DOA NABI NUH UNTUK KAUM-NYA
KompasNusantara - Ketika telah berlarut kesesatan kaumnya, bahkan secara turun-temurun Allah mengintrusikan kepada Nabi Nuh, "Buatlah kapal dengan pengawasan dan petunjuk wahyu kami, dan janganlah engkau bicarakan dengan aku tentang orang-orang yang zhalim." (Hud: 37)
Hal ini dikarenakan Nabi Nuh telah hampir putus asa mengajak kaumnya untuk mendapatkan kebenaran dan kemenangan, ia melihat sudah tidak ada lagi kebaikan pada diri mereka, dan mereka pun tidak henti terus menghina, mendustakan, menentang dan menyakiti Nabi Nuh dan para pengikutnya dengan segala cara, baik dengan kata-kata ataupun dengan perbuatan. Maka terucaplah doa dari bibir Nabi Nuh yang muncul atas dasar kemarahannya, dan doa itu pun didengar oleh Allah dan dikabulkan-nya.
Allah berfirman, “Dan sungguh, Nuh telah berdoa kepada Kami, maka sungguh, Kamilah sebaik-baik yang memperkenankan doa. Kami telah menyelamatkan dia dan pengikutnya dari bencana yang besar.” (Ash-Shaffat: 75-82)
Pada ayat lain Allah berfirman, “Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu, ketika dia berdoa. Kami perkenankan (doa)nya, lalu Kami selamatkan dia bersama pengikutnmya dari bencana yang besar.” (Al-Anbiyaa’: 76)
Pada ayat lain Allah berfirman, “Dia (Nuh) berkata, ‘Ya Tuhanku, sungguh kaumku telah mendustakan aku, maka berilah keputusan antara aku dengan mereka, dan selamatkanlah aku dan mereka yang beriman bersamaku’.” (Asy-Syu’araa’:117-118)
Pada ayat lain Allah berfirman, “Maka dia (Nuh) mengadu kepada Tuhannya, ‘Sesungguhnya aku telah dikalahkan, maka tolonglah (aku)’.” (AL-Qamar:10)
Pada ayat lain Allah berfirman, “Dia (Nuh) berdoa, ‘Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakan aku’.” (AL-Mukminun:26)
Kemudian Allah juga berfirman, “Disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke neraka, maka mereka tidak mendapat penolong selain Allah. Dan Nuh berkata, ‘Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka hanya akan melahirkan anak-anak yang jahat dan tidak tahu bersyukur’.” (Nuh:25-27)
Maka lengkaplah alasan untuk menjatuhkan adzab kepada kaum Nabi Nuh, yaitu karena kesalahan-kesalahan mereka yang tetap kafir dan perbuatan dosa, juga karena doa yang dipanjatkan oleh Nabi Nuh terhadap kaumnya.
Sumber : Kitab Qashash Al-Anbiyaa’ karya Ibnu Katsir, hlm. 123-124 (Diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia oleh H. Dudi Rosyadi, Lc.)
Semoga bermanfaat
Sampaikanlah ilmu ini kepada orang lain. Semoga mempermudah urusanmu di Dunia Akhirat dan Memberatkan timbangan Amal baikmu di Yaumul Mizan.
Riwayat dari Rasulullulah saw. mengatakan:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (H.R. Muslim no. 1893).
Kita menghindari kesia-siaan. Penting untuk menyampaikan kebaikan, namun tidak kalah pentingnya juga untuk memperhatikan cara yang baik dalam menyampaikan kebaikan. Kebaikan harus tersampaikan dengan baik, agar pesannya tidak hilang dalam hiruk-pikuk kehidupan.
Wallahu a’lam bis-shawab.