5 Burung Terbesar di Dunia dan Fakta Uniknya
Burung unta, burung terbesar di dunia
KompasNusantara - Burung terbesar di dunia yaitu burung unta atau ostrich (Struthio camelus) dengan tinggi 2,1-2,7 meter, dan berat sekitar 99,7-159 kilogram. Burung ini berhabitat di Afrika.
Burung adalah kelompok hewan vertebrata berdarah panas yang termasuk dalam kelas Aves. Ada banyak jenis burung di dunia. Penelitian yang dipimpin oleh American Museum of Natural History menunjukkan bahwa ada sekitar 18.000 spesies burung. Sementara total jumlah burung di dunia diperkirakan sekitar 50 hingga 430 miliar, menurut National Geographic.
Setiap jenis burung memiliki karakteristik dan ukuran yang berbeda. Burung terkecil di dunia adalah Kolibri Lebah atau Bee Hummingbird (Mellisuga helenae). Panjangnya sekitar 5 cm dengan berat sekitar 2 gram.
Adapun burung terbesar di dunia yaitu burung unta atau ostrich (Struthio camelus) dengan tinggi 2,1-2,7 meter, dan beratnya sekitar 99,7-159 kilogram. Selain burung unta, terdapat beberapa burung besar lainnya.
Simak pembahasan burung terbesar di dunia dan fakta uniknya berikut ini.
1. Burung Unta
Burung unta merupakan burung terbesar di dunia, menurut National Geographic. Burung ini memiliki nama ilmiah Struthio camelus, tingginya 2,1-2,7 meter, dan beratnya sekitar 99,7-159 kilogram.
Burung unta berasal dari Afrika dan menghasilkan telur terbesar dari semua hewan darat yang hidup. Burung ini tidak dapat terbang. Meski demikian, mereka adalah pelari yang kuat. Kecepatannya mencapai 70 kilometer per jam. Sayapnya dapat digunakan untuk berganti arah saat berlari.
Kaki burung unta yang panjang dapat melangkah sebesar 16-26 meter. Kaki tersebut juga dapat digunakan sebagai senjata untuk menyerang. Seekor burung unta dapat menendang dengan kekuatan sekitar 141 kg per sentimeter persegi.
Baik burung unta domestik maupun liar diketahui dapat menyerang manusia dengan perilaku agresifnya secara naluriah. Mereka dapat juga menyerang ketika melindungi anaknya atau mempertahankan wilayah.
Bahkan, dalam jurnal Annals of Medicine and Surgery disebutkan, saat burung unta menyerang seseorang, mereka menendang dengan kakinya yang kuat dan cakar panjang yang mampu mengeluarkan isi perut atau membunuh seseorang dalam satu hantaman.
2. Emu
Emu (Dromaius novaehollandiae) adalah burung terbesar kedua setelah burung unta. Spesies ini endemik di Australia dan dapat tumbuh hingga 1,75 meter. Emu memiliki bulu halus lembut dengan variasi warna abu-abu dan coklat, serta bulu hitam pada batang dan ujung bulu.
Emu memiliki dua set kelopak mata, satu untuk berkedip dan yang lainnya untuk mencegah debu masuk. Emu jantan memiliki berat 50 hingga 55 kilogram dan betina memiliki berat sekitar 5 kilogram lebih banyak daripada jantan.
Meskipun emu biasanya jinak dan relatif tenang, jika mereka merasa terprovokasi atau atau terancam, mereka bisa berbahaya. Emu sangat agresif ketika melindungi bayi mereka. Dengan kaki dan cakar yang kuat, mereka bisa menyerang dan menyebabkan cedera serius.
3. Kasuari
Kasuari (Casuarius) merupakan burung besar yang tidak bisa terbang. Spesies ini terkait dengan burung emu, unta, rhea, dan kiwi. Melansir National Geographic, ada tiga spesies kasuari yang berhabitat di Papua Nugini, Australia, dan pulau-pulau terdekatnya.
Kasuari memiliki bulu tubuh hitam dengan bulu biru cerah pada bagian kepala dan leher. Tinggi kasuari bisa mencapai dua meter dan berat hingga 60 kg. Kaki kasuari yang kuat membantu mereka berlari hingga kecepatan 50 km per jam.
Melansir Scientific American, kasuari terkenal berbahaya dan dapat membunuh manusia. Kasuari sangat waspada terhadap manusia. Jika diprovokasi, mereka mampu menyebabkan cedera serius, bahkan fatal. Kasuari dapat membunuh manusia dengan tebasan kaki serta cakar yang tajam seperti belati.
4. Rhea
Rhea (Rhea americana) adalah burung asli Amerika Selatan dan masih serumpun dengan burung unta dan emu. Burung besar ini berhabitat di pampas terbuka dan hutan di Argentina dan Brasil.
Rhea menggunakan kaki mereka yang panjang dan kuat untuk berlari hingga kecepatan 70 kilometer per jam. Meskipun sayapnya yang besar tidak berguna untuk terbang, mereka menggunakannya untuk keseimbangan dan mengubah arah saat berlari.
Rhea jantan dewasa dapat tumbuh hingga 1,34-1,70 meter dan berat 26-36 kilogram. Sedangkan rhea betina rata-rata memiliki tinggi 1,35 meter dan berat sekitar 32 kilogram. Meskipun rhea jantan kompetitif saat musim kawin, rhea bukan burung yang agresif.
5. Penguin Kaisar
Menurut World Wildlife Fund (WWF), penguin kaisar adalah jenis terbesar dari semua 18 spesies penguin yang ada. Tingginya mencapai 1,14 meter dan beratnya 40 kilogram. Jenis burung yang tidak bisa terbang ini menggunakan kantung lemak untuk menghangatkan badan dari suhu ekstrem.
Memiliki nama ilmiah Aptenodytes forsteri, burung ini dapat ditemukan di Antartika. Mereka hidup berkelompok untuk menghindari angin dan menghangatkan badan. Penguin kaisar betina dapat bertelur dalam kondisi ekstrem. Setelah itu, penguin kaisar jantan akan menjaga telur sementara betina akan berburu ikan, cumi-cumi, dan krill di laut.
Penguin kaisar dapat menyelam hingga 457 meter dan bertahan selama lebih dari 20 menit. Saat menyelam, tubuh mereka mentolerir tingkat oksigen yang sangat rendah dalam darah. Ini membantu dalam mengelola oksigen secara efisien dan berkontribusi pada kemampuan menyelam dan berburu makanan.