Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Beda Ekuitas dan Saham yang Perlu Dipahami Pebisnis


KompasNusantara - Dalam dunia bisnis, ekuitas dan saham adalah dua hal yang akan sering Anda temukan. Anda mungkin pernah mengira bahwa ekuitas dan saham itu sama, padahal beda ekuitas dan saham itu nyata.

Di sini akan dijelaskan lebih lengkap mengenai beda ekuitas dan saham. Dengan begitu Anda yang ingin berbisnis bisa memanfaatkan keduanya secara maksimal sesuai dengan fungsinya. 

Apa itu Ekuitas?

Ekuitas adalah modal yang akan dikembalikan kepada pemegang saham suatu perusahaan atau dikatakan juga sebagai hak yang akan diterima pemegang saham di kemudian hari sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki.

Dalam dunia bisnis, ekuitas bisa diartikan macam-macam sesuai dengan tujuan perhitungannya. Ekuitas bisa dikatakan sebagai harta atau aset yang sudah dikurangi oleh kewajiban atau liabilitas. Kesimpulannya, ekuitas dianggap sebagai selisih antara aset dan kewajiban.

Ekuitas menunjukkan kepemilikan sepenuhnya dari perusahaan. Dihasilkan dari investasi yang dilakukan pemilik perusahaan dan hasil usaha yang dimulai sejak awal.

Dari sini bisa ditarik kesimpulan bahwa ekuitas merupakan nilai kekayaan atau modal yang dimiliki oleh entitas bisnis.

Apa itu Saham?

Arti saham adalah surat berharga suatu perusahaan yang ditawarkan secara publik atau secara private pada kalangan tertentu. Kepemilikan saham itu membuat pemegang saham juga disebut sebagai pemilik perusahaan. 

Saham bisa ditawarkan kepada publik lewat pasar modal. Di sana saham diperjualbelikan secara bebas. Nilai saham menjadi tinggi ketika laku di pasaran. Perusahaan pun akan meraih dana segar secara langsung dari pembelian itu.

Pengembalian saham biasanya dilakukan sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki. Bagi hasil ini terjadi ketika perusahaan memperoleh laba. Apabila tidak ada laba, tidak ada pengembalian. 

Saham juga ada yang ditawarkan secara private. Artinya perusahaan tersebut bukan perusahaan terbuka. Investor yang membeli saham biasanya orang-orang tertentu atau dari perusahaan tertentu.

Apakah Ekuitas Termasuk Aset?

Dalam dunia bisnis ekuitas adalah aset yang sudah dikurangi oleh kewajiban. Kesimpulannya ekuitas termasuk sebagai aset perusahaan. Namun, laporannya dipisah dari aset agar perusahaan bisa melihat berapa jumlah aset yang dimiliki setelah dikurangi kewajiban.

Nilai aset tentu saja harus lebih besar dibandingkan kewajiban agar bisa dikurangi dan menghasilkan angka yang positif. Perusahaan harus membayarkan kewajibannya agar tetap berjalan dengan lancar.

Ketika nilai aset bertambah, seharusnya nilai ekuitas juga bertambah. Namun, hal ini tergantung juga pada jumlah liabilitas yang dimiliki perusahaan. Apabila nilai liabilitas ikut naik, nilai ekuitas tetap atau malah bisa menurun.


Perbedaan Ekuitas dan Saham

Perbedaan saham dengan ekuitas bisa Anda pahami sebagai berikut, ekuitas adalah nilai aset bersih dari sebuah perusahaan, sedangkan saham merupakan surat berharga yang diterbitkan untuk meraih modal perusahaan. Hasil dari penjualan saham yang misalnya mencapai Rp1 miliar masuk ke perusahaan, Rp1 miliar itu dinamakan ekuitas perusahaan.

Beda ekuitas dan saham bisa juga dilihat ketika Anda membeli 1.000 lembar saham dengan total Rp1 miliar. Perusahaan bangkrut, Anda tetap punya 1.000 lembar saham, tapi ekuitas 0 karena perusahaan sudah kehilangan aset dan nilainya tidak lagi ada. Namun, pemilik saham tetap bisa mendapatkan pengembalian dari aset yang masih tersisa.

Bentuk dari ekuitas adalah segala aset yang dimiliki perusahaan yang diperoleh dari penjualan produk dan penjualan saham, yang sudah dikurangi oleh kewajiban seperti utang dan pajak. Sedangkan, bentuk saham adalah surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan.

