukuran 11 juta tahun cahaya, dan terletak sekitar 240 juta tahun cahaya dari Bumi.


Para astronom menciptakan suara yang dapat didengar dengan merekam gelombang tekanan yang dikirim lubang hitam melalui gas panas cluster.

Dalam bentuk aslinya, gelombang tersebut tidak dapat didengar oleh telinga manusia, sehingga para ilmuwan mengekstrak gelombang suara dan memperbesarnya hingga 57 sampai dengan 58 oktaf.

"Dalam beberapa hal, sonifikasi ini tidak seperti yang dilakukan sebelumnya. (Gelombang suara) terdengar 144 kuadriliun dan 288 kuadriliun kali lebih tinggi dari frekuensi aslinya," kata NASA, dilansir dari CBS News.

Ketika menabrak frekuensi yang dapat didengar manusia, suara lubang hitam hampir mirip dengan suara dari sekelompok ikan paus di lautan.

Selain merilis suara lubang hitam di galaksi Perseus, ilmuwan NASA juga membagikan sonifikasi lubang hitam terkenal lainnya yang terletak di Messier 87 atau M87.

Berbeda dari lubang hitam Perseus, lubang hitam di M87 memiliki nada yang jauh lebih tinggi dan digambarkan sebagai musik ambient dengan bunyi yang lebih ringan.

Suara tersebut telah dibagikan NASA pada 2-6 Mei 2022, yang dapat disaksikan bersama dengan visualisasi serta informasi mengenai lubang hitam.


close