10 Hewan Ini Paling Ahli Dalam Hal Penyamaran, Hampir Gak Keliatan
KompasNusantara - Dalam kerajaan hewan, ada banyak sekali hewan yang sangat ahli dalam berkamuflase, ada yang menggunakan kamuflase untuk kabur dari kejaran predator, ada juga yang berkamuflase untuk memangsa hewan lain. Kemampuan untuk bersembunyi dan tidak terdeteksi ini merupakan senjata utama bagi para hewan tersebut untuk bertahan hidup dan berikut ini adalah 10 hewan dengan kamuflase terbaik dilansir a-z-animals dan Wired.
1. Walkingstick
Walkingstick atau dengan nama latin Phasmatodea merupakan serangga unik dengan bentuk menyerupai batang daun atau ranting sehingga dinamakan walkingstick yang memiliki arti ranting yang berjalan.
Serangga ini ditemukan hampir di setiap penjuru bumi kecuali Patagonia dan Antartika. Ketika mereka berhenti bergerak, mereka akan terlihat seperti ranting biasa dan hampir tidak terlihat. Mereka biasanya akan berhenti bergerak ketika merasakan ada bahaya mendekat. Ada lebih dari 300 spesies serangga walkingstick yang panjangnya berkisar dari 0,5 inci hingga 12 inci.
Selain berkamuflase menjadi ranting daun, serangga ini juga mempunyai bentuk perlindungan diri kedua yang dilakukan ketika metode kamuflase tidak bekerja. Serangga ini akan menyemprotkan sebuah cairan yang cukup mengganggu. Beberapa walkingstick juga memiliki duri yang cukup tajam pada tubuh mereka yang mampu melukai siapa saja yang menyentuhnya tanpa berhati-hati. Duri ini merupakan bentuk perlindungan diri mereka yang ketiga.
2. Bunglon
Hewan yang satu ini tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Jauh sebelum adanya internet kita sudah banyak mendengar tentang hewan ini, entah itu dari buku ataupun dari televisi, karena memang hewan ini paling hebat dalam hal kamuflase sehingga memiliki julukan raja kamuflase.
Kemampuan kadal ini dalam merubah warna kulitnya guna berkamuflase memanglah tak tertandingi. Bunglon sendiri merupakan kadal yang hidup di daerah iklim hangat dan ditemukan di beberapa bagian Timur Tengah, Asia barat daya, dan Eropa selatan, Madagaskar, hampir seluruh Afrika, sebagian India, dan Sri Lanka. Namun sekarang beberapa populasi bunglon ditemukan di Hawaii, Florida, dan California. Mereka juga ditemukan di daerah hutan hujan serta gurun.
Melansir Wired, Bunglon terkenal karena kemampuannya yang cepat dalam mengubah warna. Ada sebuah kesalah pahaman umum di mana orang-orang mengira kalau bunglon merubah warna mereka sesuai dengan latar belakang. Faktanya, bunglon kebanyakan berubah warna untuk mengatur suhu tubuh mereka atau untuk memberi sinyal niatan mereka kepada bunglon lain.
3. Ikan kalajengking
Bukan hanya ahli dalam kamuflase, scorpionfish atau ikan kalajengking merupakan salah satu ikan paling berbisa di dunia. Memiliki 100 hingga 200 jenis yang berbeda, ikan ini umumnya dapat ditemukan di seluruh dunia terutama di daerah perairan hangat. Ikan ini paling sering dijumpai di daerah Samudra Hindia dan Pasifik. Scorpionfish memiliki panjang sekitar 8 hingga 12 inci dan beratnya sedikit di atas 3 pon.
Scorpionfish mendapatkan nama mereka karena duri menyengat di bagian atas tubuh mereka yang sangat berbahaya, terutama di daerah sirip punggungnya. Duri ikan ini ditutupi lendir berbisa guna melindungi hewan ini dari pemangsa, sedangkan pewarnaannya membantu ikan ini dalam berkamuflase dan menyembunyikan diri dari calon mangsanya yaitu udang dan kepiting.
