Ching Shih Mantan Pelacur yang Menjadi Bajak Laut Penguasa Samudera dan Ditakuti Militer China
KompasNusantara - Ching Shih Mantan Pelacur yang Menjadi Bajak Laut Penguasa Samudera dan Ditakuti Militer China
Gambaran tentang para perompak menjadi sebuah cerita abadi yang diturunkan dari generasi ke generasi. Salah satunya adalah kisah tentang sepak terjang ratu bajak laut Cina yang bernama Ching Shih.
Dikutip dari KompasNusantara, perempuan berdarah Kanton itu, merupakan sosok perompak yang terkenal dan paling ditakuti sepanjang sejarah. Tak heran jika pemerintah Cina pada masa itu kewalahan dalam menghadapinya.
Ching Shih awalnya merupakan seorang PSK di sebuah rumah bordil yang berada di Kanton (kini Hongkong). Perjalanannya sebagai bajak laut dimulai saat ia menikahi seorang komandan perompak yang bernama Ching Yih. Keduanya pun menjelma sebagai pasangan suami istri bajak laut yang cukup disegani pada saat itu. Hal ini ditandai dengan kemampuan keduanya yang sanggup memperluas wilayah kekuasaannya.
Hingga pada saat sang suami meninggal, Ching Shih yang telah berpengalaman mengurus armada bajak laut milik sang suami, akhirnya didapuk sebagai penggantinya. Tak perlu waktu lama, mantan wanita penghibur itu langsung mengambil kendali dan mengklaim kepemimpinan atas armada yang diperkuat antara 40.000 hingga 60.000 kapal. Hal tersebut sekaligus menandai era baru di tubuh bajak laut di bawah kepemimpinannya, yang kelak menjadi penentu kelompok mereka di masa depan.
Segera setelah resmi didaulat menjadi pemimpin bajak laut, Ching Shih segera berbenah dan melanjutkan misinya menjadi yang terkuat di atas samudera. Laman KompasNusantara menuliskan, hal ini tak lepas dari keterampilan politiknya dan kehormatan yang ia dapatkan dari seluruh awak kapal. Untuk menunjang posisinya sebagai pemimpin, Ching Shih bahkan menjadikan anak adopsinya yang bernama Chang Pao, sebagai komandan armada sekaligus suami bagi dirinya.
Duet keduanya berhasil menebarkan ketakutan di seluruh kawasan Laut Cina Selatan. Tak hanya itu, Ching Shih juga dikenal sebagai sosok yang piawai dalam hal administrasi, kedisiplinan dan strategi perang yang ulung, meski kesemuanya dibalut dengan tangan besi.