Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Daun dan Ranting - Terima Kasih Untuk Selalu Menguatkan dan Terima Kasih Untuk Selalu Menjadi Kuat, Tanpa Sekalipun Meminta Patah

Kisah Daun dan Ranting - Terima Kasih Untuk Selalu Menguatkan dan Terima Kasih Untuk Selalu Menjadi Kuat, Tanpa Sekalipun Meminta Patah

Pada suatu waktu di sebuah hutan imaji, daun berkata kepada ranting:

"Jadilah jarum panjang penunjuk waktu, maka aku akan menjadi angka-angka. Agar di mana pun kamu bergerak dan singgah, kamu akan menjumpai aku tersenyum ke arahmu bersamaan dengan detak detikmu yang beradu nyaring dengan detak doaku."

Mendengar itu, ranting berkata:
"Aku pernah melihat seseorang bersandar pada kakiku sambil membaca Novel karangan Tere Liye berjudul "Daun yang jatuh tak pernah membenci angin". Maka jadilah seperti daun itu. Jadilah penyabar dan pemaaf. Jangan jadi pendendam dan jangan mudah membenci."

Daun tersenyum dan berkata,
"Terima kasih untuk selalu menguatkan dan terima kasih untuk selalu menjadi kuat, tanpa sekali pun meminta patah."

Sekali waktu, hembus angin datang untuk melenakan dan sesekali angin itu berhembus kencang untuk menguji seberapa kuat genggaman keduanya.

Begitulah kisah ini tertulis. Keduanya selalu bersama, hingga satu waktu musim gugur datang memisahkan.
-------------------------
SEMOGA BERMANFAAT

Sampaikanlah ilmu ini kepada orang lain. Sekecil apapun perbuatan baik yang dilakukan, akan mendapat balasan.
close