Dalam hal kamuflase, stonefish atau Ikan batu merupakan jenis keluarga scorpionfish yang paling mahir dalam berkamuflase. Karena seperti namanya, ikan ini nampak seperti batu biasa. Karena kebanyakan scorpionfish hidup di perairan dangkal, hal ini membuat mereka menjadi mimpi buruk bagi para penyelam scuba dan perenang snorkel.
4. Nightjars
Nightjar adalah burung berukuran sedang yang aktif pada malam hari atau saat senja. Mereka memiliki paruh kecil, mulut besar, dan sayap panjang dan ditemukan di mana-mana kecuali Selandia Baru dan beberapa bagian Oseania.
Karena sarang mereka di tanah, bulu mereka hadir dalam nuansa cokelat, abu-abu, dan hitam, yang memungkinkan mereka untuk berbaur dengan lantai hutan. Tidak hanya itu, pada siang hari burung-burung ini lebih cenderung berbaring di sepanjang cabang pohon daripada bertengger di atas pohon seperti burung lainnya. Hal tersebut membantu Nightjars dalam berkamuflase.
Terlepas dari keahliannya dalam berkamuflase, beberapa spesies nightjar terancam punah. Hal ini dikarenakan kebiasaannya yang cenderung berbaring di atas tanah dan kemampuan kamuflase nya yang terlalu bagus membuat spesies burung mungil ini sering kali secara tidak sengaja terinjak oleh manusia.
5. Crab Spider
Crab spider atau laba-laba kepiting mendapatkan namanya karena ia melipat bagian kaki depannya layaknya kepiting kecil. Ada lebih dari 2000 spesies laba-laba kepiting atau Thomisidae, dan mereka hidup di seluruh dunia. Mereka juga disebut flower spiders atau laba-laba bunga karena terkadang duduk di atas bunga dan menunggu mangsa seperti kupu-kupu atau serangga penyerbuk lainnya untuk disergap. Ukuran laba-laba ini sekitar 0,16 inci hingga 0,3 inci.
Beberapa spesies laba-laba kepiting dapat mengubah warnanya agar sesuai dengan warna bunga tempat mereka hinggap. Tidak hanya itu, laba-laba ini terkadang mengubah warna mangsanya juga. Beberapa laba-laba kepiting biasanya meniru warna kulit pohon atau kotoran burung. Pada beberapa spesies laba-laba kepiting, tubuh betinanya berkali-kali lebih besar daripada tubuh pejantannya.
6. Jerapah
Jerapah adalah bukti bahwa kamuflase hewan tidak hanya untuk hewan kecil. Ditemukan di beberapa lokasi di Afrika, jerapah terkenal sebagai hewan tertinggi di dunia. Jerapah dapat tumbuh dari 17 hingga hampir 19 kaki, sebagian besar karena lehernya yang panjang, dan jerapah jantan memiliki tubuh yang lebih besar dan lebih tinggi daripada jerapah betina. Hewan ini juga memiliki lidah yang dapat digunakan untuk memegang sesuatu seperti ranting dan daun serta bibir atas yang mampu mematahkan dan merontokkan daun.
Selain lehernya yang panjang, jerapah juga dikenal dengan bercak-bercak menarik di kulitnya. Bercak-bercak ini berwarna cokelat, oranye, atau hitam dan dipisahkan oleh bulu berwarna krem atau putih, dan mereka berfungsi sebagai bentuk kamuflase yang sangat baik. Terlepas dari ukurannya, jerapah yang benar-benar berdiri diam di bawah cahaya dan bayangan pepohonan sangat sulit dilihat. Kamuflase ini sangatlah penting bagi jerapah muda agar terhindar dari predator, sedangkan bagi jerapah dewasa hal ini tidak terlalu berpengaruh karena mereka sudah cukup kuat untuk melindungi diri dari para predator.
