Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Abu Nawas Menangkap Raja Harun Ar-Rasyid dan Menjualnya Sebagai Budak


KompasNusantara - Siapa yang tidak tahu Abu Nawas. Sosoknya terkenal di penjuru dunia karena tingkahnya yang lucu dan juga kontroversi.

Dia adalah seorang sufi juga penyair berkebangsaan Arab dengan nama lengkap Abu-Ali Al-Hasan bin Hani Al-Hakami. 

Abu Nawas dilahirkan di kota Ahvaz di negeri Persia, dengan darah Arab dan Persia mengalir di tubuhnya. Dia lahir pada Tahun 756 Masehi, dan meninggal pada 814 Masehi.

Abu Nawas merupakan salah satu penyair terbesar sastra Arab klasik. Ia digambarkan sebagai sosok yang bijaksana sekaligus kocak.

Abu Nawas juga muncul beberapa kali dalam kisah Seribu Satu Malam.
Salah satu cerita menyebutkan, bahwa Abu Nawas pernah berpura-pura gila karena tidak ingin menjadi hakim setelah mendengar wasiat ayahnya.

Abu Nawas kemudian berlagak layaknya orang gila dengan cara menaiki batang pisang seperti kuda-kudaan.

Abu Nawas adalah sosok penyiar Islam yang cerdas, tetapi konyol dan lucu.

Abu Nawas adalah seorang sufi yang ahli di bidang Al-Qur'an, Hadits dan sastra Arab.

Abu Nawas juga terkenal sebagai sosok waliyullah yang sangat kontroversial.

Semasa mudanya, Abu Nawas dikenal sebagai pemabok berat. Namun pada akhirnya dia bertaubat.

Abu Nawas hidup di masa Raja Harun Ar Rasyid, yaitu raja dari dinasti Abbasiyah. Bahkan ia memiliki hubungan dekat dengan sang raja.

Abu Nawas juga kerap sekali menunjukkan tingkah lucu yang memancing gelak tawa sang raja.

Namun beberapa kali juga memancing kemarahan raja, hingga menyebabkan Abu Nawas dihukum.

Entah apa yang ada di pikiran Abu Nawas, suatu ketika dia menangkap Raja Harun Ar Rasyid.

Setelah berhasil menangkap dinasti Abbasiyah itu, Abu Nawas menjualnya menjadi budak.

Tentu tingkah gila Abu Nawas itu membuat sang raja geram dan marah besar.  Bagaimana mungkin, seorang raja seperti Harun Ar Rasyid dijual oleh rakyatnya sendiri, yang tak lain Abu Nawas.

Tidak terima atas perlakuan Abu Nawas, Raja Harun Ar Rasyid memerintahkan pasukan kerajaan untuk menangkap Abu Nawas.

Para pasukan utusan kerajaan langsung melakukan pencarian dan mendatangi rumah Abu Nawas.

Sesampainya di rumah Abu Nawas, pasukan tidak menemukan pemilik rumah.
Namun pasukan utusan Raja Harun Ar Rasyid tidak langsung pulang.

Mereka tetap berjaga di rumah Abu Nawas.
Sebab pasukan mengantisipasi kemungkinan Abu Nawas pulang ke rumahnya.

Namun setelah menunggu cukup lama, Abu Nawas tidak kunjung pulang. Akhirnya pasukan kembali ke kerajaan.

Setelah pasukan tidak ada. Abu Nawas mengendap-endap masuk ke dalam rumahnya.

Setelah berhasil masuk ke dalam rumah, Abu Nawas kemudian berwudhu dan mengerjakan sholat dua rakaat.

Usai sholat, Abu Nawas menitipkan pesan pada istrinya agar disampaikan pada Raja Harun Ar Rasyid.

Beberapa saat setelah menyampaikan pesan. Abu Nawas tiba-tiba meninggal dunia.

Kejadian itu sontak membuat istrinya sedih dan menangis histeris. Karena kepergian suaminya yang tiba-tiba.

Akhirnya kematian Abu Nawas terdengar ke seluruh pelosok negeri. Dan kematiannya pun sampai di telinga Raja Harun Ar Rasyid.

Raja Harun Ar Rasyid yang awalnya marah berubah jadi sedih. Sebab Abu Nawas adalah sosok cerdas yang selalu menghiburnya.

Raja Harun Ar Rasyid memutuskan untuk datang ke rumah Abu Nawas. 
Sesampainya di sana, raja menemui istri Abu Nawas.

"Apakah ada pesan Terakhir Abu Nawas kepadaku sebelum dia meninggal?" kata Raja Harun Ar-Rasyid.

"Dia berpesan, agar semua dosa-dosa dan kesalahannya pada sang raja diampuni di depan seluruh rakyat," kata istri Abu Nawas.

Raja Harun Ar Rasyid akhirnya mengabulkan permintaan terakhir Abu Nawas.
Setelah jasad Abu Nawas dimasukkan ke dalam keranda. Raja Harun Ar-Rasyid membuat siaran di depan seluruh rakyatnya.

Di depannya rakyatnya Raja Harun Ar Rasyid berkata: "Wahai rakyatku, dengarkanlah, bahwa hari ini aku Sultan Harun Ar Rasyid telah memaafkan segala kesalahan Abu Nawas yang telah diperbuat kepadaku dari dunia hingga akhirat, dan kalian sebagai saksinya."

Dengan wajah sedih dan ikhlas, Harun Ar-Rasyid memaafkan seluruh kesalahan Abu Nawas.

Setelah Raja Harun Ar Rasyid selesai berpidato, tiba-tiba dari dalam keranda terdengar suara. "Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah."

Abu Nawas kemudian bangun dan keluar dari dalam keranda.

Kejadian ini membuat pelayat kaget dan berlari tunggang langgang. Karena mayat Abu Nawas hidup lagi.

Namun setelah diselidiki ternyata Abu Nawas memang tidak meninggal. Ia hanya berpura-pura agar dimaafkan oleh Raja Harun Ar Rasyid.

Sang Raja geram atas tingkah konyol Raja Harun Ar Rasyid. Namun mau bagaimana lagi, sang raja sudah terlanjur bersumpah memaafkannya.

Itulah kisah lucu Abu Nawas saat menjual raja Harun Ar-Rasyid sebagai seorang budak. Lucu dan mengocok perut bukan?

close