Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MITSUBISHI A6M ZERO Mesin Andalan Jepang Dalam Perang Pasifik


KompasNusantara - Jika membicarakan perang tentu tidak terlepas dari pembicaraan tentang senjata yang digunakan. Salah satunya adalah pesawat tempur. Nah, kali ini KompasNusantara akan membahas tentang pesawat tempur andalan Jepang dalam perang dunia kedua yaitu pesawat Mitsubishi A6M Zero.

Dalam bahasa Jepang, nama pesawat ini adalah "Rei shiki kanjo sentoki" sementara oleh pihak sekutu Zero disebut dengan nama kode "Zeke". Pesawat ini dirancang oleh pakar penerbangan Jepang, Jiro Hirokoshi dan mulai diproduksi massal pada Desember 1941. Kecepatan maksimal Zero mencapai 565km/jam, dengan rentang sayap selebar 11 meter. Tipe mesin yang digunakan adalah Nakajima Sakae dan diproduksi Nakajima Aircraft Company yang merupakan bagian dari Mitsubishi Heavy Industries.

Pesawat Zero mulai menjadi momok yang menakutkan bagi sekutu setelah digunakan pihak Jepang untuk menyerang Pearl Harbour, penyerangan inilah yang menyulut kemarahan Amreika Serikat kapada Jepang. Tipe pesawat Zero yang digunakan kala itu tipe A6M2 model II, keberhasilannya dalam aksi penyerangan Pearl Harbour memicu pengembangan Zero yang lebih modern. Pada tahun 1942 Zero versi A6M5 mulai memnuhi langit pasifik dan menjadi ancaman serius bagi pesawat tempur musuh. Tak salah jika zero menjadi pesawat andalan bagi para pilot Jepang.


Karena kemampuan yang luar biasa ini, zero juga digunakan sebagai senjata pada saat operasi Kamikaze. Saat difungsikan sebagai pesawat kamikaze, Zero dipasangi dudukan yang bisa membawa bom seberat 250kg. Pada tahun 1944, Zero diproduksi ke varian A6M6. Varian terbaru ini mampu untuk memainkan peran ganda sebagai fighter bomber. Ribuan unit Zero yang diterjunkan dalam aksi kamikaze memang mampu untuk membuat kerusakan besar dari pihak musuh.

Tercatat dari 1.189 Zero setidaknya berhasil menenggelamkan 37 kapal perang Sekutu dan 59 kapal lainnya rusak berat. Meskipun begitu, pihak Jepang tetap tidak bisa mengelak dari kekalahan mereka dalam perang Pasifik.
close