Belajar Dari Kaum Nabi LUTH
KompasNusantara - Kaum nabi luth menjadi tersohor karena perilaku penyimpangannnya.
Kaum tersebut dikenal sebagai kaum LGBT pertama di muka bumi. Suatu hari, tuhan mengutus tiga malaikat untuk menyamar menjadi pria yang sangat tampan nan mempesona. Mereka menuju sungai di mana putri Luth tengah mengambil air.
“Wahai nona, adakah tempat istirahat di sini?" ujar salah seorang malaikat menyamar sebagai musafir, bertanya pada putri Luth. Melihat wajah yang sangat luar biasa, putri Luth ketakutan mereka akan dilukai warga jika memasuki negeri Sodom.
“Tunggulah di sini sampai aku memberitahu kalian kepada ayahku dan kembali,” ujar putri Luth lantas segera berlari pulang ke rumah meninggalkan bejana air. Setibanya di rumah, ia pun melaporkannya pada sang ayah dengan menangis.
Mereka pun menjadi tamu misterius di tempat tinggal Luth. Melihat ketampanan tamunya, Luth pun merasa ketakutan jikalau warganya mengetahui maka akan terjadi hal buruk pada tamu tersebut.
Ia sangat gelisah karena merasa tak akan mampu melindungi tamunya. “Janganlah kamu takut, jangan pula susah. Sesungguhnya, kami akan menyelamatkan kamu dan pengikut-pengikutmu kecuali isterimu. Dia adalah termasuk orang-orang yang dibinasakan,” ujar utusan tersebut.
Mendengarnya, tahulah Luth bahwa tamunya merupakan jelmaan dari malaikat. Dengan diam-diam, istri Luth mengabarkan tamu misterius tersebut kepada warga Sodom. Padahal, Luth telah berpesan pada istri dan dua putrinya untuk merahasiakan kehadiran tamu tersebut. Tapi, istri dari nabi bukan jaminan bagi seorang wanita menjadi beriman dan bertakwa. Maka berkumpullah para gay di negeri tersebut di rumah Luth. Mereka ingin menyaksikan dan menikmati ketampanan tamu tersebut.
“Sesungguhnya, mereka adalah tamuku. Jangan kalian membuatku malu, bertakwalah kepada Tuhan dan janganlah kamu membuat aku terhina,” seru Luth melihat warga mengepung rumahnya.
“Dan bukankah kami telah melarangmu dari melindungi manusia?” ujar salah seorang dari mereka.
“Inilah putri-putriku, kawinlah dengan mereka, jika kamu hendak berbuat secara halal,” kata Luth. Tapi, warga tetap keras kepala, mereka menerobos masuk rumah Luth karena hawa nafsu.
Tapi, dengan kekuasaan tuhan, mereka tak mampu melihat para malaikat berwujud manusia tampan tersebut. Tiba-tiba saja mereka tak mampu melihat. Luth pun tak peduli lagi pada warga terlaknat tersebut. Ia segera bergegas meninggalkan negeri Sodom bersama keluarganya.
Malaikat berpesan, “Pergilah kamu di akhir malam dengan membawa keluargamu dan ikutlah mereka dari belakang dan janganlah seorangpun di antara kamu menoleh kebelakang dan teruskanlah perjalanan ke tempat yang di perintahkan kepadamu,” kata malaikat utusan tersebut terakhir kali sebelum pergi.
Maka, keluarlah Luth dari negeri Sodom bersama istri dan dua putrinya di tengah malam. Mereka bergegas dan tak menoleh sedikit pun ke negeri yang dimurkai Tuhan tersebut. Tapi, diperjalanan, sang istri berjalan lambat dan terus saja menoleh karena penasaran benarkah adzab akan menimpa negeri Sodom. Saat menjelang matahari terbit, Luth dan dua putrinya sampai di sebuah bukit jauh dari Sodom.
Saat itulah terdengar suara bumi dan langit sekan melampiaskan kemarahan. Suara keras mengguntur dari langit dan menurunkan hujan batu. Bumi pun bergoncang dan membalikkan Kota Sodom. Menurut riwayat negeri sodom dibawa ke langit melalui sayap bagian kanan malaikat jibril (Gabriel = menurut pengucapan umat kristiani) hingga ke langit sampai sampai malaikat mendengar dengan jelas suara ternak kaum soddom. Kemudian sesampai dilangit, kota tersebut dibalikkan dan dihempaskan kembali ke bumi. Tak hanya sampai disitu batu batu panas menghujani negeri soddom yang telah hancur. Lokasi peninggalan kaum luth di percaya berada di sekitar laut mati (perbatadan yordania-palestine) Adzab Tuhan begitu mengerikan hingga membinasakan seluruh warga Sodom, tak terkecuali istri Luth yang membangkang. Hancur sudah kota para pelaku maksiat dengan kekuasaan Tuhan yang Agung. Kisah tentang bangsa Sodom tersebut sangat terkenal tak hanya dikalangan Muslim, tapi juga Kristini dan Yahudi.