5 Alasan Mengapa Bulan Menjadi Satu-satunya Satelit Alami Bumi
Ada alasan ilmiah terkait fenomena tersebut |
Astronomi - Siapa yang tidak mengenal bulan? Salah satu objek langit ini memang kerap dilihat secara mudah, bahkan dengan mata telanjang pada malam hari. Jelas saja karena memang keberadaan bulan tidaklah seperti benda langit lainnya yang mungkin berjarak cukup jauh hingga sulit diamati dengan baik.
Bukan hanya keberadaannya, alasan bulan yang dianggap sebagai satu-satunya satelit alami Bumi juga patut kamu ketahui. Bulan memiliki julukan demikian karena lima alasan ilmiah berikut ini.
1. Bulan hanya mengelilingi Bumi
Salah satu alasan mengapa adanya penyebutan satelit adalah karena keberadaan objek besar yang memiliki suatu orbit dan mengelilingi benda langit lainnya. Dalam hal ini, bulan mengelilingi Bumi dan seolah memiliki orbitnya tersendiri.
Melansir Institute of Physics, bulan secara khusus memiliki jalur orbitnya tersendiri sebab gaya gravitasi yang dimiliki antara bulan dan Bumi. Hal inilah yang membuat bulan hanya mengelilingi Bumi, sehingga dianggap sebagai satelit alaminya.
2. Tidak ada objek langit besar lainnya yang mengorbit Bumi selain bulan
Bumi memang memiliki beragam hal unik yang ada di sekelilingnya, bahkan termasuk satelit alaminya tersendiri. Secara khusus, memang bulan dalam hal ini memegang status besar sebagai objek langit yang selalu berada dekat dengan bumi.
Mengutip NASA Solar System Exploration, bulan memang merupakan satu-satunya satelit alami dari Bumi dan bahkan masuk ke dalam deretan kelima dari bulan terbesar yang ada di tata surya. Bersebrangan dari Bumi, ternyata planet-planet lainnya justru memiliki jumlah bulan yang berbeda-beda. Sebut saja Saturnus dengan 82 bulannya, Jupiter yang punya 79 bulannya, dan Mars sebagai planet tetangga yang memiliki 2 bulan.
3. Bulan memiliki durasi revolusinya
Sebagai satelit alami yang dimiliki Bumi, tentunya bulan memiliki proses revolusi yang berbeda. Proses ini dimaksudkan pada durasi setiap putaran yang dilakukan oleh bulan, selayaknya waktu setahun yang dilalui Bumi dalam berevolusi.
Bulan ternyata memiliki waktu revolusi orbit selama 27 hari 7 jam 43 menit untuk menyelesaikan satu putaran penuh terhadap Bumi, seperti dikutip Institute of Physics. Hal inilah yang membuat bulan tak hanya memiliki orbitnya, namun juga memiliki durasi tersendiri dalam berevolusi terhadap Bumi.
4. Keberadaan bulan secara konsisten membawa dampak pada Bumi
Keberadaan bulan bukan semata-mata objek langit biasa. Ternyata status bulan sebagai satelit alami Bumi membawa dampak tersendiri terhadap kondisi tertentu dari planet biru ini.
Gravitasi yang dihasilkan oleh bulan ternyata mampu mendorong Bumi, sehingga dapat membantu prediksi pasang surutnya air laut, seperti dikutip Space. Tidak heran bila memang eksistensi dari bulan sangat dibutuhkan Bumi untuk menyeimbangkan segala aspek yang ada di dalamnya.
5. Bulan memantulkan kembali cahaya matahari ke Bumi
Jika sumber cahaya yang diperoleh Bumi pada siang hari adalah matahari, maka manusia biasanya mengandalkan cahaya bulan pada malam hari. Meski tak selalu memantulkan cahayanya, tapi setidaknya hal tersebut dapat sejenak memberikan pencahayaan terhadap Bumi kala gelap.
Padahal cahaya bulan yang terlihat merupakan hasil refleksi dari cahaya matahari. Secara umum, bulan hanya mampu merefleksikan sekitar 3-12 persen saja dari cahaya matahari. Kecerahannya dapat tergantung dari titik orbit bulan dan posisi titik bumi untuk melihatnya.
Ternyata memang ada banyak alasan ilmiah mengapa bulan seakan lebih dikenal sebagai satelit alami yang dimiliki Bumi. Selain sebagai satu-satunya satelit alami, tapi keberadaannya juga sangatlah penting.