Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MISTERI HILANGNYA KERATON TERMEGAH KERAJAAN MAJAPAHIT


KompasNusantara - Majapahit merupakan salah satu Imperium terbesar yang pernah berdiri di tanah nusantara pada masa kepemimpinan Prabu Hayam Wuruk dengan Mahapatih Gajah Mada.

Wilayah kekuasaan Majapahit mencapai Tumasik (Singapura), Melayu (Malaysia) dan Siam (Thailand) sebuah bukti yang menunjukkan bahwa Majapahit adalah negara adikuasa yang pernah ada di Asia Tenggara.

Selain daerah kekuasaan Majapahit yang begitu luas, kedikdayaan Majapahit juga ditunjukkan melalui kemegahan istana kerajaan.

Di dalam Kitab Negarakertagama Gubahan Mpu Prapanca, disebutkan bahwa bangunan keraton Majapahit dikelilingi tembok bata tebal dan tinggi berwarna merah.

Di dalam Kompleks Keraton berdiri kediaman Raja, tempat peribadatan, kediaman para pejabat pemerintahan, rumah bagi para Abdi dalem kerajaan.

Ada juga pendopo tempat pertemuan raja dengan para bawahannya, serta bangunan yang dikhususkan bagi pujangga Kerajaan.

Lebih lanjut Mpu Prapanca juga menggambarkan bahwa, keraton Majapahit bak istana di negeri Khayangan, Karena saking indahnya.

Bangunannya bertingkat dengan tiang kuat dipenuhi dengan berbagai ukiran indah serta berwarna-warni.

Di dalam Kompleks Keraton, terdapat taman yang begitu luas dan indah, taman ini dipenuhi oleh bunga Tanjung, Cempaka, Kesara, Wungu, dan aneka bunga lainnya.

Ma Huan, sekretaris Laksamana Cheng Ho secara detail menjelaskan bahwa Majapahit memiliki keraton yang besar, megah, dan mewah.

Lantainya dari kayu dengan ditutupi anyaman tikar tetumbuhan. Bahkan disebutkan tembok dan tangga keraton Majapahit pada saat itu, dilapisi dengan emas yang menunjukkan bahwa kerajaan berlimpah harta.

Tapi di manakah Keraton itu berada? Dimana jejaknya saat ini..?

Melansir dari channel YouTube Top Info, bahwa para arkeolog sepakat bahwa keraton Majapahit terletak di ibukota kerajaan.

Untuk lokasi ibu kota Majapahit terdapat dua pendapat hampir seluruh arkeolog menyetujui, jika ibu kota Majapahit terletak di Trowulan Mojokerto.

Hal ini didukung oleh berbagai penemuan peninggalan Majapahit yang ditemukan di situs Trowulan serta kabar dari kitab Negarakertagama.

Namun Sejumlah kecil arkeolog berpendapat lain, bahwasanya ibu kota Majapahit terletak di Kedaton Jombang. Hal ini didasarkan pada asal kata kedaton yang berarti Keraton, serta diperkuat dengan peninggalan candi yang ditemukan di Kedaton.

Selanjutnya, mengapa Istana Majapahit hingga saat ini hilang tak berbekas bak ditelan bumi...?

Ada beberapa pendapat mengenai hilangnya keraton Majapahit, yuk simak;
1. Bahan bangunan keraton yang terbuat dari bahan-bahan organik

Bangunan keraton yang terbuat dari bahan organik ini yang menyebabkan bangunan Keraton mengalami proses pelapukan dan tidak bisa bertahan hingga ratusan tahun, layaknya candi yang terbuat dari batu alam yang masih bisa kita jumpai hingga saat ini.

2. Bangunan Keraton hilang karena adanya bencana alam

Pendapat ini menyebutkan bahwa, bangunan Keraton bisa jadi terkubur oleh Abu letusan gunung berapi. Mengingat di kawasan Jawa Timur terdapat banyak gunung api yang aktif.

Selain itu ada juga yang berpendapat bahwa keraton Majapahit hilang, dikarenakan terkubur lumpur yang berasal dari Sungai tempat lahar Gunung berapi melintas. Pendapat ini cukup masuk akal mengingat, peta keraton Majapahit yang diperkirakan berlokasi dekat dengan Sungai Brantas.

3. Adanya konflik internal dan serangan dari kerajaan lain

Dalam Babad Tanah Jawa disebutkan bahwa sekitar tahun 1400-an, Demak Bintoro yang kala itu dipimpin oleh Raden Patah Putra Prabu Brawijaya V, menyerang Majapahit dan menghancurkan ibukota Kerajaan Majapahit termasuk keraton Majapahit.

Akan tetapi pendapat tersebut dibantah oleh beberapa ahli yang menyebutkan bahwa Babad Tanah Jawa merupakan produk kolonial Belanda yang bertujuan untuk mengadu domba kaum Islam dengan kaum Hindu Budha.

4. Pendapat Atmodarminto

Kehancuran Majapahit disebabkan oleh serangan militer dari wilayah Kadiri yang dipimpin oleh Girindrawardhana. Serangan ini berlangsung beberapa saat lamanya, dan dimenangkan oleh pihak Kadiri, membuat girindrawardhana menjadi penguasa Majapahit.

Hal ini kemudian memicu Demak menyerang Majapahit, dengan motif menumbangkan Girindrawardhana. Karena sosok ini dianggap bukan pemimpin Sah Kerajaan Majapahit karena bukan keturunan Wangsa Rajasa.

Selain serangan dari pihak luar, kondisi internal Majapahit sudah kacau balau terutama sepeninggal Hayam Wuruk dan Gajah Mada.

Korupsi merajalela, perebutan pengaruh dan kekuasaan terjadi antar kerabat kerajaan. Kondisi kerajaan yang sudah lemah menyebabkan keraton Majapahit, menjadi salah satu sasaran kerusakan pemberontakan dan penyerangan dari kerajaan lain.

5. Penjarahan ilegal Pada Masa Penjajahan Kolonial

Dalam sebuah catatan laporan Belanda, disebutkan pada sekitar tahun 1800 masehi. Wilayah Trowulan kehilangan sekitar 5 juta kubik tanah sebagai akibat penggalian ilegal yang dilakukan oleh para pemburu peninggalan Kerajaan Majapahit.

Disinyalir banyak sekali peninggalan Majapahit yang dicuri pada saat itu.

6. Keraton Mojopahit Moksa

Pendapat ini mungkin tidak didasarkan pada alasan yang ilmiah, akan tetapi dalam ilmu sejarah khususnya di Indonesia jika suatu kejadian belum juga ditemukan, penyebabnya bisa jadi hal tersebut disebabkan faktor X yaitu hal gaib yang berada diluar jangkauan indra manusia.

Beberapa orang berpendapat keraton Majapahit di-moksa dan dihilangkan oleh makhluk gaib, dengan tujuan pelestarian Keraton tetap berjalan di alam yang lain dan terlindung dari tangan-tangan jahil para manusia.
close