Kisah Nabi Ishaq yang Lahir Saat Ibunda Berusia 90 Tahun
KompasNusantara - Nabi Ishaq As adalah adik dari Nabi Ismail As dan keduanya merupakan putra dari Nabi Ibrahim dari ibu yang berbeda. Kehadiran Ishaq pun benar-benar tak disangka karena saat ia lahir, sang ayah, Nabi Ibrahim dan ibunya yang bernama Sarah sudah berusia lanjut.
Selama bertahun-tahun Nabi Ibrahim dan istrinya pertamanya, Sarah menanti kehadiran buah hati. Ketika Nabi Ibrahim dengan istrinya yang bernama Hajar sudah memiliki anak bernama Ismail, istri pertamanya belum memiliki keturunan. Setelah usia keduanya tak muda lagi, Allah memberi karunia seorang putra yang bernama Ishaq.
Diceritakan penulis 365 Days with The Quran, Saniyasnain Khan, bahwa pada suatu hari para malaikat memanggil Nabi Ibrahim dan mengatakan kepadanya jika istri pertamanya, Sarah akan segera melahirkan seorang putra. Mendengar perkataan malaikat, Nabi Ibrahim dan istrinya Sarah sangat bahagia.
"Sarah tak percaya mendengarnya! Tapi Allah memberkati mereka dengan seorang putra di usia tua. Mereka menamai putra mereka Ishaq yang kelak juga akan menjadi Nabi," tulis Khan.
Nabi Ishaq adalah anak satu-satunya dari Nabi Ibrahim dan Sarah. Nabi Ishaq juga adalah adik dari Nabi Ismail yang tinggal di Palestina. Selain itu, Nabi Ishaq juga merupakan nenek moyang dari garis nabi mulai dari Nabi Yaqub dan diakhiri dengan Nabi Isa.
"Kelahiran Nabi Ishaq disampaikan para malaikat kepada Nabi Ibrahim ketika sedang dalam perjalanan untuk menghancurkan umat Nabi Luth, karena dosa-dosa mereka," jelas Khan.
Kelahiran Nabi Ishaq pun dianggap sebagai sebuah anugerah yang diberikan Allah kepada Nabi Ibrahim. Itu merupakan hadiah untuk menunjukkan keimanannya kepada Allah yang telah bersedia untuk mengorbankan putra satu-satunya, Nabi Ismail, atas perintah Allah.
Dikutip dari Migo & Ali Love For The Prophet, diceritakan suatu hari, ketika Ibrahim As sedang duduk memikirkan segala sesuatu yang telah Allah berikan kepadanya, tiga malaikat menghampirinya. Nabi Ibrahim tidak tahu bahwa mereka adalah malaikat.
Pada saat itu, Nabi Ibrahim meminta ketiganya bertamu ke rumahnya dan menikmati sejumlah makanan. Nabi Ibrahim As memang selalu memuliakan tamu dan juga orang yang dermawan. Bahkan, Nabi Ibrahim datang membawa anak sapi yang gemuk yang telah dipanggang serta menghidangkannya kepada ketiga tamunya, tetapi mereka tidak makan dan juga tidak minum jamuan yang telah dia hidangkan tersebut.
Karena ketiga tamunya itu tidak mau makan, Nabi Ibrahim mulai khawatir. Nabi Ibrahim berpikir ketiganya itu orang yang ingin menyakitinya.
Namun, malaikat menjelaskan kepada Nabi Ibrahim untuk tidak khawatir. Serta mengatakan bahwa ketiganya adalah malaikat, yang datang untuk memberitahu bahwa Nabi Ibrahim dan istrinya Sarah akan memiliki bayi.
Mendengar itu semua, Nabi Ibrahim dan Sarah kaget karena keduanya sudah sangat tua. Sarah berpikir bahwa bagaimana dirinya bisa melahirkan ketika itu usianya 90 tahun, sedangkan suaminya juga sudah lanjut usia.
Nabi Ishaq Lebih Muda 14 Tahun dari Ismail
Seperti yang kita tahu ya, Bunda, biasanya orang yang sudah tua tidak bisa punya bayi. Tapi, Allah bisa melakukan apapun dan memberikan berkah kepada siapapun yang Allah inginkan.
Para malaikat berkata, "Demikianlah Tuhanmu memfirmankan. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui." (QS. Adz Dzaariyat: 30).
Selang beberapa waktu, apa yang disampaikan para malaikat menjadi kenyataan. Istrinya, Sarah melahirkan seorang anak laki-laki yang kemudian diberi nama Ishaq oleh Nabi Ibrahim. Pada saat itu, Nabi Ibrahim berumur 100 tahun, lalu Ishaq lahir 14 tahun setelah kelahiran Nabi Ismail.
"Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq, dan Ya'qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. Sesungguhnya Kami telah menyucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik." (QS. Shaad: 45-47).
Ketika Nabi Ishaq As dewasa, ia memiliki seorang putra sendiri, yang disebut Yaqub (Yakub). Yaqub (as) juga menjadi seorang nabi, yang memilik anak Nabi Yusuf (as).