Sejarah Peradaban Pulau Kreta (3000 SM–1450 SM)
KompasNusantara - Peradaban Minoa adalah sebuah peradaban di Kreta, sebuah pulau dekat daratan Yunani. Peradaban ini dimulai pada Zaman Perunggu tahun 3000 dan 2700 SM, dan berlangsung sampai 1450 SM. Peradaban ini ditemukan kembali pada awal abad ke-20 oleh seorang arkeolog Inggris Sir Arthur Evans. Peradaban ini disebut sebagai awal mata rantai peradaban Eropa." Pulau Kreta relah dihuni manusia sejak 7000 SM, pada zaman neolitikum. Akan tetapi baru menjelang 5000 SM bukti awal pertanian mulai muncul, hal ini menandai bermulanya peradaban ini.
1. Letak Pulau Kreta
Letak Pulau Kreta daerah perairan Laut Tengah bagian timur. Letak Pulau Kreta sangat strategis sehingga menjadi pusat aktivitas di daerah perairan Laut Tengah bagian timur. Pulau Kreta merupakan daerah penghubung antara daerah-daerah pusat perdagangan di Pulau Sicilia. Mesir, Panta Levant, Bizantium. dan Yunani.
2. Sumber Berita Peradaban Pulau Kreta
Sumber berita menceritakan sejarah peradaban Pulau Kreta diperoleh dari hal-hal berikut :
- Cerita-cerita rakyat Yunani yang lebih bersifat mitologi.
- Hasil-hasil pengalian arkeologi yang menemukan sisa-sisa bangunan kota kuno seperti ibu kota Knossos.
- Syair-syair pujangga Homerus terutama dalam kitab Ilyas dan Odysseus.
3. Penduduk Pulau Kreta
Sekitar tahun 3000 SM sudah dihuni oleh keturunan bangsa Indo-Jerman. Dengan letak Pulau Kreta yang cukup strategis antara Asia-Eropa menyebabkan kegiatan perdagangan menjadi mata pencaharian utama masyarakat. Masyarakat Pulau Kreta berdagang sampai ke Spanyol untuk mengambil perunggu dan perak untuk kemudian dijual ke Mesir. Mereka juga berdagang barang-barang lain yang laku di pasaran.
4. Kebudayaan
Pusat kebudayaan Pulau Kreta berada di kota Knossos dan Phaistos. Orang Pulau Kreta pada zaman kuno sekitar 3000-2000 SM telah membuat makam berbentuk bulat yang ditutup dengan hiasan-hiasan batu.
Pada zaman tengah sekitar 2000-1600 SM kebudayaan Pulau Kreta mencapai tingkat tertinggi. Hal tersebut terbukti dengan ditemukannya bekas-bekas istana di Knossos dan di Phaistos yang telah tertata dengan baik. Bangunan gedung di Pulau Kreta pada umumnya terbuat dari batu bata dan ada yang bertingkat.
Ibu kota kerajaan dan istana Knossos dibuat dalam bentuk labyrinth (rumah siput), yaitu bangunan yang berupa lorong berkelok-kelok sebagai pertahanan dari serangan musuh.
Barang-barang kerajinan dihias dengan lukisan dan warna yang mengagumkan. Barang-barang yang dibuat dari emas dihiasi dengan binatang-binatang yang hidup di laut.
Usaha kerajinan tangan dan perundagian telah maju. Masyarakat Kreta telah mengenal kepandaian mengecor dan menempa besi. Hal tersebut merupakan salah satu potensi kekuatan dari angkatan perang Kerajaan Pulau Kreta yang telah menggunakan alat-alat senjata dari besi.
Masyarakat Pulau Kreta telah mengenal bentuk tulisan yang disebut tulisan minos. Nama minos berasal dari nama seorang raja besar yaitu Raja Minos. Namun, tulisan minos sampai sekarang belum berhasil dibaca sehingga sejarah Kerajaan Pulau Kreta belum dapat terungkap dengan jelas.
5. Kepercayaan
Kepercayaan masyarakat Pulau Kreta bersifat politeisme dan memuja kekuatan-kekuatan alam. Dewa tidak berfungsi sebagai pencipta malapetaka, tetapi berfungsi sebagai pelindung dan pemberi berkah.
6. Akhir Kebudayaan Pulau Kreta
Pada abad ke-15 Kerajaan Pulau Kreta mengalami keruntuhan. Hal tersebut karena mundurnya perdagangan, lepasnya daerah-daerah koloni, dan adanya bencana alam.
Sekitar tahun 1250 SM bangsa lndo-Jerman datang dan menguasai Pulau Kreta. Bangsa Pulau Kreta terdesak dan meninggalkan Pulau Kreta dan menyebar ke daerah lain.