Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Angkatan Laut Pertama Umat Islam

Suatu hari Nabi shallallahu’alaihi wa sallam beristirahat siang di rumah Ummu Haram binti Malhan. Tiba-tiba beliau terjaga sambil tersenyum. Tak ayal lagi, sikap beliau ini mengejutkan Ummu Haram, sehingga beliau bertanya: “Wahai Rasulullah,apa yang menyebabkan engkau tersenyum?”

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menjawab:

“Aku diperlihatkan sekelompok ummatku yang sedang berjuang di jalan Allah dengan menaiki ombak laut ( dengan perahu). Mereka begitu gagah perkasa bak para raja yang sedang duduk-duduk di atas singgasananya”

Mendengar penjelasan ini Ummu Haram tertarik dan segera berkata: “Ya Rasulullah, doakan aku agar Allah menjadikanku bagian dari pasukan tersebut”. Rasulullah mengabulkan permohonan Ummu Haram tersebut, dan selanjutnya beliau meneruskan istirahat siangnya.

Tidak selang berapa lama, kembali lagi beliau terjaga sambil tersenyum. Sikap beliau ini kembali menarik perhatian Ummu Haram, sehingga beliau bertanya: “Wahai Rasulullah, apa yang menyebabkan engkau tertawa?”

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menjawab:

“Aku diperlihatkan sekelompok ummatku yang sedang berjuang di jalan Allah dengan menaiki ombak laut ( dengan perahu). Mereka begitu gagah perkasa bak para raja yang sedang duduk-duduk di atas singgasananya”

Kembali lagi Ummu Haram memohon agar beliau berdoa agar ia dijadikan bagian dari pasukan tersebut. Kembali lagi Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam mengabulkan permohonannya, dan beliau bersabda:

“Engkau termasuk orang pertama yang ikut serta pada pasukan tersebut”

Apa yang dikabarkan oleh Rasulullah shallahu alaihi wa sallam ini benar-benar terwujud. Pada zaman khalifah Utsman bin Affan, sahabat Mu’awiyyah radhiallahu’anhu membentuk satu kesatuan pasukan laut dan misi pertama mereka adalah menyerang negeri Qubrus (Siprus). Dan setiba di pantai Siprus, Ummu Haram terjatuh dari tunggangannya dan menjadi pejuang pertama yang gugur syahid di sana.

Kisah ini diriwayatkan oleh Al Bukhari (2894) dan Muslim (1912) dalam Shahihain.

Sampaikanlah ilmu ini kepada orang lain dengan cara Menshare dan Tag Sahabatmu di Komentar Postinganini, semoga mempermudah urusan  di dunia, akhirat dan memberatkantimbangan amal baikmu di Yaumul Mizan.

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain(HR. Ahmad)
close