Pemandangan Awan Ajaib Super Langka yang Bercahaya Biru
Awan langka notcilucent |
Astronomi - Pemandangan awan paling langka di dunia memanjakan warga di sebagian wilayah Amerika Serikat, Eropa dan Kanada beberapa hari silam. Awan dengan pemandangan yang sama indahnya terakhir kali terlihat sekitar 15 tahun yang lalu.
Dikenal dengan nama awan noctilucent, awan tersebut memiliki pendaran cahaya biru yang menawan di langit dan bisa terlihat setelah Matahari mulai tenggelam di horison. Padahal, pada umumnya di dunia ini, awan akan berpendar cahaya jingga saat matahari terbenam.
Seperti dikutip dari Daily Mail, awan noctilucent clouds (NLCs) tersebut terbentuk di area mesososfer, di ketinggian sekitar 80 kilometer dari permukaan Bumi, sehingga membuatnya menjadi awan yang letaknya paling tinggi di atmosfer.
Awan ini terdiri dari kristal es yang menjadi terlihat pada saat senja, ketika Matahari bersinar dari horison. "Tidak ada pemandangan yang mirip seperti ini," tulis National Weather Service Amerika Serikat.
Awan itu tampak berwarna biru dengan semburat keperakan. Astronaut yang berada di stasiun International Space Station pun dapat melihat pemandangan spektakuler ini.
Awan biru noctilucent |
Di sisi lain, perubahan iklim dinilai membuat awan ini makin mudah berkembang. Itu karena adanya lebih banyak gas rumah kaca di atmosfer, membuat uap air kian tinggi dan membuat awan semacam ini terbentuk.
Cora Randal, profesor di University of Colorado, mengemukakan teori bahwa peningkatan skala awan ini juga berhubungan dengan banyaknya uap air yang dihasilkan oleh peluncuran roket ke luar angkasa.
Awan noctilucent clouds (NLCs) pertama kali dideskripsikan pada pertengahan abad ke-19 setelah erupsi Gunung Krakatau. Abu vulkanis menyebar di atmosfer, membuat cahaya Matahari tenggelam terlihat jelas dan awan itu dapat diobservasi.