Begini Kondisi Rumah-Rumah Milik Kaum Tsamud yang Diazab Allah
KompasNusantara - 3000 tahun sebelum masehi, Allah mengutus seorang Nabi bernama Saleh Untuk memberi peringatan kepada penduduk negeri agar menyembah Allah.
Penduduk itu dikenal dengan sebutan Kaum Tsamud yakni Kaum yang menghuni sebuah negeri bernama Al-Hijr, negeri yang subur.
Kaum yang terkenal karena kepandaiannya memahat gunung-gunung batu menjadi rumah-rumah.
Kepada mereka, Nabi Saleh telah berdakwah berpuluh-puluh tahun.
Ia berkata, “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya.”
Allah memberikan tanda kekuasaan Allah dengan seekor unta betina yang keluar dari celah batu.
Tidak ada seorangpun yang mau menerima seruan itu kecuali sedikit orang saja.
Dengan kesombongannya, kaum Tsamud membunuh unta Nabi Saleh, sambil menantang, mana datangnya Azab Allah.
Tidak lama berselang, murka Allah pun datang.
Angin puting beliung dengan suhu udara yang sangat dingin menyelimuti hari-hari kaum Tsamud.
Gempa dahsyat melanda tanah mereka.
Maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka.
Mereka lenyap, yang tertinggal hanya beberapa rumah dan istana gunung batu hasil karya mereka dab tekag terabadikan hingga beribu-ribu tahun.
Kini Kota kaum Tsamud hanyalah gurun berbatu yang gersang yang tampak dari jauh adalah bebatuan raksasa.
Itu salah satu rumah penduduk Al-Hijr, kaum yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya.
Rumah batu yang megah, terbuat dari batu raksasa yang dipahat dan diukir.
Saksi bisu atas kedurhakaan kaum Tsamud.
Dinding batu yang kokoh ini tidak bisa melindungi mereka dari azab Allah.
Istana batu ini adalah bukti bahwa mereka menguasai teknologi.
Teknologi menjadi tiada berarti ketika ketetapan Allah telah datang.
Ruangan rumah penduduk kaum Tsamud memiliki rongga-rongga unik. Barangkali itu adalah tempat untuk perabotan mereka.
Batu raksasa dipahat menjadi sebuah rumah tempat tinggal kaum Tsamut.
Celah diantara batu-batu raksasa.
Tak ada lagi tanah subur.
Dulu Rasulullah SAW bersama para sahabat, pernah melalui kawasan ini.
Rasulullah SAW mengarahkan para sahabat agar segera bergerak meninggalkan tempat ini serta beristighfar.
Inilah Al-Hijr, negeri kaum Tsamud yang dilaknat Allah.
Sekarang orang menyebutnya Madain Saleh (Kota Nabi Saleh). Terletak di Utara Saudi Arabia berbatasan dengan Yordania.
Ulama Saudi menyebut Madain Saleh, tempat kaum terlaknat yang haram untuk dikunjungi.
Meski begitu, Pemerintah Saudi Arabia telah membukanya untuk umum.
Mengunjungi tempat ini mengajak kita untuk merenungkan kebenaran Al Qur’an, dalam Surat Hud ayat 61- 68 :
“Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya [726], karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (do’a hamba-Nya).”
Kaum Tsamud berkata: “Hai Shaleh, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang di antara kami yang kami harapkan, apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang disembah oleh bapak-bapak kami ? dan sesungguhnya kami betul-betul dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap agama yang kamu serukan kepada kami.”
Shaleh berkata: “Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan diberi-Nya aku rahmat (kenabian) dari-Nya, maka siapakah yang akan menolong aku dari (azab) Allah jika aku mendurhakai-Nya. Sebab itu kamu tidak menambah apapun kepadaku selain daripada kerugian.
Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah, sebagai mu’jizat (yang menunjukkan kebenaran) untukmu, sebab itu biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun yang akan menyebabkan kamu ditimpa azab yang dekat.”
Mereka membunuh unta itu, maka berkata Shaleh: “Bersukarialah kamu sekalian di rumahmu selama tiga hari, itu adalah janji yang tidak dapat didustakan.”
Maka tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Shaleh beserta orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat dari Kami dan dari kehinaan di hari itu. Sesungguhnya Tuhanmu Dia-Lah yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa.
Dan satu suara keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di rumahnya,
seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Tsamud.