Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sejarah Alasan Shalat Zuhur dan Asar Suaranya Harus Dipelankan


Rasulullah saw bersabda, "Salatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku salat."

Oleh karena itu, salat zuhur dan asar suaranya dipelankan berdasarkan pada apa yang diajarkan Rasulullah saw. Saat itu, Rasulullah saw pernah memimpin salat jemaah bersama para sahabat dengan mengeraskan bacaan. Kemudian, kaum musyrikin Makkah mendengar bacaan salat Rasulullah sehingga mereka pun mencaci maki bacaan itu.

Tidak berhenti di situ, kaum musyrikin juga mencaci maki Zat yang menurunkannya beserta orang-orang yang menyampaikannya. Akhirnya Allah Swt memerintahkan untuk tidak mengeraskan suara salat di siang hari (zuhur dan asar) agar tidak menjadi bahan caci maki kaum musyrikin.

Allah Swt berfirman dalam Al-Qur'an yang artinya;

"Katakanlah, "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al-asmaaul husna (nama-nama yang indah) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam salatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu." (QS. Al-Isra: 110)

Dalam kitab I’anah At-Thalibi dijabarkan bahwa Imam Ali Syibramalisy berkata, "Bahwa malam hari adalah waktu khalwat (menyepi) dan tepat untuk digunakan untuk berdiskusi, maka disyariatkan mengeraskan bacaan salat guna mencari kenikmatan munajat seorang hamba kepada Allah. Mengeraskan suara tersebut dikhususkan pada dua rakaat pertama karena semangatnya orang yang salat berada di dalam dua rakaat tersebut. Sementara waktu siang hari adalah waktu yang sibuk untuk berkumpul dengan orang lain, maka dianjurkan membaca dengan suara lirih karena memang waktu itu tidak nyaman digunakan munajat. Adapun salat subuh disamakan dengan salat malam, karena waktunya bukan waktu yang sibuk."

Lalu bagaimana jika seseorang salat zuhur dan asar dengan mengeraskan suara?

Dalam kitab Al-Muntaqa Syarah Muwatha' dikatakan bahwa mengeraskan suara saat salat zuhur dan asar salatnya tetap sah tetapi hukumnya makruh karena tidak sejalan dengan apa yg disampaikan rasulullah Saw.

Hal tersebut sebagaimana yg disampaikan imam Nawawi dalam kitab al-adzkar.
Wallahu a'lam
close