Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Haru Anak Punk Pulang ke Rumah Karena Rindu Orang Tua. Siapa Bilang Mereka Tidak Punya Hati

KompasNusantara - Pasti sebagian besar beranggapan bahwa anak punk adalah orang-orang kumuh, gahar, urakan, lupa sama keluarga ataupun rumah, dan beda sama orang pada umumnya. Nyatanya hal tersebut tidak selalu benar dan terbukti.
Seperti yang beberapa hari lalu terjadi dan bikin haru publik di media sosial.
Kejadian itu bermula ketika Poernomo (seorang warganet) yang belakangan diketahui merupakan salah satu anggota kepolisian mengunggah foto seorang pemuda. Usut punya usut, foto yang diunggahnya tersebut ternyata adalah seorang anak punk yang ditemuinya di jalanan, tengah berjalan tanpa alas kaki sejauh 30 kilometer untuk pulang, karena sangat merindukan Ibunya. Sontak kejadian ini mendadak ramai diperbincangkan oleh para warganet di media sosial.

Tidak dipungkiri lagi bahwa gaya hidup anak punk itu memang tergolong unik dan mungkin bagi sebagian orang dianggap tidak lazim. Meski sebenarnya memiliki rumah sendiri yang layak untuk ditinggali, anak anak punk kebanyakan memilih untuk hidup di jalanan. Seperti kabar satu ini yang dilansir lewat akun Twitter milik Purnomo, pemuda yang merupakan salah satu anggota anak punk ini diberitakan ingin pulang ke rumahnya setelah menjalani hidup di jalanan sebagai punk karena sangat merindukan ibunya.

Jika di lihat, anak-anak punk yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia itu umurnya begitu beragam. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, entah itu laki-laki maupun perempuan, semuanya ada. Bertahan hidup di jalanan dengan cara nomaden memang bukanlah hal yang mudah. Tidak heran jika kita kerap melihat anak-anak punk ini ngamen untuk cari uang untuk makan, dan setiap makan pun pasti mereka bareng-bareng. Tapi faktanya, tidak semua anak punk yang hidup di jalanan itu berarti orang dari kalangan kelas menengah ke bawah, pasalnya ada juga yang sebenarnya anak orang mampu, tapi karena memang memilih terlihat berbeda. Bisa dibilang hal tersebut semacam proses untuk mencari jati diri mereka, seperti itu.

close