SYEIKH MUHAMMAD AL HALIQ WALI YANG WAFAT 20 HARI KEMUDIAN HIDUP LAGI
Karomah seorang wali dianggap “aneh” oleh orang awam.
Misalnya ada seorang wali yang bangkit dari kuburnya.
Salah satu wali yang pernah bangkit dari kuburnya adalah Syeikh Muhammad Al-Haliq رحمه الله, seorang guru thariqah di wilayah Mardin (sebuah provinsi di Turki sekarang).
Kala itu negeri Mardin diperintah oleh seorang raja yang memusuhi Beliau sebab ia anti dengan thariqah.
Sang raja meminta Syeikh Haliq رحمه الله untuk menunjukan karamahnya sebagai bukti bahwa thariqah yang Beliau lakukan adalah benar.
Syeikh Haliq رحمه الله berkata,
“Aku akan mati sebentar lagi dan kuburkanlah aku semaumu.
Setelah berlalu 150 hari aku akan kembali.”
Tak lama Beliau pun wafat.
Si raja kemudian menggali kubur yang lebih dalam dibanding kuburan pada umumnya.
Setelah memasukan jasad Syeikh Haliq رحمه الله, ia membangun sebuah rumah di atasnya, dan memerintahkan prajuritnya untuk menjaga rumah tersebut siang malam hingga 150 hari kedepan.
Belum sehari Syeikh Haliq رحمه الله dimakamkan, si raja kemudian menangkap semua pengikut Syeikh Haliq رحمه الله dan menyiksanya hingga berlalu dua minggu lebih.
Pada hari ke-20 secara tiba-tiba Syeikh Haliq رحمه الله muncul dan mendatangi raja.
Si raja gemetar dan ketakutan, ia lantas terjatuh dan bertaubat di tangan Syeikh Haliq رحمه الله.
Beliau berkata, “Aku bangkit lebih dulu karena pengikutku sedang dizalimi.”
Semoga bermanfaat
Sumber :
Buku Kisah Para Kekasih Allah terjemah kitab Jami Karamatul Aulya hal. 245. Karya Syeikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani رحمه الله
~~~~~
Sampaikanlah ilmu ini kepada orang lain. Semoga mempermudah urusanmu di Dunia Akhirat dan Memberatkan timbangan Amal baikmu di Yaumul Mizan.
Riwayat dari Rasulullulah saw. mengatakan:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (H.R. Muslim no. 1893).
Kita menghindari kesia-siaan. Penting untuk menyampaikan kebaikan, namun tidak kalah pentingnya juga untuk memperhatikan cara yang baik dalam menyampaikan kebaikan. Kebaikan harus tersampaikan dengan baik, agar pesannya tidak hilang dalam hiruk-pikuk kehidupan.
Wallahu a’lam bis-shawab.