Kisah Azazil Menjadi Terhina
KompasNusantara - Menjadi Terhina Azazil, begitulah namanya yang tertulis di beberapa kitab tafsir. Hamba dari golongan jin yang taat, sampai-sampai bisa bersama dan sejajar dengan kasta malaikat. Hingga masanya pun tiba, ALLAH mengumumkan akan menugaskan makhluk yang kan menjadi khalifah di muka bumi. Tugas yang bergengsi dan mulia, dan tentu ia pun merasa ingin mengembannya.
Namun tidak, tugas itu bukan untuknya. Tapi untuk golongan makhluk baru yang terbuat dari sari pati tanah, manusia. Dan Adam pun tercipta, manusia pertama yang dibekali pengetahuan dengan nalar akal yang sempurna. Dengan izin Allah, Adam mampu menyebutkan “nama-nama” yang tak dapat disebutkan oleh jajaran para malaikat. Azazil pun demikian, hanya bungkam tak dapat bergumam. Hingga Allah pun perintahkan untuk bersujud melakukan penghormatan kepada Adam dan sebagai bentuk ketaatan kepada-NYA.
Para malaikat pun bersujud, tapi tidak dengan dia. Tetap berdiri tanpa mau menerima perintah SANG ILAHI. "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah" itulah sepenggal dalih yang ia gunakan untuk menolak perintah Penciptanya.
Hingga Allah pun murka kepadanya, mengusirnya dari surga dan kedudukannya pun seketika berubah 180°. Mula mulia menjadi hina, hamba yang taat berubah menjadi sosok pembangkang yang ingkar.
Allah berfirman, “(Kalau begitu) keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk, dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari Kiamat.” Iblis berkata, “Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka berilah penangguhan kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan.” Allah berfirman, “(Baiklah) maka sesungguhnya kamu termasuk yang diberi penangguhan, sampai hari yang telah ditentukan (kiamat).” (Q.S Al Hijr : 34 – 38)
Ya, namanya berubah menjadi iblis. Sosok sombong dengan iri hati kepada Adam, merasa dialah yang lebih pantas menjadi pemimpin di muka bumi. Mendapat keabadian hingga hari kiamat datang, iblis telah menyiapkan rencana untuk menghancurkan kenikmatan yang Adam rasakan, bahkan bukan hanya Adam tapi seluruh anak keturunannya. Ia akan menyesatkan seluruh umat manusia.
Ia berkata, “Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka.” (QS. Al Hijr : 39-40)
Dan, ia pun bersiap untuk melaksanakan misi pertamanya...