Pengleakan, Ilmu Kerohanian Asli Bali yang Kerap Dianggap Sesat dan Berbahaya
Leak |
KompasNusantara - Selama ini kita selalu menganalogikan kalau apa-apa yang berhubungan dengan leak jatuhnya buruk. Seseorang yang ada hubungannya dengan makhluk yang sangat mengerikan ini dianggap berilmu hitam sehingga wajib dijauhi. Bila perlu diusir dari desa karena hanya akan menyebabkan mala petaka seperti kisah Calonarang yang sangat melegenda.
Dalam kisah Calonarang, diceritakan kalau wanita jahat yang membuat Jawa dan Bali jadi mencekam itu punya ilmu pengleakan. Dengan ilmu itu, dia bisa berubah jadi leak dan menyebarkan penyakit tidak wajah kepada penduduk. Semakin banyak wabah yang disebarkan, semakin kuatlah orang yang berubah menjadi leak itu.
Oh ya, apakah pengleakan yang ada sekarang juga buruk seperti cerita tersebut. Apakah justru sebaliknya? Yuk, coba kita simak bersama-sama!
Ilmu Kerohanian yang Tinggi
Pada prinsipnya pengleakan adalah mempelajari ilmu kerohanian yang cukup tinggi. Tidak setiap orang bisa melakukannya karena butuh konsentrasi tinggi dalam melakukan meditasi serta ritual-ritual lainnya. Seorang pengleak akan berusaha membuka pintu-pintu aura di dalam tubuhnya agar bisa memendarkan cahaya-cahaya yang sangat berkilauan.
Ilmu kerohanian tinggi |
Biasanya seseorang yang telah berhasil pada tahap ini bisa mengeluarkan cahaya dari mata dan mulutnya. Seseorang yang melihat dari kejauhan akan melihat orang yang sedang melakukan ritual ini seperti sedang terbakar. Sebenarnya orang yang mengeluarkan cahaya itu tidak terbakar, tubuhnya hanya merasakan rileks sehingga aura yang dimiliki terpancar dengan baik.
Bukan Ilmu untuk Menyakiti Orang Lain
Selama ini pengleakan selalu dianggap sebagai ilmu hitam yang menakutkan. Akhirnya stigma kalau ilmu ini digunakan untuk menyakiti orang tidak bisa terbantahkan lagi. Sebenarnya ilmu ini dipelajari untuk memberikan sensasi relaksasi yang tinggi saat meditasi. Saat tubuh relaks dan seperti menyatu dengan alam, meditasi akan berjalan dengan lancar hingga seseorang bisa merogo sukma atau astral projection.
Bukan ilmu untuk menyakiti |
Saat mengalami astral porjection, arwah dari seseorang akan keluar dari tubuhnya meski masih memiliki benang merah yang saling menghubungkan. Saat sudah merogoh sukmo, seseorang bisa ke mana saja dengan cepat seperti layaknya seseorang yang sedang bermimpi pergi ke tempat-tempat yang mereka ingin datangi.
Risiko Melakukan Pengleakan bagi Manusia
Saat tubuh mulai relaks dan akhirnya mengeluarkan cahaya, beberapa makhluk gaib yang ada di sekitarnya akan tertarik. Cahaya yang keluar itu serupa feromon yang menarik siapa saja untuk mendekat. Aura atau cakra akan membuat makhluk tidak diinginkan itu mendekat dan akhirnya melakukan take over pada tubuh seseorang yang arwahnya sedang tidak ada di tempat.
Risiko melakukan pengleakan |
Saat tubuh mulai dirasuki oleh makhluk-makhluk ini, mereka akan memiliki kecenderungan gampang emosi karena jiwanya agak terganggu. Makhluk yang masuk itu kemungkinan besar akan membuat orang itu jadi seseorang yang jahat. Terlebih kalau ada rangda sampai masuk. Seseorang akan mengalami gangguan yang susah sekali untuk disembuhkan.
Belajar Perlahan dan Perlu Pengarahan dari Seorang Guru
Tidak semua ilmu bisa dipelajari dengan cara otodidak. Untuk ilmu-ilmu sains mungkin saja bisa, tapi untuk ilmu kebatinan sangatlah sulit. Seseorang yang ingin menguasai ilmu seperti pegeleakan harus memiliki guru yang mengajarkan mereka cara yang benar. Dengan adanya seorang guru, seseorang akan mengarahkan siapa saja tanpa membuat mereka menjadi celaka.
Belajar Pengleakan |
Agar pengelakan bisa berjalan dengan lancar tanpa diganggu oleh hal-hal yang mengerikan, seseorang harus melatihnya dengan baik. Dia harus mampu membuat lubang aura pada tubuhnya tidak dimasuki oleh makhluk halus dengan mudah. Kalau pun nanti kebobolan, dia juga harus mampu menetralisirnya agar residualnya tidak meninggalkan aura negatif.
Inilah beberapa hal tentang pengeleakan yang harus diketahui oleh banyak orang. Pada prinsipnya, semua ilmu itu baik dan penggunanyalah yang akan membuatnya tetap baik atau menjadi buruk.