Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Persekongkolan Ular Dengan Iblis

Saat itu iblis dikeluarkan dari surga dalam keadaan terhina dan terusir. Allah mengusir Iblis karena dia menolak untuk bersujud kepada Nabi Adam sebagaimana diperintahkan oleh Allah.

Di surga, Allah mengaruniai Adam seorang istri yang diciptakan dari tulang rusuknya. “Hawa”, begitu Adam menamai istrinya.

Kemudian Allah berfirman, “Hai Adam, bertempat tinggallah engkau dan istrimu didalam surga serta makanlah dimana saja yang engkau sukai. Dan janganlah kalian berdua mendekati pohon ini, sehingga kalian berdua termasuk orang-orang zalim.”

Maka hiduplah Adam dan Hawa di surga. Tapi tanpa mereka sadari, iblis yang telah terusir dan dengki, berusaha untuk masuk kedalam surga untuk menggoda mereka agar melanggar perintah Allah. Tetapi usaha iblis ini terus dihalangi oleh para penjaganya. Iblis menawarkan dirinya kepada setiap binatang melata, agar dapat membawanya masuk ke surga. Namun semua hewan menolak tawarannya itu. Lalu muncullah seekor ular yang memiliki empat buah kaki seperti layaknya onta dan tampak sebagai hewan paling bagus. Iblis membujuk ular itu agar mau memasukannya kedalam mulutnya sehingga ia dapat berbicara dengan Adam di surga.

“Aku akan melindungi dirimu dari gangguan Adam dan engkau adadalam jaminanku jika engkau memsukkanku kedalam surga.” bujuk iblis pada ular itu. Maka ular tersebut membawa iblis diantara dua taringnya lalu masuk kedalam surga.

Maka setelah sampai didalam surga, iblis mulai menggoda dan membujuk Adam agar melanggar larangan Allah, “Hai Adam, maukah engkau aku tunjukan sebatang pohon yang jika engkau memakannya maka engkau akan mendapatkan kekekalan pada kenikmatan yang engkau rasakan ini dan engkau pun akan terus memegang kerajaan yang tidak akan pernah hancur dan binasa?”

Iblis terus melanjutkan bujuk rayunya, “Tuhan kalian berdua melarang kalian mendekati pohon ini, agar kalian tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal dalam surga.” Dalam bujukan dan tipu dayanya, iblis bahkan bersumpah kepada keduanya, “Sesungguhnya aku adalah termasuk orang yang memberi nasihat kepada kalian berdua.”

Mendengar bujuk rayu iblis, Hawa mendekati pohon itu dan memakan buahnya. Kemudian Hawa berkata, “Wahai Adam, makanlah, sesungguhnya aku telah memkannya dan tidak terjadi apa-apa padaku.”

Maka, mereka berdua pun memakan buah pohon itu dan melanggar larangan Allah. Allah pun berfirman kepada Adam, “Bukankah aku telah melarang kalian berdua dari pohon itu dan Aku katakana kepada kalian, sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kalian berdua.”

Keduanya berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi.” Allah pun menerima tobat mereka berdua. Lalu Allah berfirman, “Turunlah kalian, sebagian kalian menjadi musuh bagi sebagian yang lain.” Perintah itu ditujukan kepada Adam dan Iblis. Adam diikuti oleh Hawa, sedangkan iblis diikuti oleh ular.

Sumber : Majalah AQ
close