Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Inilah Sederet Negara yang Melarang ChatGPT


KompasNusantara - ChatGPT adalah sebuah program komputer yang mampu memahami bahasa manusia dan memberikan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan yang diberikan. Meskipun ChatGPT dapat memberikan banyak manfaat, namun sejumlah negara juga menyikapi keberadaannya dengan kebijakan yang berbeda-beda.

Negara yang Memperbolehkan ChatGPT

Beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada menyambut baik keberadaan ChatGPT. Bahkan, ChatGPT dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, termasuk dalam bidang keamanan, kesehatan, dan pendidikan.

Dilansir dari Reuters, di Amerika Serikat, pengguna ChatGPT kini dikenakan biaya langganan bulanan $20. Ini akan memberikan layanan yang lebih stabil dan lebih cepat serta kesempatan untuk mencoba fitur baru terlebih dahulu.

Sementara di Inggris, mengutip Turing.ac.uk, ChatGPT telah digunakan untuk layanan kesehatan mental bagi para pasien. Bahkan disebutkan ChatGPT dimanfaatkan untuk menginformasikan putusan hakim dalam kasus pengadilan.

Negara yang Melarang ChatGPT
Namun, tidak semua negara menyambut baik keberadaan ChatGPT. Beberapa negara seperti Cina dan Prancis memiliki kebijakan yang lebih ketat terkait dengan penggunaan teknologi canggih seperti ChatGPT.

Dikutip dari The Verge, pihak pemerintah China telah meminta perusahaan OpenAI untuk berhenti menawarkan akses ChatGPT. Hal ini karena mereka khawatir terhadap adanya balasan tanpa sensor terkait pertanyaan sensitif bermuatan politik.

Beberapa negara Eropa, misalnya, telah mengeluarkan peraturan yang mengharuskan penggunaan teknologi kecerdasan buatan untuk diberi sertifikasi dan diawasi oleh badan pengawas yang kompeten. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan teknologi dan melindungi data pribadi pengguna.

Pihak Universitas Sciences Po di Prancis, misalnya, telah melarang penggunaan ChatGPT pada kalangan akademisi. “Mahasiswa dilarang menggunakan perangkat lunak untuk membuat tugas tertulis atau pemaparan, kecuali untuk tujuan kuliah tertentu, dengan pengawasan dari pengampu mata kuliah,” ujar pihak Science Po dikutip dari Reuters.

Ada juga Queensland, negara bagian Australia yang telah melarang penggunaan ChatGPT. Pihak pemerintah setempat mengatakan akan membuka layanan ChatGPT apabila sudah dinilai memiliki standar kelayakan yang mumpuni.
close