Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

AHMAD BIN MAJID Seorang Pelaut Muslim Hebat Dalam Sejarah Bangsa Arab, Pernah Menolong Vasco da Gama Menunjukan Lautan India


Pada zaman keemasan Islam, perkembangan ilmu navigasi telah memunculkan para pelaut tangguh. Mereka dapat berkeliling dunia dengan bantuan teknologi yang cukup canggih pada masanya. Dinamika para saintis dan pelaut Muslim ini jauh mendahului bangsa Eropa yang masih tertinggal dalam bidang maritim.

Berbeda dengan imperialisme Eropa, para pelaut Muslim datang ke tiap negeri tanpa bermaksud menjajah masyarakat setempat. Mereka justru menggiatkan aktivitas perdagangan sekaligus menjembatani kebudayaan-kebudayaan yang berbeda.

Di antara banyak nama yang legendaris, tersebutlah Syihabuddin Ahmad bin Majid As Sa'di bin Abu Ar- Rakaib An-Najdi. Pelaut Arab ini lahir pada tahun 832 H (1429 M) di Jilfar, sebuah desa di sebelah timur kawasan Ra'su Al-Khaimah, salah satu negeri kecil Arab yang terdapat di kawasan teluk Arab. Kemudian ia wafat pada tahun 903 H (1498 M).

Keluarganya sudah akrab dengan dunia perniagaan maritim. Bapak dan kakeknya adalah pelaut dan nakhoda terkenal pada masanya. Bahkan saat berusia 17 tahun, Ahmad bin Majid sudah pandai mengemudi bahtera.

Dunia Barat mengenal Ahmad bin Majid sebagai pelaut legendaris yang menolong Vasco da Gama dalam pelayarannya. Ia dia mampu menunjukkan jalan kepada Vasco da Gama, yaitu jalan menuju lautan India.

Banyak riwayat yang mengatakan bahwa di balik keberhasil Vasco Da Gama menyeberangi lautan India terdapat seorang penjelajah Arab bernama Ahmad bin Majid. Misalnya pada tahun 1922, seorang diplomat dan orientalis Prancis, Gabriel Ferrand, menerbitkan suatu artikel yang menyebutkan bahwa penjelajah Arab terkenal, Syihabuddin Ahmad bin Majid, adalah orang yang menunjukkan Vasco Da Gama ke jalan menuju India.

Dengan demikian, dia menegaskan bahwa yang menemukannya adalah Ibnu Majid, sebagaimana yang dinyatakan oleh penulis Yaman, Qutubuddin An-Nahrawali, dalam bukunya, “Al-Barqul Yamani Fil Fathil Utsmani,” yang ditulis pada tahun 1577 M. 

Referensi: 147 Ilmuan Terkemuka Dalam Sejarah Islam-Muhammad Gharib Jaudah.

Semoga bermanfaat

Sampaikanlah ilmu ini kepada orang lain. Semoga mempermudah urusanmu di Dunia Akhirat dan Memberatkan timbangan Amal baikmu di Yaumul Mizan.

Riwayat dari Rasulullulah saw. mengatakan:

من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه

“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (H.R. Muslim no. 1893).

Kita menghindari kesia-siaan. Penting untuk menyampaikan kebaikan, namun tidak kalah pentingnya juga untuk memperhatikan cara yang baik dalam menyampaikan kebaikan. Kebaikan harus tersampaikan dengan baik, agar pesannya tidak hilang dalam hiruk-pikuk kehidupan.

Wallahu a’lam bis-shawab.
close