Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

5 Laba-laba Paling Mematikan di Dunia, Gigitannya Mengandung Racun


KompasNusantara - Ada lebih dari 43.000 spesies laba-laba yang ditemukan di dunia. Dari jumlah tersebut, hanya sejumlah kecil yang dikatakan berbahaya dan bertanggung jawab atas kematian manusia. Ini mungkin disebabkan oleh perbedaan ukuran antara manusia dan laba-laba.

Racun laba-laba dirancang untuk bekerja pada hewan yang lebih kecil, tetapi racun beberapa spesiesnya dapat menyebabkan lesi kulit pada manusia atau menghasilkan reaksi alergi yang mengakibatkan kematian. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, berikut adalah 5 laba-laba paling mematikan di dunia:

1. Black widow


Black widow (Latrodectus mactans) bertanggung jawab atas lebih dari 2.500 serangan terhadap manusia. Ini adalah salah satu spesies laba-laba mematikan yang dapat ditemukan dari Amerika Serikat (AS) dan sebagian Kanada melalui Amerika Latin dan Hindia Barat.

Gigitan black widow, yang mungkin terasa seperti tusukan jarum di kulit, sering menyebabkan nyeri otot yang parah, kram, mual, dan kelumpuhan ringan pada diafragma hingga membuat sulit bernapas. Sebagian besar korban dapat sembuh tanpa komplikasi yang serius.

Meskipun gigitannya dianggap fatal bagi anak-anak yang sangat kecil dan orang tua, tidak ada kematian yang dikaitkan dengan gigitan black widow di AS.

2. Brown widow 


Brown widow (Latrodectus geometricus) diperkirakan berevolusi di Afrika, tetapi spesimen pertama yang dideskripsikan berasal dari Amerika Selatan. Laba-laba mematikan ini memiliki tubuh berwarna kecoklatan yang berkisar dari cokelat hingga hampir hitam.

Bagian perut beberapa spesimen memiliki hiasan berwarna coklat tua, hitam, putih, kuning, atau oranye. Brown widow sebenarnya tidak agresif dan hanya menyuntikkan sedikit racun saat menggigit. Namun, gigitan brown widow dikaitkan dengan kematian dua orang di Madagaskar pada awal tahun 1990-an.

3. Red widow 


Laba-laba widow ketiga yang termasuk paling mematikan adalah red widow (Latrodectus uskupi). Penampilan laba-laba ini dibedakan dengan cephalothorax, kaki kemerahan, dan perut berwarna coklat kemerahan hingga hitam.

Gigitan red widow mirip dengan black widow. Gejala yang ditimbulkannya pun kemungkinan sama. Dengan demikian, kematian akibat gigitan red widow jarang terjadi karena ia menyuntikkan racun dalam jumlah kecil.

4. Laba-laba punggung merah 


Laba-laba punggung merah (Latrodectus hasselti) adalah sepupu dari black widow, namun spesies ini tidak tersebar luas.

Laba-laba punggung merah diidentifikasi dengan garis merah menonjol atau tanda berbentuk jam pasir di punggungnya yang berwarna hitam. Laba-laba punggung merah tidak agresif dan cenderung berpura-pura mati saat diganggu, tetapi betinanya yang sedang mempertahankan telur kemungkinan besar akan menggigit.

Gigitan juga terjadi ketika laba-laba naik ke sepatu atau pakaian dan terperangkap di kulit korban saat ia berpakaian. Racun laba-laba punggung merah adalah campuran neurotoksin yang disebut alpha-latrotoxins, yang menghasilkan rasa sakit, berkeringat, detak jantung yang cepat, dan pembengkakan kelenjar getah bening. 

5. Laba-laba jaring corong 


Keluarga laba-laba dalam ordo Araneida ini diberi nama karena jaringnya yang berbentuk corong, yang terbuka lebar di mulut tabung.

Spesies Atrax robustus dan A. formidabilis adalah laba-laba besar berwarna cokelat yang sangat ditakuti di Australia bagian selatan dan timur karena gigitannya yang berbisa.

Beberapa kematian manusia akibat gigitan laba-laba agresif ini telah tercatat di kawasan Sydney sejak tahun 1920-an.

close