Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Permadani Terbang Nabi Sulaiman


KompasNusantara - Allah telah memberi kuasa kepada Nabi Sulaiman untuk menaklukan berbagai makhluk, mulai dari manusia, jin, setan, binatang, termasuk yang paling menakjubkan adalah menaklukan angin.

Dengan angin itulah Nabi Sulaiman menerbangkan permadaninya, sehingga beliau bisa membawa pasukan dalam jumlah banyak tanpa berjalan, serta menempuh perjalanan yang jauh dalam waktu sekejap.

Angin yang dikuasai Nabi Sulaiman tersebut dinamakan Shaba, yaitu angin dari timur yang hembusannya dapat menyegarkan badan yang sakit serta menenangkan hati yang gundah. Angin ini biasa berhembus pada waktu sahur.

Selain dapat menerbangkan permadani Nabi Sulaiman, angin Shaba juga dapat menyampaikan pesan seseorang kepada Nabi Sulaiman dari jarak jauh, begitu pula sebaliknya. Lawan dari angin Shaba adalah angin Dhabur, yaitu angin buruk yang membinasakan kaum Aad.

Permadani Nabi Sulaiman terbuat dari sutra yang ditenun oleh pasukan jin, dengan hiasan salur-salur dari benang emas di permukaannya. Permadani tersebut sangat besar, panjangnya mencapai 1 farsakh (sekitar 5,5 KM), begitu pula lebarnya. Jadi permadani itu berbentuk kotak.

Dengan permadani tersebut, perjalanan yang harusnya memakan waktu satu bulan, bisa ditempuh kurang dari sehari. Permadani itu bisa membawa singgasana kerajaan Nabi Sulaiman dan 12.000 hingga 20.000 prajurit, berikut perbekalan dan kuda-kudanya. Sedangkan ratusan ribu burung akan terbang di atasnya untuk melindungi beliau dan bawaannya dari sengatan matahari.

Apabila permadani itu sedang terbang, ia tidak menggerakan sedikitpun yang diatasnya, seolah-olah yang diatasnya sedang berdiri di tanah. Begitu pula dengan pohon dan tumbuhan yang berada di bawahnya, tidak ada yang bergerak apalagi rusak oleh hembusannya.

Referensi :
Kitab Bada’i Zuhur Fi Waqa’i Duhur hal. 289 karya Syeikh Ibnu Iyas Al-Hanafi

close