KISAH IMAM AHMAD BIN HAMBAL DAN TETANGGA AHLI MAKSIAT
KompasNusantara - Imam Ahmad bin Hambal hidup bertetangga dengan seorang laki-laki yang kehidupan sehari-harinya diisi dengan melakukan perbuatan maksiat.
Namun, pada suatu hari, ada yang berbeda dengan tetangganya ini. Tetangga Imam Ahmad bin Hambal ini tiba-tiba ikut menghadiri majelis ilmu yang dipimpin oleh Imam Ahmad bin Hambal. Ini di luar kebiasaan dari tetangga Imam Ahmad bin Hambal yang terkenal ahli maksiat itu.
Ucapan salam sang tetangga kepada Imam Ahmad bin Hambal membuka perjumpaan keduanya dalam majelis ilmu itu. Namun sayang, Imam Ahmad bin Hambal tidak menjawab salam tetangganya dengan sempurna, ia pun bermuka masam kepada tetangganya itu.
Melihat respon Imam Ahmad bin Hambal yang sepertinya kurang menerima kehadiran dirinya, sang tetangga itu pun lantas berkata,
“Wahai Imam Ahmad bin Hambal, mengapa engkau bermuka masam kepadaku?. Padahal aku sudah bertaubat dari perbuatan maksiat yang biasanya aku lakukan. Wahai Imam Ahmad bin Hambal, ketahuilah pertobatanku ini lantaran semalam aku bermimpi” ujar tetangga Imam Ahmad bin Hambal.
Mendengar cerita sang tetangga, lantas Imam Ahmad bin Hambal pun penasaran, dan lalu berkata,
“Apa yang telah kau lihat dalam mimpimu?” tanya Imam Ahmad bin Hambal.
Sang tetangga mulai bercerita,
“Aku bermimpi bertemu Rasulullah dalam tidurku, saat itu Rasulullah seperti berada di tempat yang tinggi dan di bawahnya banyak manusia yang duduk. Kemudian salah seorang dari mereka berdiri mendatangi Rasulullah dan berkata: "Wahai Rasulullah, doakanlah aku" Rasulullah pun mendoakannya. Kemudian begitu juga semua orang berdiri dan meminta doa kepada Rasulullah hingga tersisa aku seorang”
“Aku ingin berdiri dan mendatangi Rasulullah, namun aku malu akan perbuatan maksiat yang selama ini telah aku perbuat” sambung si tetangga Imam Ahmad bin Hambal.
Si tetangga Imam Ahmad bin Hambal melanjutkan ceritanya, “Lantas Rasulullah pun bertanya kepadaku, ‘Kenapa engkau tak berdiri menghampiriku lantas meminta doa kepadaku?" tanya Rasulullah. Aku pun menjawab, "Wahai Rasulullah, keinginanku untuk menghampiri dan meminta doa kepadamu terhalang rasa maluku yang sering bermaksiat"
Rasulullah ﷺ pun lantas menjawab, “Kalau itu yang menghalangimu, berdiri dan mendekatlah kepadaku. Aku akan mendoakanmu. Aku melihat engkau orang baik, kau tak pernah mencaci salah seorang pun dari sahabat-sahabatku”
“Sejak terbangun dari mimpi itulah aku bertaubat dan membenci akan perbuatan maksiatku yang telah lalu” ujar tetangga Imam Ahmad bin Hambal.
Imam Ahmad bin Hambal yang mendengar cerita tetangganya itu terdiam, sepertinya ia menyesal telah menampakkan wajah masam kepada tetangganya tadi.