Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

1000 TAHUN Nabi Muhammad SAW Melihat SURAT WASIAT UNTUKnya


KompasNusantara - Kisah Nabi Sulaiman as. dan sahabatnya Tubbah Harrari pergi mengunjungi Yathrib (Madinah). Baginda Nabi Sulaiman memerintahkan tandunya untuk turun disuatu tempat yang dinamakan Yathrib dan memberitahu sahabatnya Tubbah Harari, bahwa disinilah kelak ada Nabi  & Rasul akhir jaman. Baginda Nabi Muhammad saw. Nabi dari para Nabi akan datang.

Nabi Sulaiman as. berkata, “Apabila Beliau saw. ada disini, aku akan membantu beliau mengikatkan tali sepatunya!”.

Tubbah Harrari begitu kaget dan menjawab: "Nabi ini apakah derajatnya akan lebih tinggi dari Anda ?”

"Ya derajat Baginda Nabi Muhammad saw. lebih tinggi dari derajat seluruh Nabi".

Tubbah Harrari lalu memohon kepada Nabiyulloh Sulaiman as, apakah dia boleh tinggal disitu untuk menunggu Raja dari seluruh Nabi, imam dari para Rasul?

Nabiyulloh Sulaiman as. menjawab : "Ya, engkau boleh menunggu disini jika kamu menginginkannya!”

Kemudian sahabat dari Nabi Sulaiman as. tersebut mulai membangun rumah-rumah dan meminta penduduk disekitar gua, bukit dan gubuk, untuk datang dan tinggal disana.

Ketika orang-orang itu datang, mereka terkagum-kagum melihat cantiknya rumah-rumah yang telah dibangun. Mereka lihat bahwa rumah-rumah yang dibangun, semuanya satu lantai, kecuali satu rumah dengan 2 lantai; maka penduduk disitu bertanya, 
“Wahai Tubbah Harrari mengapa yang satu ini dibangun dengan 2 lantai?”

Tubbah Harrari menjawab; 
“Rumah ini disediakan untuk seseorang yang derajatnya sangat tinggi, oleh karena itu dibuat dua lantai, rumah ini saya bangun khusus untuk beliau saw.”

Rumah-rumah ini merupakan permukiman pertama di Yathrib, dan Tubbah Harrari dengan sabar menunggu kedatangan Nabi Suci Muhammad Rasul Allah, Salallahu Alayhi wa Sallam. Namun Dengan berjalannya waktu Tubbah Harrari menjadi makin tua dan makin lemah dan datanglah saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal pada dunia.

Pada hari kematiannya dia menulis surat yang isinya :
“Ya Rasul Allah Sallahu Alayhi Wa-Sallam, saya mendengar dari Nabi Sulaiman, Nabi saya, bahwa Anda akan tiba ditempat ini, saat-saat terakhirku sudah tiba dan saya harus meninggalkan dunia ini, saya sudah membangun rumah ini untuk Anda, jadi mohon diterima rumah ini”.

Tubbah Harrari menyerahkan surat itu kepada putranya dengan permintaan untuk diserahkan kepada Baginda Nabi dari para nabi, ketika kelak beliau tiba.

Demikianlah waktu berjalan terus, abad demi abad berlalu dan diteruskan dari generasi-generasi keturunan Tubbah Harrari, dan akhirnya sampai ketangan sahabat Abu Ayyub Al-Anshari ra.

Ketika Rasul-Salallahu Alayhi wa Sallam tiba di Yathrib (Madinah), Beliau diundang oleh setiap penduduk Madinah untuk tinggal dirumah mereka, namun Rasul Allah Muhammad-SalAllahu Alayhi wa Sallam menjawab,
“Aku akan tinggal dimana ontaku ini berhenti untuk istirahat”.

Dan onta itu memutuskan untuk beristirahat didepan pintu rumah sahabat Abu Ayyub Al-Anshari ra.

Baginda Nabi Muhammad Sal Allahu Alayhi wa Sallam kemudian bertanya kepada sahabat Abu Ayyub Al-Anshari ra, 
“Dapatkah kamu berikan kepadaku, Amaanatku?"

Hati Abu Ayyub Al-Anshari, begitu kaget, karena Rasul yang baru datang ini tahu apa yang telah terjadi oleh leluhur-leluhurnya selama berabad-abad... Kemudian Abu Ayyub menjawab: 
"Ya Rasul Allah, hanya ayah saya dan saya yang mengetahui adanya surat ini!”

Baginda Nabi saw. Menjawab, “Sesungguhnya Aku melihat kakek buyutmu ketika dia menulis surat ini wasiat ini".

Kisah ini dituturkan oleh Syaikh Muhammad Nazim al-Qubrusi an-Nagsyabandi

اللّـهــمّ صـلّ على ســيّدنا مـحــمّـد النّـــبيّ الأمّيّ وعلى آله وصحــــبه وســــلّم
close