Kisah Nabi Sulaiman yang Memerintah Jin dan Setan
KompasNusantara - Nabi Sulaiman merupakan seorang Nabi yang diutus oleh Allah, ia diberikan banyak keistimewaan. Seperti kerajaan yang begitu besar, kekuasaan yang begitu luas, tentara yang begitu banyak dan berasal dari berbagai jenis makhluk. Tak ada seorang pun yang memiliki kerajaan seperti itu sebelumnya dan setelahnya.
Salah satu makhluk yang ada di bawah kekuasaannya atas izin Allah adalah jin. Bahkan jika ada dari mereka yang menyimpang dari perintah Nabi Ismail, maka Allah akan menurunkan adzab dengan api yang menyala-nyala pada bangsa jin itu. Mereka bekerja membuat gedung-gedung yang tinggi, patung-patung dan piring-piring yang besarnya seperti kolam dan periuk yang berada di atas tungku.
“Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala. Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih.” (QS Saba: 12-13).
Selanjutnya Allah juga berfirman, "Dan (Kami tundukkan pula kepadanya)setan-setan, semuanya ahli bangunan dan penyelam, dan (setan) yang lain yang terikat dalam belenggu." (QS. Shaad:37-38).
Yaitu di antara bangsa setan juga ada yang ditundukkan oleh Allah untuk Sulaiman. Tugas mereka adalah untuk mendirikan bangunan, menyelam ke dalam lautan untuk mengambil mutiara atau benda-benda berharga lainnya yang tidak ditemukan kecuali di dasar laut.
Namun, di antara mereka juga ada yang menolak untuk tunduk kepada Sulaiman, hingga akhirnya mereka dibelenggu, dan satu belenggu untuk dua setan.
Suatu hari Nabi Sulaiman tengah mengawasi para jin bekerja, perhatiannya pun tak sedikit pun luput dari mereka, hingga para jin pun tak berani untuk menoleh ke arah Nabi Sulaiman dan tidak menyadari bahwa saat itu malaikat mau tengah datang dan mencabut nyawa Sulaiman.
Allah memerintahkan binatang rayap untuk menggerogoti tongkat Nabi Sulaiman hingga berhari-hari, sampai akhirnya saat tongkat itu sudah mulai habis digerogoti, tongkat itu terjatuh dari tangan Sulaiman. Seketika jasad Nabi Sulaiman tersungkur di atas bumi
Melihat kejadian tersebut, para bangsa jin yang saat itu tengah bekerja segera berlari menghampiri jasad Nabi Sulaiman. Mereka kemudian menyesal, tersiksa dan hina karena tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang hal-hal yang gaib.
Kisah ini dituliskan dalam Al-Qur'an,
فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَىٰ مَوْتِهِ إِلَّا دَابَّةُ الْأَرْضِ تَأْكُلُ مِنْسَأَتَهُ ۖ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ أَنْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوا فِي الْعَذَابِ الْمُهِينِ
“Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang gaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan.” (QS. Saba’ : 14).
Kisah ini telah menyadarkan umat Nabi Sulaiman bahwa tak benar adanya jika Jin bisa mengetahui hal-hal yang ghaib. Buktinya adalah kematian Nabi Sulaiman ini, mereka sama sekali tidak mengetahuinya. Hingga akhirnya Allah kirimkan rayap-rayap itu untuk memberi pertanda, barulah mereka sadar.
Maka sesungguhnya hanya Allah yang mengetahui hal-hal ghaib yang ada di langit dan bumi.