Jenis-jenis Ekuitas

Ada berbagai jenis ekuitas yang hadir di perusahaan. Ini dia yang perlu Anda ketahui.

• Laba ditahan
• Modal sumbangan
• Modal disetor
• Modal penilaian kembali
• Modal lainnya

1. Laba ditahan

Laba ditahan adalah laba yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham lewat dividen di tahun-tahun tertentu. Penahanan laba ini bukan dilakukan diam-diam ya, tapi sudah disepakati bersama oleh para pemegang saham.

Laba ditahan biasanya digunakan untuk keperluan penting perusahaan, contohnya adalah ekspansi. Perusahaan harus memberikan laporan jelas bagaimana laba ditahan itu akan digunakan.

Namun, nanti pemilik saham bisa meminta laba ditahan dibagikan pada mereka. Karena laba ini adalah hak dari pemilik saham, mereka bisa meminta sewaktu-waktu.

2. Modal sumbangan

Modal sumbangan adalah aset yang didapatkan perusahaan dari sumbangan perusahaan tertentu. Modal sumbangan juga bisa dimanfaatkan untuk lebih memajukan perusahaan.

3. Modal disetor

Jenis ekuitas ini terdiri dari 2 bagian penting karena disetorkan oleh para pemilik saham. Ini dia penjelasannya.

• Modal saham: Merupakan jumlah total nilai saham yang beredar.
• Disagio dan agio saham: Merupakan setoran dari pemilik saham yang dikurangi dengan total nominal saham. Agio saham didapatkan dari selisih di atas nominal saham, sedangkan disagio saham diperoleh dari selisih di bawah nominal saham. Biasanya Agio akan ditambahkan pada saham yang beredar, sedangkan disagio biasanya akan dijadikan uang.

4. Modal penilaian kembali

Modal jenis ini didapatkan dari selisih yang dilakukan pada modal di buku lama dan modal di buku baru. Perbedaan cukup wajar terjadi mengingat dunia bisnis yang dinamis.

5. Modal lainnya

Merupakan modal lainnya yang tidak termasuk modal-modal di atas. Biasanya modal yang diperoleh dari cadangan untuk untuk melunasi obligasi, dan jenis modal lainnya.

Jenis-jenis Saham

Ada 2 jenis saham dilihat dari keistimewaannya. Ini dia jenis sahamnya.

• Saham ekuitas
• Saham preferensi

1. Saham ekuitas

Merupakan jenis saham yang membuat pemegang saham punya hak untuk voting atau memberikan suara pada Rapat Umum Pemegang Saham. Suara pemilik saham akan berpengaruh pada keputusan yang berkaitan dengan masa depan perusahaan.

Saham ekuitas bisa juga disebut sebagai saham umum karena ditransaksikan di publik. Pemilik saham akan mendapatkan dividen setelah perusahaan membayar utang atau bisa menunda tergantung dari kesepakatan bersama.

Besaran dividen pun ditentukan berdasarkan laba yang diterima pada satu periode. Pemilik saham ekuitas biasanya mendapatkan nilai dividen yang tidak tetap setiap tahunnya.

Ketika perusahaan bangkrut, pemilik saham ekuitas bisa memperoleh hak setelah perusahaan membayar utang-utangnya. Pembagian dibagikan di akhir waktu.

2. Saham preferensi

Saham preferensi atau saham preferen adalah saham istimewa yang membuat pemiliknya memiliki keistimewaan tertentu dalam perusahaan bersangkutan. Namun, perusahaan yang menawarkan saham jenis ini tidak begitu banyak di Indonesia.

Saat ada pembagian dividen, pemilik saham preferen akan didahulukan untuk memilikinya. Jumlah dividen yang dibagikan pun tetap, sesuai dengan kesepakatan di awal.

Pemilik saham preferen tidak punya hak suara pada Rapat Umum Pemegang Saham, tapi untuk keadaan tertentu, pemilik saham preferen bisa mengeluarkan hak suara.

Saat perusahaan bangkrut biasanya pemilik saham preferen akan diprioritaskan untuk memperoleh pengembalian sebelum perusahaan benar-benar pamit. Inilah yang membuat saham preferen menarik.

Kesimpulan

Itu dia beda ekuitas dan saham yang bisa Anda pahami. Ekuitas dan saham akan tercatat dalam laporan keuangan, sebagai pebisnis, Anda perlu melihat perkembangannya. Hal itu karena ekuitas dan saham sama-sama berperan menunjukkan nilai sebuah perusahaan.

close