Saat Sangkakala Ditiup oleh Malaikat Israfil, Apa yang Terjadi ?
Terjadinya kiamat besar ditandai dengan tiupan terompet atau sangkakala oleh Malaikat Isrofil. Tiupan terompet atau sangkakala oleh Malaikat Isrofil yang pertama akan membuat kematian pada seluruh makhluk hidup kecuali mereka yang dikehendaki Allah SWT.
Hal ini ditegaskan dalam firmanNya surah Az Zumar ayat 68,
وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ اُخْرٰى فَاِذَا هُمْ قِيَامٌ يَّنْظُرُوْنَ
Artinya: "Sangkakala pun ditiup sehingga matilah semua (makhluk) yang (ada) di langit dan di bumi, kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian, ia ditiup sekali lagi. Seketika itu, mereka bangun (dari kuburnya dan) menunggu (keputusan Allah)"
Pada hari kiamat, proses kehancuran alam semesta diawali dengan dengan peniupan sangkakala pertama dan dilanjutkan oleh tiupan sangkakala yang kedua. Untuk tiupan yang pertama atau nafkhatush sha'aqi, akibat yang dihasilkan adalah guncangan yang hebat sebagai tanda kehidupan di dunia berakhir.
"Malaikat Isrofil meniup sangkakala terompet atau tanduk, matilah seluruh penduduk alam semesta karena terkejut dan kuatnya suara sangkakala tersebut," tulis Prof Wahbah az Zuhaili dalam Tafsir al-Munir Jilid 12.
Saat sangkakala pertama ditiupkan, keadaan manusia kala itu menjadi kebingungan, bumi terbelah, gunung berterbangan, dan bintang-bintang berhamburan. Keterangan ini didasarkan dari surah An Naml ayat 87-88,
(87) وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِ فَفَزِعَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗوَكُلٌّ اَتَوْهُ دٰخِرِيْنَ
(88) وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَّهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِۗ صُنْعَ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍۗ اِنَّهٗ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَفْعَلُوْ
Artinya: "(Ingatlah) pada hari (ketika) sangkakala ditiup sehingga terkejutlah semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi, kecuali yang Allah kehendaki. Semuanya datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri. Engkau akan melihat gunung-gunung yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan seperti jalannya awan. (Demikianlah) penciptaan Allah menjadikan segala sesuatu dengan sempurna. Sesungguhnya Dia Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan."
Dalam ayat lain yakni surah Yasin ayat 49-51 juga dijelaskan keadaan manusia kala sangkakala pertama kali ditiupkan,
(49) مَا يَنْظُرُوْنَ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَخِصِّمُوْنَ
(50) فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَ تَوْصِيَةً وَّلَآ اِلٰٓى اَهْلِهِمْ يَرْجِعُوْنَ
(51) وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَاِذَا هُمْ مِّنَ الْاَجْدَاثِ اِلٰى رَبِّهِمْ يَنْسِلُوْنَ
Artinya: "Mereka hanya menunggu satu teriakan (sangkakala pertama) yang akan membinasakan mereka saat mereka (sibuk) bertengkar (tentang urusan dunia). Oleh sebab itu, mereka tidak dapat berwasiat dan tidak dapat kembali kepada keluarganya. Sangkakala (kedua) pun ditiup dan seketika itu mereka bergerak cepat dari kuburnya menuju kepada Tuhannya."
Orang yang Dikecualikan dari Tiupan Terompet Pertama
Mengutip Ibnu Katsir dalam buku Dahsyatnya Hari Kiamat, tiupan terompet atau sangkakala pertama menyebabkan guncangan yang hebat hingga menghancurkan seluruh makhluk. Namun, ada orang-orang yang dikecualikan tersebut tetap hidup di sisi Allah dalam keadaan diberi rezeki.
Orang-orang yang dikecualikan dalam surah Az Zumar ayat 68 tersebut terbagi dalam sejumlah pendapat di kalangan para ulama tafsir. Pendapat pertama, ada yang menyebut bahwa mereka adalah Jibril, Mikail, Israfil, dan malaikat maut atau Izrail.
Pendapat kedua menyatakan, malaikat pembawa 'Arsy, Jibril, Mikail, Israfil, dan malaikat mautlah yang tetap hidup usai tiupan sangkakala pertama. Sebaliknya, mereka akan diwafatkan setelah Malaikat Isrofil melakukan tiupan sangkakala yang kedua.
Sementara pendapat lainnya yang dikutip dari An Nahhas dalam kitab Ma'ani Al Quran adalah para syuhada yang dikecualikan dari peristiwa besar tersebut.
"Mereka adalah para syuhada. Merekalah yang dikecualikan Azza wa Jalla. Mereka berselempang pedang di sekeliling Arsy," tulis An Nahhas yang diterjemahkan Imam Syamsuddin Al-Qurthubi dalam At-Tadzkirah Jilid 1.
Malaikat Isrofil Sudah dalam Posisi Siap
Sangkakala sudah siap dalam posisi mengarah ke Arsy dan hanya menunggu waktunya kapan Malaikat Isrofil mendapat perintah dari Allah SWT. Bahkan, salah satu hadits meriwayatkan, Malaikat Isrofil tidak pernah berkedip sejak diberikan tugas ini kepadanya.
Rasulullah SAW bersabda,
إن طرْف صاحب الصور مذ وُكل به مستعد ينظر نحو العرش، مخافة أن يؤمر قبل أن يرتد إليه طرفه، كأن عينيه كوكبان دريان
Artinya: "Pembawa sangkakala tidak pernah berkedip sejak diberi tugas. Ia memandang terus ke arah Arsy karena khawatir diperintahkan sebelum matanya kembali berkedip. Kedua matanya laksana bintang bersinar," (HR Hakim).
Menurut buku Ajaran Makrifat Syekh Siti Jenar karya Abu Fajar Alqalami, sangkakala sendiri memiliki bentuk menyerupai tanduk atau terompet tanduk yang besar. Diameter lingkaran kepala tanduk (moncongnya) selebar langit dan bumi.
Untuk itulah, tiupan sangkakala juga kerap disebut dengan tiupan terompet oleh Malaikat Isrofil yang menjadi penanda kehancuran makhluk di bumi. Wallahu'alam.