7. Macan Tutul
Tidak semua kamuflase digunakan untuk menghindari para pemangsa, ada pula yang menggunakan kamuflase untuk berburu seperti macan tutul. Satu-satunya musuh nyata bagi macan tutul adalah sepupunya yaitu singa, dan jika tidak ada singa di wilayahnya, kucing besar inilah yang berada di puncak rantai makanan. Hal ini tentunya tidak lepas dari fakta bahwa macan tutul memiliki tubuh yang lentur dan penuh corak. Corak inilah yang memungkinkan macan tutul bersembunyi di pohon dan menunggu, tanpa disadari oleh mangsa mereka.
Macan tutul tidak hanya ditemukan di Afrika, tetapi di beberapa bagian Timur Tengah, Asia Tengah, India, Asia Tenggara, dan bahkan Asia Timur. Indonesia juga memiliki macan tutul dengan kearifan lokal, yaitu macan tutul Jawa. Sayangnya macan tutul Jawa kini sudah sangat terancam punah.
8. Kelinci Arktik
Kelinci yang tinggal di Kutub Utara ini terkenal akan bulunya yang putih bersih seperti salju. Bulu berwarna putih salju tersebut merupakan bentuk kamuflase hewan ini yang memungkinkan kelinci ini untuk menghilang di antara hamparan salju yang merupakan habitat alami mereka. Di bagian selatan habitat mereka, bulu kelinci yang mendiami daerah ini berubah menjadi abu-abu atau cokelat selama musim panas kemudian berubah kembali menjadi putih salju di musim dingin. Untuk kelinci arktik yang berhabitat di bagian utara, bulu kelinci ini tetap putih sepanjang tahun.
9. Rubah Arktik
Selain kelinci arktik, ada juga hewan lain yang memanfaatkan putihnya padang bersalju untuk kamuflase. Hewan ini dikenal sebagai rubah arktik. Sama halnya dengan kelinci arktik, bulu putih pada rubah arktik membuatnya tidak terlihat di tengah hamparan salju. Hal ini memungkinkan rubah arktik untuk bersembunyi dari pemangsanya. Rubah Arktik, yang memiliki ukuran lebih kecil dari kebanyakan rubah lainnya, selalu diburu oleh rubah merah yang lebih besar, beruang grizzly, serigala, burung pemangsa yang lebih besar, dan spesies besar lainnya.
Sebenarnya ada dua jenis rubah arktik, satu memiliki bulu biru dan yang lainnya memiliki bulu putih dan kebanyakan rubah arktik memiliki bulu putih. Rubah arktik berbulu putih akan berubah warna menjadi cokelat ketika musim semi tiba.
10. Burung Hantu Telinga Panjang
Layaknya spesies burung hantu lainnya, burung hantu bertelinga panjang hadir dalam nuansa cokelat, hitam, abu-abu, dan kekuning-kuningan, yang membuatnya menyatu dengan hutan tempat ia tinggal. Bahkan pada siang hari, burung ini sulit untuk ditemukan karena burung ini selalu bertengger di atas pohon. Ditemukan di daerah Amerika Utara, Eurasia, Eropa, dan Asia, burung ini menambah kamuflase alaminya dengan kepakan sayap yang nyaris tak bersuara sehingga mangsanya tidak dapat melihat atau mendengar burung hantu ini datang.
Burung hantu bertelinga panjang mirip dengan burung hantu bertanduk besar karena memiliki jumbai telinga, tetapi lebih kecil dan lebih ramping. Burung hantu ini bisa memiliki panjang 12 hingga 16 inci dan memiliki lebar sayap sekitar 3 kaki.
Sebetulnya masih banyak hewan di dunia ini yang memiliki kemampuan berkamuflase, namun 10 hewan tersebut merupakan hewan dengan kamuflase terbaik. Terutama bunglon sang raja kamuflase.