Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tiga Sahabat Nabi yang Dihadapkan ke Rasulullah di Surga


KompasNusantara - Ketiga sahabat Nabi ini merupakan panglima perang.

Mereka syahid di dalam peperangan. Dan Rasulullah pernah bersabda menyebut nama ketiga sahabat tersebut.

Mereka adalah Zaid bin Harits, Jafar bin Abi Thalib dan Abdullah bin Rawahah.

Rasulullah pernah berpesan, "Jika Zaid tewas atau cidera, komandan digantikan Jafar bin Abi Thalib. Seandainya Jafar tewas atau cidera pula, dia digantikan Abdullah bin Rawahah. Dan apabila Abdullah bin Rawahah cidera atau gugur pula, hendaklah kaum muslmin memilih pemimpin/komandan di antara mereka."

Ketiga sahabat Nabi inilah yang kelak di surga kan dihadapkan kepada Rasulullah SAW.

Dikisahkan dalam peperangan di Syam, Rasulullah mendapat kabar kematian Abdullah bin Rawahah. Saat itu Nabi tengah berada di Madinah bersama sahabat yang lain. Sebelumnya, Zaid dan Jafar lebih dulu menemui syahid.

Begitu Rasulullah mendapatkan kabar itu, Baginda Nabi Muhammad SAW bersabda. “Mereka dihadapkan kepadaku di surga.” Ujar Rasulullah ketika itu.

Jafar bin Abi Thalib

Jafar bin Abi Thalib  radiallahu anhu merupakan saudara Ali bin Abi Thalib. Sosoknya dikenal sebagai sabahat Nabi yang sangat mirip dengan sosok Rasulullah.

Jafar bin Abi Thalib termasuk yang awal-awal masuk Islam. Banyak riwayat mengisahkan kehidupan Jafar bin Abi Thalib penuh cobaan berupa penyiksaan kaum kafir Quraisy.

Dalam buku karya Khalid Muhammad Khalid, Biografi 60 Sahabat Rasulullah diceritakan bagaimana keberanian Jafar bin Abi Thalib saat perang Muktah.

Abdullah ibn Umar berkata, "Dalam perang Muktah, aku bersama Jafar bin Abi Thalib, Kami pun mencari dan menemukannya dengan sembilan puluh sekian luka tusukan dan panah.”

Abdullah bin Rawahah

Abdullah bin Rawahah  radiallahu anhu adalah sahabat Nabi yang pemberani dan juga seorang penyair.

Ia adalah seorang penyair yang dikenal di kalangan umat  Islam.

“Bagaimanakah engkau melantukan syair ketika hendak melantunkannya?” tanya Nabi Muhammad suatu ketika.

“Aku berpikir kemudian baru mengucapkannya,”.

Dalam sejumlah peperangan yang ia ikuti, Abdullah bin Rawahah tampil sebagai penyemangat. Ia merupakan komandan perang kaum Muslimin yang ketiga setelah Zaid bin Harits dan Jafar bin Abi Thalib.
close