Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Keturunan-Keturunan Nabi Ibrahim di Jazirah Arab


KompasNusantara - Nabi Ibrahim, bapak para anbiya, dikaruniai anak-anak yang shalih shaliha. Diantara keturunannya tersebut banyak yang memperoleh anugerah kenabian. Garis itu tidak terputus bahkan hingga Nabi Muhammad SAW.

Di dalam Alquran, Allah SWT berfirman dalam Surah Ibrahim ayat 37:

رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ

Rabbana inniy askantu min dzurriyati biwaadin ghairi dzi zar’in inda baitika al-muharrami Rabbana liyuqimu as-shalaata faj’al af-idatan minannaasi tahwi ilaihim warzuqhum minatsamaraati la’allahum yasykurun

“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS Ibrahim: 37)

Doa nabi Ibrahim tersebut diijabah. Dua putra nabi Ibrahim yakni Ismail dan Ishak merupakan nabi yang menurunkan keturunan para nabi pula.

Garis keturunan Muhammad SAW sendiri tersambung kepada nabi Ismail. Putra nabi Ibrahim itulah yang mendiami Mekkah dan menjadi cikal bakal bangsa Arab di sana.

Dalam buku Kisah Para Nabi, dijelaskan bahwa keturunan Nabi Ibrahim yang tinggal di lembah Makkah adalah Nabi Ismail. Pada mulanya dia menikah dengan wanita bernama Imarah binti Saad binUsamah bin Ukail Al Amaliqi. Namun, atas permintaan Nabi Ibrahim, dia menceraikan istrinya dan menikah kembali dengan Sayyidah binti Madhadh Al-Jurhumi.

Dari wanita tersebut lah Ismail memiliki 12 anak laki-laki. Mereka adalah Nabit, Qaidzar, Wazbil, Maisyi, Masma’, Masyi, Dausa, Arar, Yathur, Nabasyi, Thayima, dan Qaidzama.

Semasa hidupnya, Nabi Ismail menyebarkan risalah kepada kabilah-kabilah di Arab: Jurhum, Amaliq, Yaman, dan wilayah sekitarnya.

Tak hanya bangsa Arab, keturunan nabi Ismail dan nabi Ishak pun menyebar di berbagai wilayah di luar jazirah Arab. Menjelang wafat, nabi Ismail pernah berwasiat agar menikahkan salah satu putranya dengan putri nabi Ishak yang bernama Al Aish bin Ishak.

Dari pernikahan tersebut ada yang menyebut terlahir lah bangsa Romawi yang dikenal dengan sebutan bangsa Ashfar (kulit kuning). Ada pula yang berpendapat bahwa dari pernikahan itu lahir bangsa Yunani (pada suatu waktu tertentu). Ada juga yang berpendapat bahwa keturunan mereka adalah bagsa yang maju.

Ibnu Jarir menyepakati pendapat terakhir itu. Diriwayatkan bahwa Umar bin Abdul Aziz pernah berkata, “Ismail pernah mengadu kepada tuhannya, Allah Azza wa jalla, supaya membebaskan kota Mekkah. Selanjutnya, Allah menurunkan wahyu kepadanya: ‘Aku akan membukakan untukmu pintu dari surga sampai ke lokasi engkau dimakamkan sehingga keindahan dan kenikmatannya terus menerus engkau rasakan sampai hari kiamat.'” []

Referensi: Kisah Para Nabi: Sejarah Lengkap Kehidupan Para Nabi sejak Nabi Adam Alaihissalam hingga Nabi Isa Alaihissalam/Karya: Ibnu Katsir/Penerbit: Qisthi Press/Tahun: 2017
close