Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Inilah Kesaktian Kendaraan Gaib Sultan Agung yang digunakan Terbang ke Makkah untuk Sholat Jumat


KompasNusantara - Sultan Agung adalah Raja Mataram Islam yang ketiga, Sultan Agung dikenal sebagai raja yang mempunyai kewaskitaan yang tinggi.

Sultan Agung atau Panembahan Agung Hanyokrokusumo yang pada tahun 1641 M.

Beliau menggunakan Gelar Sultan Abdullah Muhammad Maulana Mataram Jawi Adi Prabu Hanyakrakusuma Senopati Ing Ngaloko Panembahan Sayidin Panotogomo Kholifatulloh.

Sebagai raja Mataram Islam, Sultan Agung mempunyai peran yang penting dalam penyebaran agama Islam di Jawa.

Banyak karya beliau yang hingga kini masih digunakan, seperti adanya penanggalan Jawa, hasil penggabungan antara kalender Islam dan kalender Jawa kuno (saka).

Maka tak heran jika Sultan Agung adalah Raja Mataram Islam yang dikenal sebagai raja sangat menjunjung tinggi nilai Islam.

Tidak jauh berbeda dengan kerajaan lain, kerajaan Mataram Islam pada waktu itu juga mimiliki hewan mitologinya.

Dikutip KompasNusantara dari youtube Kisah Tanah Jawa, Setiap kerajaan yang ada di Nusantara memiliki hewan gaib.

Bahkan dari kerajaan Tarumanegara sampai Mataram ada hewan-hewan mitologinya.

Salah satu contohnya adalah Kuda Sembrani, Kuda Sembrani ini ada di era Sultan Agung.

Beliau bahkan setiap jumatan, sholat ied, ataupun shalat tarawih itu menggunakan Kuda Sembrani untuk terbang ke makkah waktu itu.

Jadi kuda terbang seperti pegasus, hal ini juga sama seperti yang digunakan oleh dewa- dewa dalam mitologi Yunani.

Fungsi adanya hewan mitologi pada kerajaan zaman dulu digunakan untuk transportasi dan teleportasi.

Kelebihan yang dimiliki oleh Kuda Sembrani ini mampu mengepakkan sayap sejauh ratusan mil dalam satu kali kepakan.

“Kalau dilihat Kuda Sembrani sekali mengepakkan sayapnya itu bisa beberapa mil, bukan hanya kilometer saja.”

Dalam artian dari Mataram ke Mekkah itu hanya butuh waktu sepersekian detik untuk terbang.

Selain digunakan untuk transportasi, ada beberapa hewan mitologi yang diperuntukan untuk menjaga suatu kawasan dari bahaya penyakit, kemudian serangan perang rezeki, dan sebagainya.

Keberadaan hewan mitologi ini masih ada hingga kini karena sosok ini memang menjelma menjadi khodam dari pusaka-pusaka.

Jika seseorang yang sering berpindah-pindah tempat dalam artian menggunakan sarana teleportasi dalam pusaka pegangan nya mungkin disitu ada Kuda Sembrani atau Kuda Turangga.

Karena untuk berpindah pasti menggunakan tunggangan atau wahana.

Sedangkan, untuk mendapatkan atau memelihara hewan gaib itu ada yang warisan dari eyang-eyang yang dulu memang dipercaya atau ngupokoro memeliharanya itu nanti menurun ke cucunya.

Ada juga mengambil jadi seperti ngopeni seperti halnya kalau seperti ini kan tunggangan.

Jika ingin memilikinya harus ada maharnya ini ada yang dengan ubo rampe atau laku tirakat atau ritual.

Karena sosok ini harus menyatu dengan kita karena tunggangan jangan sampai nanti sat memelihara kita justru tidak kuat karena pasti ada konsekuensinya dari hal ini.[]

close